"The 5 Signs That Your Baby Has a Lip or Tongue Tie." Children’s Dentistry of Abilene. Diakses pada Oktober 2025.
"5 Signs Your Baby Has a Lip or Tongue Tie." Happy Chompers. Diakses pada Oktober 2025.
"The 5 Signs That Your Baby Has a Lip or Tongue Tie." Smile Lynn Dental. Diakses pada Oktober 2025.
"How to Identify and When to Correct Lip Tie in Babies." Verywell Health. Diakses pada Oktober 2025.
Kenali Ciri-ciri Lip Tie pada Bayi Sejak Dini

- Bayi dengan lip tie akan kesulitan menempel pada payudara ibu.
- Posisi pelekatan yang tidak tepat bisa menyebabkan rasa sakit dan nyeri pada ibu.
- Bayi rewel, cepat lelah, dan berat badan sulit naik karena kesulitan mendapatkan ASI yang cukup.
Menyusui seharusnya jadi momen penuh kehangatan antara ibu dan bayi. Namun, bagi sebagian ibu, ini justru terasa melelahkan dan menyakitkan. Bayi tampak terus menyusu lama, tetapi berat badannya tak juga naik. Setiap kali melepas isapan, terdengar bunyi “klik” kecil yang membuat ibu bertanya-tanya.
Ternyata, salah satu penyebabnya bisa jadi lip tie, yaitu kondisi ketika jaringan kecil yang menghubungkan bibir dengan gusi terlalu pendek, tebal, atau kaku. Hal ini membuat gerakan bibir bayi terbatas, sehingga sulit mengatur posisi lidah atau membentuk hisapan yang kuat. Akibatnya, proses menyusu jadi tidak efektif, baik untuk bayi maupun ibu.
Masalah yang tampak sepele ini bisa berujung panjang jika tidak segera ditangani. Selain memengaruhi asupan ASI dan kenaikan berat badan bayi, lip tie juga bisa menyebabkan nyeri pada ibu saat menyusui. Karena itu, penting bagi orang tua untuk mengenali tanda-tanda lip tie sejak dini dan segera berkonsultasi dengan tenaga medis agar proses menyusui kembali nyaman dan optimal.
1. Masalah pelekatan saat menyusu
Pelekatan adalah proses ketika bayi menempel pada payudara ibu untuk menyusu. Dalam pelekatan yang baik, dada dan perut bayi menempel erat pada tubuh ibu, sementara lidahnya menutupi sebagian besar area payudara, bukan hanya puting. Proses ini seharusnya terasa nyaman, tanpa nyeri atau perih bagi ibu.
Namun, pada bayi dengan lip tie, proses tersebut sering kali tidak berjalan mulus. Bayi mungkin kesulitan menempel dengan benar, mudah terlepas saat menyusu, atau tidak bisa bertahan lama karena hisapannya lemah. Akibatnya, sesi menyusui menjadi lebih sering, lebih lama, dan kurang efektif.
2. Menyusui menjadi sakit dan tidak nyaman
Wajar jika terasa sedikit aneh pada awal masa menyusui. Namun, jika rasa sakit berlebihan, bisa jadi penyebabnya adalah posisi pelekatan yang tidak tepat akibat lip tie. Bayi dengan kondisi ini sering kali menggigit atau menekan puting dengan gusinya untuk berusaha mengeluarkan lebih banyak ASI, yang justru menimbulkan nyeri pada ibu.
Selain rasa sakit, kondisi ini dapat menyebabkan puting lecet, bengkak, bahkan memicu infeksi seperti mastitis akibat tersumbatnya saluran ASI.
3. Bayi rewel atau mudah frustrasi saat menyusu

Bayi dengan lip tie sering kali tampak rewel saat menyusu. Karena kesulitan mendapatkan ASI yang cukup, mereka mudah lapar dan cepat frustrasi. Akibatnya, waktu menyusu yang seharusnya menenangkan bisa berubah menjadi “perjuangan” bagi ibu dan bayi.
Selain itu, cara menyusu yang kurang efektif dapat membuat bayi menelan lebih banyak udara, sehingga lebih rentan mengalami kembung atau kolik.
4. Bayi cepat lelah saat menyusu
Menyusu biasanya membuat bayi merasa tenang, kenyang, lalu tertidur dengan nyaman. Namun, pada bayi dengan lip tie, mereka bisa tampak cepat lelah di tengah proses menyusu. Kondisi ini sering disalahartikan sebagai kantuk, padahal sebenarnya bayi kehabisan tenaga karena kesulitan bernapas atau mengisap ASI dengan efektif.
5. Berat badan bayi sulit naik dengan normal
Berat badan bayi umumnya memang akan sedikit turun setelah lahir, lalu kembali naik dalam dua minggu pertama. Namun, jika kenaikan berat badan terasa lambat atau tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, lip tie bisa menjadi salah satu penyebabnya.
Bayi dengan kondisi ini sering tampak menyusu lama, tetapi sebenarnya tidak mendapatkan ASI dalam jumlah cukup. Kekurangan asupan ini tentu akan memengaruhi nutrisi yang dibutuhkan untuk tumbuh kembangnya. Jika kondisi ini terus berlanjut, segera konsultasikan dengan dokter anak agar penyebabnya bisa diketahui dan ditangani dengan tepat.
6. Ada bunyi “klik” saat menyusu

Bayi dengan lip tie kadang mengeluarkan bunyi “klik” saat menyusu karena isapannya tidak rapat. Akibatnya, udara ikut masuk ke perut dan membuat bayi lebih sering bersendawa atau kembung. Jika dibiarkan, kondisi ini bisa memicu kolik, yang membuat bayi menangis lama dan tampak tidak nyaman. Proses menyusui pun menjadi tantangan karena bayi mudah rewel dan sering lepas dari payudara.
Situasi seperti ini tentu melelahkan bagi ibu, sehingga penting untuk segera mencari bantuan medis agar proses menyusui kembali nyaman bagi ibu maupun bayi.
7. Gerakan lidah bayi terbatas dan masalah pernapasan
Dalam beberapa kasus, bayi terlihat kesulitan menggerakkan lidah secara leluasa, misalnya saat mencoba menjulurkan atau mengangkatnya. Beberapa orangtua juga melaporkan bayi mereka bernapas dengan suara berisik ketika tidur, yang bisa terjadi akibat posisi lidah yang terbatas. Gejala ini mungkin terlihat sepele, tetapi sebenarnya bisa menjadi tanda bahwa bayi perlu diperiksa lebih lanjut oleh tenaga medis.
Lip tie pada bayi bisa menjadi salah satu penyebab utama kesulitan menyusui, baik bagi ibu maupun bayi. Mengenali tanda-tandanya sejak dini sangat penting agar bisa segera mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan bantuan tenaga medis, proses menyusui bisa kembali menjadi pengalaman yang nyaman, sehat, dan menyenangkan.
Referensi