Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Prosopagnosia: Penyebab, Gejala, Jenis, Diagnosis, dan Pengobatan

ilustrasi orang dengan prosopagnosia (unsplash.com/Laurenz Kleinheider)

Lupa wajah seseorang yang baru dikenal itu umum terjadi. Namun, kalau sampai merasa kesulitan atau tak bisa mengingat wajah sama sekali, itu adalah tanda dari prosopagnosia.

Prosopagnosia digambarkan sebagai kesulitan mengenali, mengingat, dan membedakan wajah-wajah orang yang mereka kenal. Dengar-dengar, aktor Brad Pitt memiliki kondisi ini, lo!

1. Apa penyebab prosopagnosia?

ilustrasi orang dengan prosopagnosia (unsplash.com/Dylan Ferreira)

Dilansir Psychology Today dan Healthline, prosopagnosia diduga disebabkan oleh kelainan, gangguan, atau kerusakan lipatan di otak yang disebut right fusiform gyrus (area otak yang mengoordinasi memori dan persepsi wajah).

Perkembangan prosopagnosia sejak masa kanak-kanak diduga kuat memiliki korelasi dengan genetik. Sementara itu, prosopagnosia pada perempuan dan laki-laki yang lebih tua kemungkinan disebabkan oleh cedera otak, stroke, atau penyakit degeneratif.

Menurut sebuah studi dalam Journal of Neuropsychology tahun 2008, prosopagnosia dapat terjadi akibat patologi berbeda seperti trauma, tumor, ensefalitis, pembedahan reseksi lobus temporal, dan atrofi degeneratif.

2. Jenis-jenis prosopagnosia

ilustrasi orang dengan prosopagnosia (unsplash.com/freestocks)

Menurut keterangan dari National Health Service (NHS), terdapat dua jenis prosopagnosia, yakni:

  • Acquired prosopagnosia, yaitu prosopagnosia yang terjadi akibat kerusakan otak, stroke, atau cedera kepala.
  • Developmental prosopagnosia, yaitu kondisi ketika penderita prosopagnosia tidak mengalami kerusakan pada bagian otak tertentu.

Dulu, sebagian besar kasus prosopagnosia diperkirakan terjadi karena cedera otak. Namun, setelah dilakukan penelitian lebih dalam oleh para ahli, saat ini kasus prosopagnosia tanpa adanya kerusakan otak lebih banyak ditemukan.

3. Gejala yang ditunjukkan penderita prosopagnosia

ilustrasi orang dengan prosopagnosia (unsplash.com/Fares Hamouche)

Jumlah orang-orang dengan prosopagnosia tidak diketahui pasti. Namun, menurut kajian dalam American Journal of Medical Genetics Part A tahun 2008 dan Cognitive Neuropsychology tahun 2009, prosopagnosia diperkirakan memengaruhi 2 persen populasi umum, terutama jenis developmental prosopagnosia.

Gejala prosopagnosia yang paling umum adalah ketidakmampuan mengenali dan membedakan wajah.

Sepintas rasanya sepele, tetapi imbasnya bisa lebih serius. Banyak penderita yang dilaporkan lebih suka menyendiri, malu, sulit membangun pertemanan, menarik diri dari lingkungan sosial, tidak mengenali orang-orang terdekat seperti kerabat, tetangga, atau teman, terlebih ketika sedang berada di keramaian.

Dilansir Psychology Today, penderita prosopagnosia kemungkinan dapat melihat seluruh raut wajah seseorang, tapi tidak bisa mengidentifikasi fitur wajah. Selain itu, penderita prosopagnosia juga mungkin mengalami kesulitan dalam mengenali isyarat wajah dan mengingat tempat.

4. Diagnosis prosopagnosia

ilustrasi pemeriksaan dengan dokter (pexels.com/cottonbro)

Jika kamu atau seseorang yang kamu kenal menunjukkan gejala yang mengarah ke prosopagnosia, konsultasi dengan dokter adalah pilihan paling bijak agar diagnosis bisa ditegakkan.

Nantinya, dokter bisa melakukan Benton Facial Recognition Test (BFRT) dan Warrington Recognition Memory of Faces (RMF).

Selain itu, dokter juga dapat merujuk pasien ke ahli saraf untuk melakukan evaluasi lanjutan terhadap kemampuan pasien dalam mengenali fitur wajah. 

Penilaian evaluasi biasanya mencakup kemampuan pasien untuk mengenali wajah yang belum pernah dilihat maupun yang sudah pernah, seperti wajah keluarga pasien, memperhatikan perbedaan atau persamaan fitur wajah dalam sekumpulan wajah yang ditampilkan, mendeteksi apakah ada isyarat emosional dari sekumpulan wajah yang ditampilkan, serta menilai informasi dari sekumpulan wajah yang ditampilkan termasuk jenis kelamin dan usia.

5. Pengobatan prosopagnosia

ilustrasi pengobatan orang dengan prosopagnosia (unsplash.com/Priscilla Du Preez)

Meskipun belum ada pengobatan pasti untuk prosopagnosia, tetapi coping mechanism bisa menjadi opsi. Pasien bisa belajar untuk fokus pada ciri spesifik seperti tinggi badan, warna rambut, suara, tingkah laku, atau cara berjalan untuk mengenali seseorang.

Prosopagnosia sedikit banyak dapat memengaruhi kualitas hidup penderitanya, baik dalam hubungan personal maupun profesional. Depresi atau kecemasan sosial adalah momok penderita karena ketidakmampuan mereka mengenali wajah orang-orang.

Membangun hubungan interpersonal yang kuat, selalu merasa terhubung dengan orang lain, dan mengelola kecemasan sosial atau gejala depresi bisa diterapkan untuk meminimalkan dampak prosopagnosia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Aditya Suryanto
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us