Osteomalasia: Penyebab, Gejala, Diagnosis, dan Pengobatan

Salah satu fungsi tulang adalah untuk menopang tubuh, sehingga kesehatan dan kepadatan tulang perlu dijaga agar tetap kuat dan sehat. Jika tidak, maka tulang akan menjadi lemah atau rapuh dan rentan patah.
Salah satu penyakit yang menyebabkan tulang rapuh adalah osteomalasia. Penyakit tulang ini umumnya terjadi akibat tubuh kekurangan vitamin D. Untuk lebih mengetahui tentang osteomalasia atau osteomalacia, simak ulasan berikut, ya!
1. Apa itu osteomalasia?

Dilansir Medical News Today, osteomalasia atau kondisi pelunakan tulang merupakan kondisi di mana tulang baru tidak mengeras seperti yang seharusnya setelah terbentuk. Kondisi ini dapat memengaruhi orang-orang dari segala usia karena tulang setiap orang secara terus-menerus melalui proses pergantian tulang (bone turnover).
Proses pergantian tulang terjadi ketika tubuh menyerap kembali jaringan tulang lama dan membentuk jaringan tulang baru, dimulai dengan lapisan dalam yang lebih lembut yang terdiri dari kolagen.
Dalam proses lain yang disebut mineralisasi, lapisan dalam ini biasanya dilapisi dengan mineral yang membentuk kulit luar yang keras (korteks). Pada osteomalasia, mineralisasi tidak berjalan dengan baik, sehingga tulang menjadi lunak dan rentan patah.
Osteomalasia dapat terjadi pada segala usia. Jika terjadi pada anak-anak, kondisi yang sama disebut dengan penyakit rakitis. Penyakit ini dapat menyebabkan kelainan tulang pada anak dan membatasi pertumbuhannya.
2. Penyebab

Osteomalasia adalah dampak dari proses pematangan tulang yang tidak sempurna. Tubuh menggunakan kalsium dan fosfat untuk membantu membentuk tulang yang kuat. Seseorang dapat mengembangkan osteomalasia jika tidak mendapatkan cukup mineral dari makanan atau tubuh tidak menyerapnya dengan baik.
Dilansir Mayo Clinic, masalah tersebut dapat disebabkan oleh:
- Kekurangan vitamin D. Sinar matahari membantu menghasilkan vitamin D di kulit. Orang yang sedikit terkena paparan sinar matahari atau mengonsumsi makanan yang rendah vitamin D berisiko terkena osteomalasia. Kekurangan vitamin D menjadi penyebab paling umum dari osteomalasia di seluruh dunia.
- Operasi. Sistem pencernaan memecah makanan untuk melepaskan kalsium dan mineral lainnya sehingga dapat diserap di usus. Proses ini dapat terganggu jika seseorang menjalani operasi untuk mengangkat sebagian maupun seluruh bagian lambung atau usus kecil. Akibatnya, tubuh dapat mengalami kekurangan vitamin D dan kalsium.
- Penyakit celiac. Pada penyakit autoimun ini, makanan yang mengandung gluten dapat merusak lapisan usus kecil sehingga tidak dapat menyerap nutrisi dari makanan dengan baik, termasuk vitamin D dan kalsium.
- Penyakit ginjal atau hati. Ginjal dan hati terlibat dalam aktivasi vitamin D di dalam tubuh. Adanya masalah pada ginjal atau hati dapat memengaruhi kemampuan tubuh untuk mengaktifkan vitamin D.
- Obat-obatan. Beberapa obat yang digunakan untuk mengobati kejang dapat menyebabkan defisiensi vitamin D dan osteomalasia.
3. Gejala

Pada tahap awal, penderita mungkin tidak merasakan gejala apa pun. Saat osteomalasia berkembang, gejala-gejala yang muncul di antaranya:
- Nyeri yang umumnya memengaruhi bagian punggung bawah, pinggul, kaki dan tulang rusuk. Rasa nyeri dapat memburuk pada malam hari atau saat melakukan aktivitas yang memberikan tekanan pada tulang.
- Mengalami kelemahan otot.
- Berjalan dengan goyah, lebih lambat atau kesulitan berjalan dengan baik.
- Tulang mudah patah.
Jika memiliki kadar kalsium yang terlalu rendah dalam darah, penderita mungkin juga mengalami:
- Detak jantung yang tidak beraturan.
- Mati rasa di tangan, kaki, atau sekitar mulut.
- Kejang pada tangan dan kaki.
4. Mengakibatkan tulang rapuh, osteomalasia berbeda dengan osteoporosis

Osteomalasia dan osteoporosis sama-sama menyebabkan tulang menjadi rapuh dan rentan patah. Meski begitu, keduanya merupakan kondisi yang berbeda.
Osteoporosis adalah kondisi berkurangnya kepadatan tulang. Penyakit tulang ini terjadi ketika keseimbangan antara penghancuran tulang yang lama dan pertumbuhan tulang yang baru terganggu. Hal ini mengakibatkan tulang menjadi rapuh dan melemah serta peningkatan risiko patah tulang.
Sementara pada osteomalasia, penderita memiliki tulang yang lunak akibat mineralisasi yang tidak sempurna, yang merupakan bagian dari proses pembentukan tulang.
5. Diagnosis

Mungkin sulit untuk mendiagnosis osteomalasia. Untuk menentukan penyebab dan menyingkirkan kemungkinan adanya kelainan tulang lainnya, seperti osteoporosis, pasien mungkin perlu menjalani satu atau lebih dari tes berikut ini:
- Tes darah dan urine: untuk membantu mendeteksi kadar vitamin D yang rendah dan masalah dengan kalsium dan fosfor.
- Sinar-X: perubahan struktural dan retakan kecil pada tulang yang terlihat pada sinar-X adalah karakteristik osteomalasia.
- Biopsi tulang: menggunakan anestesi umum, ahli bedah memasukkan jarum tipis melalui kulit dan ke tulang panggul di atas pinggul untuk mengambil sampel kecil tulang. Meskipun biopsi tulang akurat dalam mendeteksi osteomalasia, tetapi tes ini jarang diperlukan untuk membuat diagnosis.
6. Pengobatan

Dilansir Healthline, ada beberapa upaya untuk menangani osteomalasia. Jika terdeteksi pada tahap awal, pasien mungkin hanya perlu mengonsumsi suplemen vitamin D, kalsium, atau fosfat.
Selain itu, orang dengan osteomalasia perlu memperhatikan pola makan dan dianjurkan untuk mengonsumsi makanan yang kaya akan kalsium, fosfat, serta vitamin D.
Dalam kasus yang jarang, pasien mungkin akan diberikan suntikan vitamin D melalui kulit atau secara intravena melalui pembuluh darah di lengan.
Pasien osteomalasia dianjurkan untuk menghabiskan waktu di luar ruangan atau berjemur pada pagi hari di bawah sinar matahari. Namun, jangan lupa untuk memakai sunscreen atau tabir surya sebelum berjemur.
Pasien juga memerlukan pengobatan jika memiliki kondisi lain yang memengaruhi metabolisme vitamin D, seperti penyakit ginjal atau hati, untuk mengurangi osteomalasia.
Pada kasus osteomalasia atau rakitis yang parah, pasien perlu menggunakan penyangga (brace) atau menjalani operasi untuk memperbaiki deformasi tulang.
Itulah beberapa informasi seputar osteomalasia. Dalam upaya menjaga kekuatan tulang, sangat penting bagi kita untuk selalu memenuhi kebutuhan nutrisi, seperti mineral dan vitamin D. Apabila merasakan nyeri dan gejala lain pada tulang, periksakan ke dokter untuk memperoleh diagnosis lebih awal dan penanganan yang tepat.