Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Perubahan Fisik yang Bisa Terjadi akibat Merokok

Perubahan Fisik yang Bisa Terjadi akibat Merokok (pixel.com/Kaboompics.com)
Intinya sih...
  • Merokok dapat menyebabkan masalah kesehatan mulut seperti gigi kuning, penyakit gusi, dan kehilangan gigi.
  • Merokok juga dapat memicu rambut rontok, penuaan dini, dan perubahan metabolisme yang berdampak pada berat badan.
  • Kebiasaan merokok juga dapat mengakibatkan kulit kehilangan elastisitas, perubahan distribusi lemak di tubuh, dan perubahan warna kuku serta kulit tangan.

Artikel ini telah ditinjau secara medis oleh dr.Fadlila Fitriani,M.Sc,Sp.PD

Kamu pasti tahu bahwa kebiasaan merokok berdampak negatif terhadap kesehatan organ dalam. Namun, lebih dari itu, kebiasaan merokok ternyata juga dapat memicu berbagai perubahan fisik. Racun dan zat kimia berbahaya dalam rokok, seperti nikotin dan tar, perlahan-lahan dapat mengubah penampilan seseorang.

Perubahan ini sering kali diabaikan oleh perokok, padahal dampaknya tidak hanya memengaruhi estetika, tetapi juga menandakan adanya kerusakan lebih dalam yang terjadi pada tubuh.

Kabar baiknya, beberapa efek negatif ini dapat dikembalikan setelah seseorang berhenti merokok. Di sini, akan dibahas beberapa perubahan fisik utama yang disebabkan oleh kebiasaan merokok dan bagaimana proses tersebut terjadi.

1. Gigi dan gusi

Kondisi mulut seseorang dapat mencerminkan kesehatan umum orang tersebut. Sebuah tinjauan sistematis menyimpulkan bahwa merokok meningkatkan resiko seseorang terkena penyakit gusi hingga 85 persen.

Perokok cenderung memiliki gigi kuning, penyakit gusi, bau mulut yang terus-menerus, dan masalah kebersihan mulut lainnya. Pada kasus yang parah, dapat terjadi kehilangan gigii (American Journal of Preventive Medicine, 2018).

2. Rambut rontok

Ilustrasi rambut rontok (pixabay.com/slavoljubovski)

Merokok dapat menyebabkan kerontokan rambut, dengan cara:

  • Membentuk DNA adduct, yang merupakan zat pra kanker.
  • Menyebabkan kerusakan radikal bebas pada folikel rambut.
  • Menyebabkan penyempitan pembuluh darah.

Merokok juga mempercepat penipisan rambut pada orang-orang lanjut usia. Selain itu, merokok juga dianggap sebagai penyebab kebotakan utama pada laki-laki Asia.

3. Keriput

Orang yang merokok cenderung memiliki keriput pada usia yang lebih muda daripada orang yang tidak merokok. Tidak diketahui secara pasti bagaimana merokok menyebabkan penuaan dini. Namun, diperkirakan merokok menyebabkan:

  • Perubahan pada serat elastis kulit.
  • Vasokonstriksi, yaitu penyempitan pembuluh darah, yang mengurangi suplai darah ke kulit.
  • Berkurangnya kelembapan di kulit.

Kerutan perokok paling menonjol terlihat di sekitar mulut, karena aktivitas merokok mendorong bibir mengerut terus-menerus saat mengisap rokok. Selain itu, perokok memiliki kerutan yang lebih dalam di sudut bawah mata atau yang dikenal sebagai crow's feet.

4. Penurunan berat badan

Ilustrasi menimbang berat badan (pexels.com/Annushka Ahuja)

Nikotin dalam rokok diyakini dapat mengubah laju metabolisme yang menyebabkan perokok mungkin cenderung memiliki berat badan lebih rendah daripada bukan perokok.

Nikotin juga meningkatkan kadar norepinefrin, dopamin, dan/atau serotonin pada sistem saraf pusat, yang terbukti menekan nafsu makan, meningkatkan pengeluaran energi, dan mengubah pola makan, yang semuanya dapat mengakibatkan penurunan berat badan.

Meskipun merokok dapat membantu penurunan berat badan, tetapi tidak sedikit pula perokok yang kelebihan berat badan atau obesitas. Kombinasi kelebihan berat badan dan kebiasaan merokok terbukti mempercepat proses penuaan tubuh. Kelebihan berat badan pada perokok dapat membuat seseorang menua hingga sepuluh tahun atau lebih.

5. Lengan dan payudara yang kendur

Merokok  juga dapat menyebabkan kulit kehilangan elastisitas dengan cara merusak kolagen dan elastin, mengganggu sirkulasi darah, dan memicu stres oksidatif. Akibatnya, bagian-bagian yang dulunya kencang akan mulai mengendur, termasuk lengan bagian dalam dan payudara. Selain pertambahan usia, merokok terbukti menjadi penyebab utama payudara kendur.

6. Perut lebih buncit

ilustrasi perut buncit (pexels.com/Kaboompics.com)

Merokok dapat mempengaruhi bentuk tubuh dengan mengubah distribusi lemak. Kebiasaan merokok mengganggu sistem endokrin yang membuat perokok menyimpan lebih banyak lemak di sekitar pinggang dan tubuh bagian atas dan lebih sedikit di sekitar pinggul. Ini berarti perokok cenderung memiliki rasio pinggang-pinggul yang lebih tinggi daripada bukan perokok.

Rasio pinggang-pinggul yang tinggi dikaitkan dengan peningkatan risiko beberapa penyakit, termasuk diabetes mellitus tipe 2, hipertensi, penyakit kardiovaskular, penyakit jantung, masalah kandung empedu, dan kanker payudara.

7. Jari menguning

Pada orang yang sudah merokok selama beberapa waktu, kuku jari dan kulit tangan yang sering digunakan untuk memegang rokok akan berubah menjadi kekuningan. Ini karena tembakau bersifat menodai kulit dan kuku. Kabar baiknya, noda ini cenderung memudar setelah berhenti merokok.

Perubahan fisik akibat merokok mungkin awalnya terlihat sepele, tetapi seiring waktu dampaknya akan makin nyata dan sulit dihindari.

Dengan berhenti merokok, tubuh memiliki kesempatan untuk memulihkan diri dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan. Keputusan untuk berhenti merokok adalah langkah penting menuju hidup yang lebih sehat dan lebih baik.

Referensi 

"How Smoking Affects the Way You Look." Action on Smoking and Health. Diakses Februari 2025. 
Leite, F. R., Nascimento, G. G., Scheutz, F., & López, R. (2018). "Effect of smoking on Periodontitis: A Systematic review and Meta-regression." American Journal of Preventive Medicine, 54(6), 831–841. https://doi.org/10.1016/j.amepre.2018.02.014
"How Smoking Affects your Looks: Skin and More." Medical News Today. Diakses Februari 2025. 
"Slideshow: Surprising Ways Smoking Affects Your Looks and Life." WebMD. Diakses Februari 2025. 

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nurulia R F
Eka Amira Yasien
3+
Nurulia R F
EditorNurulia R F
Follow Us