Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Urinalisis (Tes Urine): Tujuan, Jenis, Prosedur, Hasil

ilustrasi urinalisis atau tes urine (freepik.com/benzoix)
ilustrasi urinalisis atau tes urine (freepik.com/benzoix)
Intinya sih...
  • Urinalisis adalah tes yang memeriksa aspek visual, kimia, dan mikroskopis urine.
  • Urine dapat menunjukkan kondisi kesehatan seseorang, seperti penyakit hati, ginjal, diabetes, infeksi saluran kemih.
  • Dokter memesan urinalisis sebagai bagian dari cek kesehatan rutin atau untuk mendiagnosis penyakit tertentu.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Urinalisis atau tes urine adalah tes yang memeriksa aspek visual, kimia, dan mikroskopis urine. Ini dapat mencakup berbagai tes yang mendeteksi dan mengukur berbagai senyawa yang melewati urine menggunakan sampel urine.

Dokter sering menggunakan urinalisis untuk skrining atau memantau kondisi kesehatan tertentu, seperti penyakit hati, penyakit ginjal, dan diabetes, serta untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih.

1. Kapan urinalisis diperlukan?

Dokter memesan urinalisis karena beberapa alasan, karena urine dapat menunjukkan kondisi kesehatan seseorang. Tes ini diperlukan untuk satu atau beberapa alasan berikut:

  • Sebagai bagian dari cek kesehatan rutin untuk skrining tanda-tanda awal kondisi kesehatan tertentu.
  • Jika mengalami dan tanda dan gejala kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes atau penyakit ginjal.
  • Untuk memantau kondisi kesehatan tertentu yang sedang dalam pengobatan, seperti diabetes atau penyakit ginjal.
  • Untuk mendiagnosis infeksi saluran kemih (ISK).
  • Jika pernah dirawat di rumah sakit.
  • Sebagai pemeriksaan persiapan untuk operasi.

2. Tes yang termasuk dalam urinalisis

ilustrasi strip untuk urinalisis (flickr.com/Dominic Alves)
ilustrasi strip untuk urinalisis (flickr.com/Dominic Alves)

Dokter dapat memasukkan beberapa tes berbeda dalam urinalisis. Tergantung gejala, kondisi kesehatan, dan/atau situasi, dokter akan memilih tes mana yang tepat.

Secara umum, penyedia layanan kesehatan atau teknisi laboratorium dapat memeriksa sampel urine urinalisis untuk aspek warna dan penampilan, temuan kimia, dan temuan mikroskopis.

Warna dan penampilan urine

Untuk sebagian besar tes, dokter akan memeriksa bagaimana sampel urine terlihat dengan mata telanjang. Apakah itu berwarna cerah, berkabut, pucat, kuning tua, atau warna lain (warna urine normal biasanya sedikit kuning dan dapat berkisar dari tidak berwarna atau kuning pucat hingga kuning tua, tergantung seberapa pekat atau encernya urine).

Banyak hal yang dapat memengaruhi warna urine, termasuk obat-obatan dan suplemen tertentu serta makanan, misalnya bit. Akan tetapi, warna urine yang tidak biasa juga bisa menjadi tanda penyakit.

Misalnya, urine berwarna merah bisa terjadi saat ada darah dalam urine, dan bisa menjadi indikator penyakit atau kerusakan pada bagian sistem kemih.

Urine yang keruh tidak selalu menandakan masalah kesehatan. Misalnya, sperma dan sel kulit bisa membuat urine tampak keruh.

Zat lain yang dapat membuat air kencing keruh, seperti sel darah merah, sel darah putih, dan bakteri, dapat mengindikasikan beberapa kondisi medis yang berbeda, termasuk:

  • Dehidrasi.
  • ISK.
  • Infeksi dan penyakit menular seksual.
  • Batu ginjal.
  • Diabetes.

Temuan kimia urine

Tes ini sering menggunakan strip khusus (dipstick) untuk menguji zat kimia tertentu dalam sampel urine. Strip memiliki bantalan bahan kimia yang berubah warna ketika bersentuhan dengan zat tertentu.

Tingkat perubahan warna pada strip dapat memberikan perkiraan jumlah zat yang ada. Misalnya, sedikit perubahan warna untuk protein dapat menunjukkan sejumlah kecil protein yang ada dalam sampel urine, sedangkan perubahan warna yang dalam dapat menunjukkan jumlah besar.

Jenis tes umum yang menggunakan dipstick yang mungkin disertakan oleh penyedia layanan kesehatan dalam urinalisis meliputi:

  • Tes urine protein: Untuk mengukur keberadaan protein, seperti albumin, dalam urine. Kadar protein urine yang lebih tinggi dari normal dapat mengindikasikan beberapa kondisi kesehatan yang berbeda, seperti gagal jantung, masalah ginjal, dan dehidrasi.
  • Tes tingkat pH urine: Untuk mengukur tingkat asam-basa (pH) dalam urine. pH urine yang tinggi dapat mengindikasikan kondisi, termasuk masalah ginjal dan ISK. pH urine yang rendah dapat mengindikasikan kondisi seperti ketoasidosis dan diare terkait diabetes.
  • Tes urine keton: Keton terbentuk saat tubuh harus memecah lemak dan asam lemak untuk digunakan sebagai bahan bakar energi. Ini kemungkinan besar terjadi jika tubuh tidak mendapatkan cukup gula atau karbohidrat sebagai bahan bakar. Dokter paling sering menggunakan tes urine keton untuk memeriksa ketoasidosis terkait diabetes.
  • Tes urine glukosa: Untuk mengukur jumlah glukosa dalam urine. Dalam kondisi biasa, seharusnya tidak ada glukosa dalam urine, sehingga kehadiran glukosa bisa menjadi tanda diabetes atau diabetes gestasional.
  • Tes urine bilirubin: Bilirubin adalah pigmen kekuningan yang ditemukan dalam empedu, cairan yang diproduksi oleh hati. Adanya bilirubin dalam urine mungkin pertanda adanya masalah hati atau saluran empedu.
  • Tes urine nitrit: Hasil tes nitrit positif dapat mengindikasikan ISK. Namun, tidak semua bakteri mampu mengubah nitrat (zat yang biasanya ada dalam urine) menjadi nitrit, sehingga masih dapat mengalami ISK meskipun tes nitrit negatif.
  • Tes urine esterase leukosit: Esterase leukosit adalah enzim yang ada di sebagian besar sel darah putih. Ketika tes ini positif, ini mungkin menunjukkan bahwa ada peradangan di saluran kemih atau ginjal. Penyebab paling umum sel darah putih dalam urine adalah ISK bakteri.
  • Tes gravitasi spesifik urine: Untuk menunjukkan konsentrasi semua partikel kimia dalam urine. Hasil abnormal dapat menunjukkan beberapa kondisi kesehatan yang berbeda.

Pemeriksaan mikroskopis urine

Teknisi lab dapat memeriksa sampel urine di bawah mikroskop untuk mencari zat kecil dalam urine, termasuk sel, fragmen sel, silinder urine (urinary cast), lendir, bakteri atau kuman lainnya, dan kristal.

Tes mikroskopis yang mungkin disertakan oleh penyedia layanan kesehatan dalam urinalisis meliputi:

  • Tes urine sel darah merah: Peningkatan jumlah sel darah merah menunjukkan bahwa ada darah dalam urine. Namun, tes ini tidak dapat mengidentifikasi dari mana darah berasal. Misalnya, kontaminasi darah dari wasir atau pendarahan vagina tidak dapat dibedakan dari pendarahan di suatu tempat di sistem kemih. Dalam beberapa kasus, tingkat sel darah merah yang lebih tinggi dari normal dalam urine dapat mengindikasikan masalah kandung kemih, ginjal, atau saluran kemih.
  • Tes urine sel darah putih: Peningkatan jumlah sel darah putih dan/atau tes positif untuk esterase leukosit dapat mengindikasikan infeksi atau peradangan di suatu tempat di saluran kemih.
  • Sel epitel: Sel epitel adalah sel yang membentuk penutup pada semua permukaan internal dan eksternal tubuh, serta melapisi rongga tubuh dan organ berongga. Saluran kemih dilapisi dengan sel-sel epitel. Normal untuk memiliki beberapa sel epitel dalam urine, tetapi peningkatan jumlah sel epitel dapat mengindikasikan infeksi, peradangan dan/atau kanker di saluran kemih.
  • Bakteri, ragi, dan parasit: Terkadang, bakteri dapat masuk ke uretra dan saluran kemih, menyebabkan ISK. Sampel urine juga dapat terkontaminasi bakteri, ragi, dan parasit, terutama bagi seseorang dengan vagina. Ragi dapat mencemari sampel untuk orang yang memiliki infeksi jamur vagina. Trichomonas vaginalis adalah parasit yang juga dapat ditemukan dalam urine pada seseorang dengan vagina. Ini adalah penyebab trikomoniasis.
  • Silinder urine: Silinder yang dimaksud adalah partikel kecil seperti tabung yang terkadang ada dalam urine. Mereka terbentuk dari protein yang dilepaskan oleh sel-sel ginjal. Jenis silinder tertentu dapat mengindikasikan masalah ginjal, sementara yang lain benar-benar normal.

3. Persiapan

Sebelum tes urine, kamu seharusnya bisa makanan dan minum secara normal sebelum prosedur. Bit dan pewarna makanan dapat mengubah warna urine, jadi sebaiknya perhatikan apa yang kamu makan sebelum menjalani urinalisis.

Beri tahu dokter tentang semua obat yang kamu minum sebelum tes, termasuk obat bebas, vitamin, dan suplemen, begitu pula jika sedang haid.

Pengumpulan sampel urine bisa dilakukan di fasilitas layanan kesehatan seperti lab, klinik, atau rumah sakit, atau bisa juga dilakukan di rumah lalu membawanya sesuai instruksi.

4. Prosedur

ilustrasi warna urine (commons.wikimedia.org/www.scientificanimations.com)
ilustrasi warna urine (commons.wikimedia.org/www.scientificanimations.com)

Baik di rumah maupun di fasilitas layanan kesehatan, pengumpulan sampel mungkin dilakukan pada pagi hari, ketika urine lebih pekat.

Kamu mungkin diinstruksikan untuk mengumpulkan sampel urine midstream, yaitu buang air kecil di dalam toilet, kemudian tahan pada pertengahan aliran, posisikan wadah penampung, lalu buang air kecil ke dalam wadah tersebut sampai setengah penuh. Ini disebut sebagai metode midstream clean-catch.

Pengumpulan sampel urine pada perempuan

Gunakan langkah-langkah ini sebagai panduan untuk mendapatkan sampel urine yang bersih:

  • Duduk di toilet dengan kaki terentang.
  • Dengan menggunakan dua jari, buka labia. Gunakan satu lap steril untuk membersihkan lipatan dalam labia, usap dari depan ke belakang.
  • Gunakan lap steril lain untuk membersihkan uretra, lubang tempat urine mengalir keluar dari tubuh.
  • Buang air kecil sedikit ke toilet.
  • Hentikan aliran urine, dan pegang cangkir spesimen beberapa inci dari uretra.
  • Buang air kecil ke dalam wadah, isi sekitar setengah penuh atau sesuai instruksi.

Pengumpulan sampel urine pada laki-laki

  • Gunakan lap steril untuk membersihkan ujung penis. Jika penis tidak disunat, tarik kulup untuk memastikan pembersihan menyeluruh.
  • Buang air kecil sedikit ke toilet.
  • Hentikan aliran urine, dan pegang wadah spesimen beberapa inci dari uretra, lubang tempat urine mengalir keluar dari penis.
  • Isi wadah sekitar setengah penuh atau sesuai instruksi.

Pengumpulan sampel urine dengan kateter

Dalam beberapa kondisi penyedia layanan kesehatan juga dapat mengumpulkan sampel urine dengan kateter menggunakan langkah-langkah berikut:

  • Kamu atau penyedia layanan kesehatan akan membersihkan area di sekitar lubang uretra dengan larutan antiseptik.
  • Kamu atau penyedia layanan kesehatan akan memasukkan kateter melalui uretra.
  • Urine kemudian akan mengalir ke dalam wadah steril.
  • Kamu atau penyedia layanan kesehatan akan melepas kateter.

5. Membaca hasil

Tergantung tes mana yang dipesan penyedia layanan kesehatan untuk urinalisis, mungkin ada beberapa pengukuran pada hasil tes. Laporan laboratorium, termasuk laporan urinalisis, biasanya memberikan informasi berikut:

  • Nama tes urine atau apa yang diukur dalam urine.
  • Jumlah, pengukuran, atau penilaian hasil tes urine.
  • Hasil normal, rentang pengukuran atau penilaian untuk tes tersebut.
  • Informasi yang menunjukkan apakah hasil tes normal atau abnormal.

Kejernihan urine mengacu pada seberapa jernih sampel urine. Sebagian besar laboratorium mengategorikan kejernihan urine sebagai salah satu dari berikut ini:

  • Jernih.
  • Sedikit keruh.
  • Keruh.
  • Butek (buram, atau kental dengan zat tersuspensi).

Jika menjalani tes urine kimia, seperti tes urine glukosa atau tes urine nitrit, hasilnya dapat dikategorikan sebagai negatif atau positif dan/atau menunjukkan jumlah zat.

Jika menjalani tes urine mikroskopis, seperti tes untuk sel darah merah atau bakteri, laboratorium kemungkinan akan mengategorikan jumlah (hasil) zat sebagai salah satu dari berikut ini:

  • Sedikit.
  • Sedang.
  • Banyak.

Urinalisis atau tes urine adalah salah satu informasi untuk mengetahui tentang apa yang terjadi dalam tubuh.

Tes ini dapat menunjukkan tanda-tanda peringatan, tetapi tidak dapat memberi tahu dokter dengan pasti bahwa ada sesuatu yang salah. Hasilnya mungkin merupakan petunjuk bahwa kamu memerlukan lebih banyak tes dan tindak lanjut. Langkah selanjutnya tergantung pada alasan kenapa kamu perlu menjalani urinalisis.

Misalnya, jika hasilnya hanya sedikit abnormal dan tidak memiliki gejala penyakit lain, dokter mungkin tidak melakukan tes lain. Jika sudah memiliki masalah ginjal atau ISK, dokter mungkin ingin mengubah rencana perawatan.

Referensi

"Urinalysis." Mayo Clinic. Diakses Februari 2025.
"Urinalysis." Cleveland Clinic. Diakses Februari 2025.
"Urinalysis." MedlinePlus. Diakses Februari 2025.
Queremel Milani DA, Jialal I. Urinalysis. [Updated 2023 May 1]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2025 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK557685/
"Urinalysis (Urine Test)." WebMD. Diakses Februari 2025.
"Urinalysis (urine test)." National Kidney Foundation. Diakses Februari 2025.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us