7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langka

Sebabkan ruam dan gatal pada kulit

Sinar matahari memiliki berbagai manfaat bagi makhluk hidup, termasuk manusia. Kita bahkan disarankan untuk berjemur pada pagi hari untuk mendapatkan salah satu manfaatnya, yaitu vitamin D. Namun, perlu diingat bahwa terlalu lama terpapar sinar matahari juga dapat meningkatkan risiko kerusakan kulit.

Tahukah kamu jika ada kondisi yang membuat seseorang alergi sinar matahari? Salah satunya adalah solar urticaria. Kondisi ini dapat menimbulkan ruam dan gatal pada kulit. Selain itu, orang yang mengalaminya pun tidak leluasa untuk bepergian ke luar rumah. Nah, berikut beberapa fakta tentang solar urticaria yang perlu kamu ketahui.

1. Jenis-jenis alergi sinar matahari

7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langkailustrasi ruam pada kulit akibat paparan sinar matahari (healthline.com)

Alergi matahari atau sun allergy terjadi ketika kulit seseorang mengalami ruam dan terkadang disertai gejala lain setelah terpapar sinar matahari. Dikutip dari Cleveland Clinic, berikut ini beberapa jenis alergi matahari yang perlu diketahui:

  • Actinic prurigo, kondisi ini lebih umum terjadi pada orang Amerika Latin dan Indian. Actinic prurigo tampaknya memiliki hubungan genetik atau faktor keturunan. Kondisi ini juga disebut hydroa aestivale dan Hutchinson’s summer prurigo.
  • Photoallergic reaction, alergi ini terjadi ketika bahan kimia yang dioleskan ke kulit bereaksi dengan sinar matahari. Contohnya, obat-obatan, tabir surya, makeup dan parfum. Gejala mungkin muncul beberapa jam atau hari setelah paparan sinar matahari.
  • Polymorphic light eruption (PMLE), kondisi ini merupakan tipe alergi yang paling umum. PMLE lebih sering terjadi pada perempuan, orang dengan warna kulit lebih terang, remaja, dan dewasa muda. PMLE muncul beberapa jam setelah kulit terpapar sinar matahari.
  • Solar urticaria, alergi ini menyebabkan gatal-gatal setelah beberapa menit terpapar sinar matahari.

2. Apa itu solar urticaria?

7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langkailustrasi gatal pada kulit tangan (freepik.com/freepik)

Dilansir Healthline, solar urticaria merupakan alergi sinar matahari yang cukup langka dan menyebabkan gatal-gatal pada kulit yang terpapar sinar matahari langsung. Bintik-bintik atau gatal yang kemerahan biasanya muncul dalam beberapa menit setelah terpapar sinar matahari. Kondisi ini dapat bertahan untuk waktu yang singkat atau hingga berjam-jam.

Solar urticaria berbeda dengan heat rash atau biang keringat. Heat rash terjadi saat pori-pori tersumbat dan keringat menumpuk di bawah kulit. Hal ini dapat terjadi tanpa paparan sinar matahari, misalnya dalam cuaca panas dan lembab.

Sementara itu, solar urticaria hanya terjadi akibat paparan sinar matahari. Heat rash biasanya hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari, sedangkan solar urticaria biasanya hanya berlangsung beberapa jam.

Baca Juga: 7 Kasus Alergi yang Jarang Diketahui, Alergi Tato hingga Cat Rambut

3. Gejala umum solar urticaria

7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langkailustrasi kulit gatal karena solar urticaria (freepik.com/freepik)

Gejala umum solar urticaria yaitu ruam kemerahan pada kulit yang terasa gatal, nyeri dan seperti terbakar. Gejala lain yang mungkin juga muncul, seperti:

  • Tekanan darah rendah
  • Sakit kepala
  • Mual
  • Kesulitan bernapas

Jika seseorang sangat sensitif terhadap sinar matahari, gatal-gatal juga dapat muncul di area kulit yang tertutup pakaian tipis.

Munculnya ruam dapat berbeda tergantung pada sensitivitas individu. Terkadang, gatal-gatal dapat menjadi lepuhan (blister) atau berkerak. Ruam biasanya tidak meninggalkan bekas luka saat hilang.

Gejala solar urticaria biasanya mulai memudar setelah kulit tidak terpapar sinar matahari. Ruam umumnya hilang dalam waktu 24 jam, selama tidak terkena paparan tambahan.

4. Faktor yang meningkatkan risiko solar urticaria

7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langkailustrasi wanita di pantai pada siang hari (freepik.com/rawpixel.com)

Penyebab solar urticaria belum diketahui secara pasti. Kondisi tersebut terjadi ketika sinar matahari mengaktifkan pelepasan histamin atau bahan kimia serupa di sel-sel kulit. Mekanisme ini digambarkan sebagai reaksi antigen-antibodi.

Jenis reaksi tersebut terjadi ketika sistem kekebalan menghasilkan antibodi untuk melawan antigen atau iritan tertentu yang bereaksi terhadap sinar matahari. Gatal-gatal yang timbul merupakan reaksi alergi yang dihasilkan.

Solar urticaria dapat terjadi pada siapa saja, namun sering memengaruhi orang pada usia rata-rata 35 tahun, mengutip laman DermNet NZ. Beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan seseorang mengalami solar urticaria, seperti:

  • Memiliki anggota keluarga yang menderita solar urticaria
  • Menderita penyakit kulit, seperti dermatitis
  • Menggunakan parfum, desinfektan, pewarna atau bahan kimia lain yang dapat memicu kondisi tersebut saat terkena sinar matahari
  • Mengkonsumsi obat-obatan tertentu yang dapat memicu solar urticaria

Dalam beberapa kasus, panjang gelombang sinar ultraviolet (UV) tertentu dapat memicu reaksi alergi. 

5. Diagnosis solar urticaria

7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langkailustrasi konsultasi dengan dokter (freepik.com/jcomp

Dokter mendiagnosis solar urticaria dari pemeriksaan fisik dan menanyakan tentang riwayat kemunculan ruam serta reaksi pasien terhadap sinar matahari. Solar urticaria biasanya muncul dalam beberapa menit setelah terpapar sinar matahari dan akan menghilang jika kulit tidak terpapar lagi.

Selain itu, dokter mungkin juga perlu melakukan tes lainnya untuk memastikan diagnosis:

  • Phototesting untuk melihat bagaimana kulit bereaksi terhadap sinar UV dari lampu khusus pada panjang gelombang yang berbeda.
  • Patch testing melibatkan pemberian zat-zat yang diketahui memicu alergi pada kulit, lalu menunggu satu hari kemudian memaparkan kulit ke radiasi UV dari lampu khusus. Jika kulit bereaksi terhadap zat tertentu, mungkin zat tersebut yang memicu solar urticaria.
  • Tes darah atau biopsi kulit biasanya dilakukan jika dokter mencurigai bahwa gejala mungkin disebabkan oleh kondisi medis lain, seperti lupus atau penyakit metabolik. Sampel darah atau biopsi diambil untuk pemeriksaan lebih lanjut di laboratorium.

6. Pengobatan solar urticaria

7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langkailustrasi seseorang minum obat (pexels.com/Ron Lach)

Pengobatan untuk solar urticaria tergantung pada tingkat keparahan gejala. Dalam kasus ringan, dokter mungkin meresepkan antihistamin oral untuk meredakan gatal-gatal atau pemberian krim, seperti aloe vera atau calamine lotion. Dikutip dari WebMD, antihistamin mengontrol pelepasan histamin, hormon yang menyebabkan ruam dan peradangan pada kulit yang terpapar sinar matahari.

Untuk reaksi yang lebih parah, dokter mungkin merekomendasikan obat-obatan, seperti kortikosteroid dan pengobatan lainnya. Dokter juga mungkin merekomendasikan fototerapi dengan menyinari kulit dengan sinar UV dari lampu khusus secara bertahap untuk meningkatkan toleransi kulit terhadap sinar matahari.

7. Bagaimana cara mencegah solar urticaria?

7 Fakta Solar Urticaria, Alergi Sinar Matahari yang Langkailustrasi wanita di dalam ruangan saat siang hari (freepik.com/pvproductions)

Adapun beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko solar urticaria, antara lain:

  • Membatasi atau menghindari aktivitas di luar ruangan pada siang hari, terutama saat sinar matahari sedang terik.
  • Dianjurkan untuk memakai pakaian panjang, kacamata hitam, topi atau payung saat berada di luar ruangan.
  • Menggunakan tabir surya minimal SPF 30 dan jangan lupa untuk mengoleskan kembali setiap beberapa jam.
  • Jika ruam muncul terkait obat yang sedang dikonsumsi, diskusikan dengan dokter agar diberikan obat pengganti atau alternatif lain.
  • Jika gejala muncul saat menggunakan produk tertentu, sebaiknya hentikan penggunaannya.

Walaupun solar urticaria jarang terjadi, tidak ada salahnya jika kita tetap mewaspadainya. Apabila kamu mengalami masalah kulit akibat paparan sinar matahari, sebaiknya periksakan ke dokter spesialis kulit untuk pemeriksaan lebih lanjut agar mendapatkan penanganan yang tepat.

Baca Juga: Mengapa Obat Dapat Menyebabkan Reaksi Alergi?

Rifa Photo Verified Writer Rifa

.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Izza Namira

Berita Terkini Lainnya