Guys, ngaku deh, pasti gak sedikit di antara kalian yang suka bahkan mengkoleksi banyak film biru di laptopmu. Well, kita gak bicara dari sisi moralitas kali ini. Tapi tahukah kamu, kalau kamu masih hobi nonton film porno setelah menikah, bisa bikin rumah tanggamu runyam?
Ini bukan mengada-ngada lho. Pasalnya, penelitian yang dilakukan oleh University of Oklahoma menemukan mereka yang doyan nonton bokep atau film porno setelah menikah, punya potensi bercerai hingga 11 persen. Wow!
Para peneliti menganalisis ribuan data yang dikumpulkan dari General Social Survey terhadap orang-orang Amerika. Mereka mewawancarai pasangan-pasangan ini setiap dua tahun sekali untuk melihat pola hubungan seksual dan pernikahannya.
Ternyata, mereka yang terbiasa nonton film porno, berisiko dua kali lipat mengalami perceraian. Risiko ini juga akan semakin besar jika pasangan menikah di usia muda. Nah, risiko perceraian juga bakal meningkat tiga kali lipat jika yang punya kebiasaan nonton film porno adalah pasangan wanitanya.
Mengapa hal ini bisa terjadi? Ternyata, tanpa disadari, kebiasaan nonton film porno akan membuat ekspektasi pasangan menjadi berlebihan. Pasangan cenderung terobsesi dengan kemolekan tubuh dan 'keseruan' yang terjadi pada film-film yang ditontonnya. Sementara jika hal tersebut tidak dapat dipenuhi pasangannya di dunia nyata, mereka akan merasa tidak puas.
Sebetulnya efek film porno untuk mereka yang sudah menikah tidak seburuk itu, asalkan ditonton bersama dengan pasangan. Dengan menontonnya berdua dengan suami atau istri, hal ini bisa membuat hubungan cintamu makin hangat kok. Masalah justru timbul jika kamu dan pasanganmu menontonnya sendiri-sendiri dengan frekuensi yang cukup sering.
Dengan menonton film porno bersama pasangan halalmu, kamu akan mengetahui preferensi masing-masing. Apa yang diharapkan dan apa yang tidak disukai satu sama lain untuk urusan bercinta. Kamu dan pasangan pun mendapatkan ide-ide segar dari film yang ditonton, agar bara-bara asmara semakin memanas.
Hmm, penelitian yang menarik ya. Bagaimana menurut pendapatmu?