Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Mengapa Obat Sublingual Tidak Boleh Ditelan?

Ilustrrasi obat sublingual (zdorovieinfo-ru.ru)
Ilustrrasi obat sublingual (zdorovieinfo-ru.ru)

Saat mendapatkan resep obat dari dokter, tidak sedikit yang mendapatkan obat sublingual. Obat sublingual tidak boleh digunakan sembarangan karena harus diletakkan di bawah lidah. Obat ini tidak boleh ditelan seperti kebanyakan obat tablet pada umumnya. Mengapa demikian? Yuk, baca uraian berikut sampai habis ya!

1. Beragam formulasi obat

ilustrasi obat (pexels.com/SHVETS production)
ilustrasi obat (pexels.com/SHVETS production)

Obat mempunyai beragam rute pemberian, seperti oral, sublingual, inhalasi, topikal, dan lainnya. Beragam rute pemberian tersebut disesuaikan dengan tujuan pemberian.

Salah satu rute pemberian yang jarang diketahui masyarakat adalah rute pemberian secara sublingual. Biasanya, obat-obat sublingual mempunyai efek obat yang lebih cepat dibanding obat oral yang digunakan dengan cara ditelan.

2. Obat sublingual

ilustrasi tablet sublingual (pexels.com/Anna Shvets)
ilustrasi tablet sublingual (pexels.com/Anna Shvets)

Walaupun berbentuk tablet, ternyata tidak semuanya digunakan dengan cara ditelan. Beberapa jenis obat seperti tablet sublingual justru tidak boleh ditelan langsung.

Melansir Verywell Health, obat sublingual adalah obat yang digunakan dengan cara diletakkan di bawah lidah. Tablet tersebut akan terlarut dan langsung terserap ke pembuluh darah di bawah lidah.

3. Tujuan diletakkan di bawah lidah

ilustrasi minum obat (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi minum obat (pexels.com/Karolina Grabowska)

Masing-masing obat mempunyai cara penggunaan yang berbeda dengan tujuan yang berbeda pula. Begitu pula dengan obat jenis ini, obat-obat sublingual dikehendaki penyerapan yang cepat tanpa perlu melewati serangkaian sistem pencernaan, melansir MSD Manuals.

Dengan begitu, obat tersebut dapat meredakan keluhan dengan segera. Jika kamu diberikan oleh dokter obat yang digunakan sublingual, maka jangan ditelan langsung ya.

4. Mengapa tidak boleh ditelan?

ilustrasi obat sublingual (pexels.com/Karolina Grabowska)
ilustrasi obat sublingual (pexels.com/Karolina Grabowska)

Apabila obat sublingual ditelan, maka tujuan pengobatan menjadi tidak tercapai. Obat akan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan efek yang diinginkan.

Diterangkan pada laman Drugs, jika menelan obat sublingual, maka obat akan berkurang efektifitasnya karena harus melewati sistem hepatic first pass effect. Hepatic first pass effect artinya obat yang masuk ke saluran cerna kemudian akan termetabolisme di hati. Akibatnya, kadar obat bisa menurun sehingga mempengaruhi efek obat tersebut.

5. Contoh obat sublingual

ilustrasi minum obat (pexels.com/Kampus Production)
ilustrasi minum obat (pexels.com/Kampus Production)

Tidak semua obat diminum dengan cara sublingual. Hanya obat-obat tertentu saja yang diformulasi dan digunakan dengan cara diletakkan di bawah lidah. Selain itu, obat-obat ini harus digunakan sesuai saran dari dokter. 

Contoh obat sublingual adalah obat isosorbid dinitrat yang digunakan sebagai terapi angina, mengutip WebMD. Namun, tidak semua isosorbid dinitrat diletakkan di bawah lidah, ada pula yang ditelan, tergantung formulasi obatnya. Jika kamu bingung cara penggunaan obat apakah di telan langsung atau diletakkan di bawah lidah, jangan sungkan tanyakan kepada apoteker.

Obat sublingual digunakan dengan cara diletakkan di bawah lidah dan terserap ke pembuluh darah di bawah lidah. Harapannya, efek obat dapat segera dirasakan sehingga tidak memerlukan waktu lama. Obat ini tidak boleh ditelan karena dapat menurunkan efektivitas obat dan membutuhkan waktu yang lebih lama untuk menghasilkan efek.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Dewi Purwati
EditorDewi Purwati
Follow Us