Studi: Alkohol Pengaruhi Tingkat Kesuburan dan Kelahiran

Alkohol dapat menyebabkan stres oksidatif

Tingkat kesuburan seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah makanan dan minuman yang dikonsumsi. Penelitian terbaru yang diterbitkan dalam jurnal Acta Obstetricia et Gynecologica Scandinavica bahwa konsumsi alkohol teratur dapat mengurangi peluang untuk hamil dan melahirkan. 

Penelitian ini juga menemukan bahwa konsumsi alkohol pada pria dapat memengaruhi risiko keguguran setelah melakukan perawatan kesuburan. Para peneliti masih terus mempelajari bagaimana alkohol dan kafein bisa memengaruhi kesuburan. 

1. Melibatkan 26.922 perempuan

Studi: Alkohol Pengaruhi Tingkat Kesuburan dan Kelahiranilustrasi penelitian (unsplash.com/Scott Graham)

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi hubungan antara konsumsi kafein dan alkohol dan hasil fertilisasi in vitro (IVF) dan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI).

Penelitian ini menggunakan 12 studi tentang konsumsi kafein dan 14 studi tentang konsumsi alkohol yang dimasukkan dalam tinjauan sistematis. Tujuh dan sembilan studi memenuhi syarat untuk dilakukan metaanalisis. 

Secara keseluruhan, penelitian ini melibatkan 26.922 perempuan dan pasangannya yang menjalani IVF atau ICSI. Para peneliti juga menganalisis data pada orang-orang yang menjalani perawatan kesuburan. 

2. Konsumsi alkohol memengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan

Studi: Alkohol Pengaruhi Tingkat Kesuburan dan Kelahiranilustrasi pembuahan sel telur oleh sperma (pexels.com/Nadezhda Moryak)

Mereka menemukan bahwa kafein tampaknya tidak memengaruhi kemampuan perempuan untuk hamil atau keberhasilan melahirkan setelah melakukan perawatan kesuburan.

Di sisi lain, orang yang mengonsumsi alkohol sebanyak 84 gram seminggu memiliki peluang 7 persen lebih rendah untuk hamil dibandingkan dengan orang yang tidak mengonsumsi alkohol.

Menariknya lagi, pasangan pria yang mengonsumsi alkohol juga memengaruhi tingkat keberhasilan kehamilan setelah perawatan kesuburan. Ketika pria mengonsumsi 84 gram alkohol seminggu, tingkat kelahiran menurun sebesar 9 persen. 

Dari hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa perempuan yang mengonsumsi alkohol mengalami penurunan kemungkinan untuk mencapai kehamilan. Ketika pasangan pria mengonsumsi alkohol, ada peningkatan risiko keguguran

Baca Juga: Pengaruh Depresi terhadap Seks, Waspadai Turunnya Libido

3. Alkohol dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon

Studi: Alkohol Pengaruhi Tingkat Kesuburan dan Kelahiranilustrasi pemeriksaan kehamilan (unsplash.com/CDC)

Dokter Brindha Bavan, spesialis kedokteran reproduksi dan kesuburan di Stanford Medicine Children's Health, Amerika Serikat, mengatakan kepada Healthline bahwa alkohol dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon. Hal ini dapat mengganggu kemampuan embrio untuk ditanamkan ke dinding rahim. 

Alkohol dapat menyebabkan stres oksidatif di seluruh tubuh dan memengaruhi kualitas telur. 

Konsumsi alkohol pada pria juga dapat memengaruhi kehamilan setelah perawatan kesuburan. Hal ini berkaitan dengan disfungsi ereksi dan kualitas sperma yang lebih rendah. Alkohol juga dapat menyebabkan perubahan genetik pada sperma. 

Penelitian telah menunjukkan bahwa alkohol memiliki dampak yang cukup signfikan terhadap kesuburan dan kelahiran. Alkohol diyakini dapat dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon, mengubah kesehatan rahim, dan merusak kualitas sperma. Karena alkohol lebih banyak risikonya dibanding manfaatnya, sebaiknya batasi atau hindari sama sekali.

Baca Juga: Pengaruh Alkohol terhadap Seks, Hati-hati Sulit Ereksi

Topik:

  • Nurulia

Berita Terkini Lainnya