Studi: Menstruasi Tidak Teratur Tingkatkan Risiko Kanker Ovarium

- Kanker ovarium adalah kanker yang memengaruhi organ reproduksi perempuan.
- Perempuan dengan menstruasi tidak teratur berisiko lebih tinggi terkena dan meninggal akibat kanker ovarium.
- Menstruasi tidak teratur dapat disebabkan oleh stres, gangguan hormon, atau PCOS.
Kanker ovarium adalah jenis kanker yang memengaruhi ovarium, tuba fallopi, lapisan jaringan yang melapisi rongga perut dan organ-organnya. Ini adalah salah satu jenis kanker yang paling umum dialami perempuan.
Mengingat ovarium terlibat dalam menstruasi bulanan, masuk akal jika ketidakteraturan menstruasi bisa menjadi tanda kanker ovarium. Meskipun banyak hal dalam hidup dapat memengaruhi siklus menstruasi, tetapi kamu harus waspada jika mengalami menstruasi yang terlalu berdekatan atau terlalu jauh. Mendeteksi kanker ovarium sejak dini dapat membantu meningkatkan potensi keberhasilan pengobatan.
1. Studi
Sebuah studi selama 50 tahun terhadap perempuan di California, Amerika Serikat, menemukan bahwa perempuan muda dengan periode menstruasi tidak teratur berisiko lebih tinggi terkena dan meninggal akibat kanker ovarium.
Untuk mengidentifikasi faktor risiko lainnya, para ahli epidemiologi menganalisis data dari lebih dari 15 ribu perempuan California yang mendaftar dalam studi kehamilan pada tahun 1959.
Studi tersebut berupaya melacak risiko penyakit selama masa hidup ibu dan anak-anak mereka. Pada awal studi, usia rata-rata peserta adalah 26 tahun. Sekitar 13 persen perempuan melaporkan menstruasi yang tidak teratur.
Selama 50 tahun berikutnya, 116 perempuan mengembangkan kanker ovarium, 84 di antaranya meninggal dunia. Perempuan dengan riwayat menstruasi tidak teratur memiliki peluang hampir dua kali lipat terkena kanker ovarium pada usia 70 tahun. Hasil studi ini dimuat dalam International Journal of Cancer tahun 2016.
Ini kemungkinan karena siklus menstruasi yang tidak teratur dikaitkan dengan kadar androgen yang lebih tinggi dan kadar globulin pengikat hormon seks yang lebih rendah. Perubahan hormonal ini dapat meningkatkan risiko subtipe histologis kanker ovarium tertentu.
2. Siklus ovulasi yang lebih sedikit menjadi faktor perlindungan terhadap kanker ovarium

Menstruasi tidak teratur didefinisikan sebagai siklus menstruasi yang berlangsung kurang dari 21 hari atau lebih dari 35 hari. Menariknya, memiliki siklus ovulasi yang lebih sedikit secara luas dipandang sebagai faktor perlindungan terhadap kanker ovarium.
Karena alasan ini, pil KB hormonal, kehamilan, menyusui, dan ligasi tuba dianggap dapat mengurangi risiko kanker ini. Selama periode tersebut, ovarium tidak berovulasi, yang dapat mengurangi risiko kanker ovarium.
Meskipun dapat menurunkan risiko, tetapi hal tersebut tidak akan sepenuhnya mencegah kanker ovarium, jadi tetap penting untuk terus mewaspadai gejalanya.
3. Penyebab lain menstruasi tidak teratur
Berikut beberapa penyebab menstruasi tidak teratur yang paling umum:
- Stres.
- Berat badan kurang atau berlebih.
- Olahraga berlebihan.
- Gangguan hormon.
- Sindrom ovarium polikistik.
- Perimenopause.
- Diabetes.
- Kontrasepsi hormonal.
- Menggunakan IUD.
- Terdapat jaringan parut di dalam rongga rahim.
- Mengonsumsi obat-obatan.
- Kista ovarium.
4. Gejala kanker ovarium

Kemungkinan besar perempuan yang mengembangkan kanker ovarium juga terkena polycystic ovarian syndrome (PCOS).
PCOS sering kali ditandai dengan periode menstruasi yang tidak teratur atau terlewat. PCOS merupakan faktor risiko yang diketahui untuk kanker endometrium dan mungkin kanker ovarium.
Selain itu, kanker ovarium juga dapat menyebabkan gejala lain, berupa:
- Pendarahan vagina, terutama pada perempuan menopause.
- Nyeri di area panggul.
- Nyeri perut atau punggung.
- Kembung
- Terlalu cepat kenyang.
- Sering ingin buang air kecil.
- Sembelit.
5. Kapan harus mencari perawatan
Siklus menstruasi sering kali menjadi gambaran umum dari kesehatan perempuan. Jadi, jika kamu mengalami ketidakteraturan menstruasi atau menstruasi yang terlewat, kamu perlu berkonsultasi dengan profesional perawatan kesehatan.
Meskipun beberapa perubahan adalah hal yang wajar, tetapi ada baiknya kamu tetap waspada. Jika kamu sudah menopause atau sedang hamil, penting untuk bicara dengan dokter jika mengalami pendarahan vagina.
Juga, hubungi dokter jika kamu mengalami gejala berikut selama menstruasi:
- Harus berganti pembalut atau tampon setiap jam karena darah menstruasi terlalu banyak.
- Mengalami nyeri dada, sesak napas, atau pusing.
Intinya, menstruasi yang tidak teratur bisa meningkatkan risiko kanker ovarium, utamanya jika jarak menstruasi terlalu dekat. Bicaralah dengan dokter kandungan ketika kamu mengalami menstruasi tidak teratur atau masalah menstruasi lainnya. Ini dapat membantu menentukan penyebab yang mendasarinya sejak dini, sehingga kamu bisa mendapatkan perawatan yang dibutuhkan sesegera mungkin.
Referensi
CDC. Diakses pada September 2024. Symptoms of Ovarian Cancer.
Cirillo, Piera M., Erica T. Wang, et al. Irregular menses predicts ovarian cancer: Prospective evidence from the Child Health and Development Studies.” International Journal of Cancer 139, no. 5 (April 29, 2016): 1009–17.
Healthline. Diakses pada September 2024. Periods Closer Together: Could It Be Ovarian Cancer?
Medical News Today. Diakses pada September 2024. Missed periods and ovarian cancer.
National Institute of Health. Diakses pada September 2024. What causes menstrual irregularities?