10 Penyebab Pusing saat Menstruasi, Apakah Ini Berbahaya?

- Selain perubahan suasana hati, kram perut, mudah lelah, dan sensitivitas payudara, menstruasi juga bisa memunculkan gejala pusing.
- Pusing saat menstruasi bisa disebabkan oleh beberapa hal seperti anemia, tekanan darah rendah, hipoglikemia, hingga toxic shock syndrome.
Sudah jadi rahasia umum, menstruasi selalu disertai ketidaknyamanan dan berbagai gejala.
Gejala paling umum yang dilaporkan orang sebelum dan selama menstruasi adalah perubahan suasana hati, kram perut, mudah lelah, dan sensitivitas payudara. Namun, ternyata, kamu juga bisa mengalami pusing.
Pusing yang berlangsung singkat biasanya tidak perlu dikhawatirkan. Namun, kadang pusing bisa berlangsung lama dan berat yang mungkin terasa meresahkan dan bahkan berbahaya, terutama jika kamu sedang mengemudi atau bekerja. Ini juga dapat menunjukkan masalah mendasar yang perlu perhatian medis.
Lewat artikel ini, kamu akan diajak lebih memahami apa saja kemungkinan penyebab pusing selama menstruasi.
1. Anemia
Faktanya, mayoritas perempuan kehilangan sekitar 2 hingga 3 sendok makan darah selama menstruasi. Sebenarnya, jumlah ini tidak akan menyebabkan pusing, tetapi kadang aliran darah bisa menjadi lebih berat dan memicu pusing
Ketika kamu mengalami aliran darah haid yang berat, oksigen dialihkan dari otak dan otot. Nah, pusing ini menjadi sinyal "berhenti" otak, kemudian oksigen dikembalikan ke otak dan otot.
2. Hipoglikemia

Fungsi hormon secara langsung memengaruhi kadar gula darah. Selama menstruasi, perempuan mengalami fluktuasi hormon yang dapat menyebabkan hipoglikemia atau kadar gula darah rendah.
Selama menstruasi, kamu mengalami perubahan kadar hormon estrogen yang mengubah sensitivitas tubuh terhadap insulin, yang selanjutnya menyebabkan gula darah rendah hingga mungkin mengalami pusing.
Orang dengan diabetes lebih rentan terhadap hipoglikemia selama menstruasi.
3. Dismenorea
Dismenorea ditandai dengan nyeri haid yang menyakitkan. Satu studi terhadap lebih dari 250 mahasiswa memeriksa gejala umum dismenorea. Didapat hasil bahwa pusing merupakan gejala paling umum kedua, dengan 48 persen siswa melaporkan pusing karena menstruasi.
Dismenorea diikuti dengan berbagai gejala yang menyakitkan, seperti kram, mual, kelelahan, pusing, dan diare. Gejala biasanya muncul sebelum atau saat menstruasi dimulai. Karena sangat parah, ini bisa menyebabkan kesulitan menjalani aktivitas sehari-hari.
4. Tekanan darah rendah

Berbagai hormon seks dalam tubuh manusia dapat memiliki efek mengatur tekanan darah. Dan, tekanan darah rendah dapat menyebabkan sensasi seperti mau pingsan atau pusing.
Sementara testosteron meningkatkan tekanan darah, estrogen terbukti menurunkannya. Meningkatnya kadar estrogen selama seminggu sebelum menstruasi dapat menurunkan tekanan darah dan menyebabkan pusing.
5. Toxic shock syndrome
Toxic shock syndrome (TSS) ialah kondisi langka dan mengancam jiwa yang dipicu oleh infeksi. Ini bisa terjadi saat menggunakan tampon, menstrual cup, atau dari luka yang terinfeksi. Gejala berkembang dengan cepat dan memerlukan perawatan segera.
TSS memang sangat jarang terjadi, tetapi jika terjadi bisa sangat serius. Gejala TSS meliputi demam mendadak, pusing atau pingsan, demam tinggi, sakit tenggorokan, radang mata, atau lainnya. Segera dapatkan perawatan medis jika mengalami gejala ini.
6. Obat-obatan

Beberapa jenis obat juga bisa memicu pusing sebagai efek sampingnya. Menurut penelitian tahun 2013, sekitar 20 hingga 30 persen orang mengalami pusing sebagai efek samping konsumsi obat.
Obat-obatan yang menyebabkan pusing dan vertigo antara lain antibiotik, diuretik, antiradang, dan lainnya. Saat mengonsumsi obat-obatan jenis ini, kamu mungkin menjadi lebih sensitif terhadap pusing sebelum menstruasi.
7. Respons terhadap kram yang kuat
Banyak perempuan mengalami pusing karena kram yang menyakitkan atau intens secara tiba-tiba menjelang atau saat menstruasi. Ini biasanya disebabkan oleh prostaglandin, senyawa mirip hormon yang utamanya bertanggung jawab atas kontraksi rahim selama menstruasi.
Prostaglandin dan faktor-faktor lainnya dianggap sebagai penanda pro inflamasi, yang artinya berperan dalam memicu kram menstruasi. Hormon-hormon ini juga dapat menyebabkan pembuluh darah melebar secara signifikan selama periode menstruasi, yang dapat memicu pusing sesekali bersama dengan kram yang kuat dan menyakitkan.
8. Migrain terkait menstruasi

Migrain adalah kondisi neurologis yang ditandai dengan serangan sakit kepala yang sangat menyakitkan dan gejala lainnya, seperti pusing, mual, atau muntah. Banyak hal yang telah diidentifikasi sebagai pemicu migrain, termasuk perubahan hormonal.
Perubahan hormonal sebelum menstruasi dapat menyebabkan migrain menstruasi. Migrain menstruasi dapat terjadi karena berbagai alasan, termasuk peningkatan prostaglandin inflamasi dan ketidakseimbangan serotonin.
9. Lapar atau dehidrasi
Saat menstruasi, fluktuasi hormon bisa membuat kamu lebih mungkin mengalami dehidrasi, yang pada gilirannya dapat membuat kamu merasa pusing. ini karena menstruasi dapat menyebabkan edema (pembengkakan). Tubuh bereaksi terhadap hal ini dengan cara yang sama seperti saat dehidrasi. Dengan edema, cairan merembes keluar dari aliran darah dan masuk ke jaringan tubuh.
Beberapa orang juga makan atau minum lebih sedikit karena kram menstruasi (terutama jika kram tersebut sampai menyebabkan mual). Melewatkan kalori yang dibutuhkan tubuh dapat memicu pusing.
10. Sesuatu yang tidak berhubungan dengan menstruasi

Kadang pusing saat menstruasi tidak benar-benar disebabkan oleh menstruasi itu sendiri. Mungkin saja itu hanya kebetulan. Menurut tinjauan tahun 2009, kemungkinan penyebab lainnya dapat meliputi:
- Mabuk perjalanan.
- Gangguan keseimbangan.
- Penyakit Ménière, yang memengaruhi telinga bagian dalam.
- Obat-obatan tertentu yang dijual bebas dan yang diresepkan untuk tekanan darah tinggi, asma, masalah pernapasan, nyeri, dan kondisi kesehatan mental.
- Tekanan darah rendah.
- Kondisi kesehatan jantung.
- Stroke.
- Tumor atau lesi otak.
Menstruasi dapat menyebabkan berbagai gejala dan pusing bisa menjadi salah satunya. Apabila kamu mengalami gejala baru apa pun, penting untuk segera mendiskusikannya dengan dokter.
Referensi
Swolverine. Diakses pada Juni 2024. 8 Causes of Dizziness On Periods.
Kamel, Dalia, Sayed Tantawy, dan Gehan Abdelsamea. “Experience of dysmenorrhea among a group of physical therapy students from Cairo University: an exploratory study.” Journal of Pain Research Volume 10 (1 Mei 2017): 1079–85.
Santos, Roger Lyrio Dos, Fabrício Bragança Da Silva, dkk. “Sex hormones in the cardiovascular system.” Hormone Molecular Biology and Clinical Investigation 18, no. 2 (1 Mei 2014): 89–103.
National Health Service. Diakses pada Juni 2024. Toxic shock syndrome.
Chimirri, Serafina, Rossana Aiello, dkk. “Vertigo/dizziness as a Drugs’ adverse reaction.” Journal of Pharmacology and Pharmacotherapeutics 4, no. 1_suppl (1 Desember 2013): S104–9.
Shaik, Munvar Miya,dan Siew Hua Gan. “Vitamin Supplementation as Possible Prophylactic Treatment against Migraine with Aura and Menstrual Migraine.” BioMed Research International 2015 (1 Januari 2015): 1–10.
Greatist. Diakses pada Juni 2024. Feeling Light-headed During Your Period? Here’s What’s Up.
Stachenfeld, Nina S. “Sex Hormone Effects on Body Fluid Regulation.” Exercise and Sport Sciences Reviews 36, no. 3 (1 Juli 2008): 152–59.
Kerber, Kevin A. “Vertigo and Dizziness in the Emergency Department.” Emergency Medicine Clinics of North America 27, no. 1 (February 1, 2009): 39–50.