Pantangan Setelah Vaksin HPV, Panduan yang Perlu Kamu Tahu

- Hindari aktivitas fisik berat selama 24–48 JamSetelah vaksin HPV, jangan melakukan olahraga intens atau mengangkat beban. Tubuh membutuhkan waktu untuk merespons vaksin secara optimal dan beristirahat yang cukup bisa mengurangi efek samping.
- Jangan konsumsi alkohol atau rokokAlkohol dan rokok dapat menurunkan daya tahan tubuh terhadap virus HPV. Konsumsi dua hal ini setidaknya selama beberapa hari setelah menerima vaksin.
- Jangan mengonsumsi obat anti-inflamasi tanpa resepObat NSAID seperti ibuprofen atau aspirin tanpa pengawasan medis bisa menurunkan efektivitas vaksin karena dapat menghambat proses peradangan
Vaksin HPV menjadi salah satu langkah penting untuk melindungi diri dari infeksi Human Papillomavirus, penyebab utama kanker serviks dan beberapa jenis kanker lainnya. Namun, setelah menerima vaksin ini, ada beberapa hal yang perlu kamu perhatikan agar efektivitas vaksin tetap optimal. Salah satunya adalah menghindari pantangan setelah vaksin HPV yang mungkin belum banyak diketahui.
Meski vaksin ini terbukti aman dan efektif, efek samping ringan seperti bisa saja muncul. Karena itu, penting bagi kamu untuk menjaga kondisi tubuh dan tidak melakukan aktivitas atau mengonsumsi sesuatu yang dapat mengganggu proses pemulihan tubuh. Untuk lebih jelasnya, lihat uraian berikut!
1. Hindari aktivitas fisik berat selama 24–48 Jam

Setelah vaksin HPV, sebaiknya kamu tidak langsung melakukan aktivitas fisik berat seperti olahraga intens, mengangkat beban, atau kegiatan yang membutuhkan tenaga ekstra. Vaksin ini bekerja dengan merangsang sistem kekebalan tubuh, dan pada proses ini tubuh membutuhkan waktu dan energi untuk merespons vaksin secara optimal. Melakukan aktivitas berat justru dapat memperburuk gejala seperti nyeri otot, demam ringan, atau rasa lelah yang umum terjadi setelah vaksinasi.
Sebuah artikel dari CDC (Centers for Disease Control and Prevention) menyarankan orang yang baru divaksinasi lebih melihat reaksi tubuh. Selain itu, beristirahat yang cukup juga bisa mengurangi efek samping. Sistem kekebalan tubuh membutuhkan stabilitas agar antibodi yang dibentuk setelah vaksin bisa bekerja maksimal. Jadi, pastikan kamu meluangkan waktu untuk beristirahat setelah vaksinasi.
2. Jangan konsumsi alkohol atau rokok

Setelah menerima vaksin HPV, tubuh dalam proses membentuk kekebalan terhadap virus HPV. Konsumsi alkohol dan merokok dapat menurunkan daya tahan tubuh, bahkan mengganggu respons imun terhadap vaksin. Alkohol diketahui bisa memengaruhi metabolisme serta memperparah gejala seperti mual atau pusing yang dapat alami setelah vaksinasi. Kandungan rokok bisa menghambat regenerasi sel serta memperlambat proses pemulihan.
Menurut National Institutes of Health (NIH), konsumsi alkohol berlebihan dalam periode pasca vaksinasi dapat menurunkan efektivitas pembentukan antibodi. Gaya hidup tak sehat, termasuk merokok dan alkohol, bisa memperburuk efek samping vaksin, lho. Maka dari itu, sebaiknya kamu menghindari dua hal ini setidaknya selama beberapa hari setelah menerima vaksin.
3. Jangan mengonsumsi obat anti-inflamasi tanpa resep

Banyak orang yang tergoda untuk langsung mengonsumsi obat anti-inflamasi non-steroid (NSAID) seperti ibuprofen atau aspirin ketika mengalami gejala ringan pasca vaksinasi seperti demam atau pegal. Padahal, penggunaan obat ini tanpa pengawasan medis justru bisa menurunkan efektivitas vaksin. Ini karena obat NSAID dapat menghambat proses peradangan alami yang diperlukan untuk pembentukan kekebalan tubuh terhadap virus.
Anti-inflamasi tertentu dapat memengaruhi produksi antibodi paska vaksinasi, terlebih kalau dikonsumsi dalam 48 jam pertama. Jangan minum obat pereda nyeri atau demam kecuali disarankan oleh tenaga medis. Jadi, kalau kamu merasa tidak nyaman, sebaiknya gunakan metode alami seperti istirahat cukup, kompres hangat, atau hidrasi optimal dulu sebelum memutuskan minum obat, ya.
4. Hindari stres dan kurang tidur

Meskipun tidak terlihat secara langsung, stres dan kurang tidur bisa berdampak besar pada respons imun tubuh setelah vaksinasi. Saat kamu stres, tubuh memproduksi hormon kortisol yang bisa menekan sistem kekebalan tubuh, sehingga mengurangi efektivitas vaksin. Begitu juga dengan tidur yang tidak cukup—padahal tidur adalah saat di mana tubuh kamu memulihkan dan membentuk antibodi.
Menurut penelitian dari Sleep Foundation, orang yang tidur 7–8 jam per malam setelah vaksinasi cenderung mempunyai respons imun yang lebih baik dibandingkan mereka yang tidur kurang dari 6 jam. Artikel dari Harvard Health Publishing juga mengingatkan bahwa tidur adalah bagian vital dari pemulihan pasca vaksin. Maka dari itu, penting bagi kamu untuk menjaga sleep hygiene dan hindari begadang selama masa pemulihan setelah vaksinasi.
5. Jangan abaikan tanda efek samping serius

Walaupun kebanyakan efek samping vaksin HPV bersifat ringan, kamu tetap harus waspada terhadap tanda-tanda yang mungkin menunjukkan reaksi serius. Gejala seperti ruam parah, pembengkakan ekstrem, atau kesulitan bernapas bisa menjadi tanda reaksi alergi atau anaphylaxis, meskipun kasus ini sangat jarang. Mengabaikan gejala tersebut bisa berbahaya, jadi penting untuk mengetahui kapan kamu harus segera mencari bantuan medis.
Sebenarnya, efek samping berat vaksin HPV sangat jarang, tetapi dapat terjadi pada sebagian orang. Karena itu, kamu dianjurkan untuk memantau kondisi tubuh selama 48 jam pertama dan segera konsultasi ke dokter jika muncul reaksi yang tidak biasa. Mengenali perbedaan antara efek samping normal dan reaksi serius adalah langkah penting agar kamu tidak panik, tapi tetap sigap jika memang diperlukan pertolongan medis.
Menerima vaksin HPV adalah investasi kesehatan jangka panjang, tapi kamu tetap perlu memperhatikan beberapa hal agar hasilnya maksimal. Menghindari pantangan setelah vaksin akan sangat membantu tubuh kamu dalam membentuk kekebalan. Jangan lupa, selalu konsultasikan ke dokter jika kamu mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah vaksinasi, ya.
Referensi:
Centers for Disease Control and Prevention (CDC). (n.d.). Possible side effects from vaccines. Diakses Juni 2025.
Cowling, B. J., et al. (2009). Increased risk of noninfluenza respiratory virus infections associated with receipt of inactivated influenza vaccine. Clinical Infectious Diseases, 48(9), 1225–1231. Diakses Juni 2025.
Zimmermann, P., & Curtis, N. (2019). Factors that influence the immune response to vaccination. Clinical Microbiology Reviews, 32(2), e00084-18. Diakses Juni 2025.
Sleep Foundation. (n.d.). How sleep affects immunity. Diakses Juni 2025.
Harvard Health Publishing. (n.d.). How to boost your immune system. Diakses Juni 2025.
Mayo Clinic. (n.d.). HPV vaccine: Why it's done. Diakses Juni 2025.