Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bopeng dan Scar, Apa Perbedaannya?

ilustrasi bekas jerawat yang menjadi bopeng (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Intinya sih...
  • Bopeng adalah salah satu jenis skar yang terbentuk akibat kerusakan kulit yang dalam, berupa cekungan pada kulit.
  • Skar terbagi menjadi eutrofik, hipertrofik, keloid, dan hipotrofik (bopeng) dengan karakteristik masing-masing.
  • Perawatan bopeng fokus pada regenerasi kulit dan stimulasi produksi kolagen untuk mengisi cekungan.

Bopeng dan skar (scar) sering dianggap berbeda. Namun, sebenarnya bopeng merupakan salah satu jenis skar atau bekas luka yang terbentuk akibat kerusakan kulit yang dalam.

Bopeng memiliki ciri khas berupa cekungan atau lekukan pada kulit, berbeda dengan jenis skar lain yang bisa menonjol atau hanya berupa perubahan warna. Berikut penjelasannya.

Bopeng bagian dari skar

Dokter Arini Astasari Widodo, SM, SpDVE, FINSDV menjelaskan bahwa skar atau jaringan parut adalah hasil dari proses penyembuhan luka pada kulit. Skar terbagi menjadi beberapa jenis:

  • Eutrofik: Bekas luka yang datar dan sejajar dengan permukaan kulit.
  • Hipertrofik: Bekas luka yang menonjol akibat produksi kolagen berlebih.
  • Keloid: Bekas luka yang menonjol melebihi batas area luka, dengan sifat yang lebih agresif daripada hipertrofik.
  • Hipotrofik (bopeng): Bekas luka yang membentuk cekungan atau lekukan pada kulit akibat kehilangan volume jaringan.

"Dengan demikian, bopeng sebenarnya adalah salah satu jenis dari skar, yaitu skar hipotrofik, yang memiliki karakteristik spesifik berupa cekungan pada kulit," ujar dr. Arini.

Penyebab bopeng dan skar

ilustrasi jerawat (unsplash.com/Barbara Krysztofiak)

Bopeng terjadi akibat kerusakan mendalam pada kulit yang menghilangkan sebagian jaringan, seperti akibat jerawat yang parah (kista/nodul), cacar air, atau trauma kulit yang tidak sembuh dengan sempurna.

Lebih dalam, dr. Arini menjelaskan bahwa produksi kolagen yang tidak mencukupi selama proses penyembuhan menyebabkan kulit kehilangan volume dan membentuk cekungan.

"Sedangkan skar secara umum penyebabnya bervariasi, tergantung pada jenis skar," lanjutnya.

Sementara jenis skar hipertrofik dan keloid disebabkan oleh produksi kolagen berlebih yang berakumulasi di area luka, sedangkan eutrofik terjadi saat penyembuhan luka berjalan normal.

Penanganan bopeng dan skar

Perawatan bopeng dan skar secara umum berbeda.

Bopeng fokus pada regenerasi kulit dan stimulasi produksi kolagen untuk mengisi cekungan. Perawatannya meliputi:

  • Microneedling atau Dermapen (dapat dikombinasikan dengan platelet-rich plasma/PRP).
  • Fractional laser (CO2 atau Erbium) untuk memperbaiki tekstur kulit.
  • Subcision untuk memutus jaringan fibrotik di bawah bopeng.
  • Filler untuk mengisi cekungan secara sementara.

Untuk skar hipertrofik atau keloid, treatment akan fokus pada mengurangi tonjolan dan mengontrol produksi kolagen. Treatment untuk menghilangkannya adalah:

  • Injeksi kortikosteroid.
  • Laser vaskular untuk mengurangi kemerahan.
  • Terapi silikon topikal untuk menekan tonjolan.

Sementara itu, skar eutrofik biasanya tidak memerlukan perawatan khusus, tetapi terapi seperti laser atau peeling atau pengelupasan dapat membantu menghaluskan kulit.

"Perawatan skar dan bopeng tidak sama karena pendekatannya disesuaikan dengan jenis dan karakteristik bekas luka. Kombinasi terapi sering kali memberikan hasil terbaik dan harus disesuaikan dengan kebutuhan pasien," kata dr. Arini.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Misrohatun H
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us