Kentut saat Berhubungan Seks? Ini Penyebab dan Cara Mencegahnya
ilustrasi pria menutup hidung (freepik.com/KamranAydinov)
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Umumnya, hubungan seks adalah aktivitas yang terkait dengan kehangatan dan keintiman. Namun secara tak terduga, terkadang ada beberapa hal memalukan terjadi ketika bercinta, seperti kentut.
Ya, ini mungkin menjadi pengalaman yang sedikit membuat canggung, apalagi ketika pertama kali bercinta. Tetapi kamu tidak perlu khawatir, kentut saat berhubungan seks itu wajar, kok. Siapa pun bisa mengalaminya.
Lantas, apa yang menyebabkan kentut saat berhubungan seks? Apakah ini bisa dihindari? Yuk, simak pemaparan lebih jelasnya berikut ini!
1. Apa itu kentut?
ilustrasi orang mengeluarkan gas (pexels.com/cottonbro)Kentut merupakan pelepasan gas dari dalam usus melalui rektum. Ini berasal dari banyak proses di tubuh, misalnya aktivitas bakteri, proses pencernaan makanan, maupun karena konsumsi makanan tertentu.
Dilansir Healthline, saat kita makan dan menelan makanan, secara otomatis kita menelan udara yang mengandung gas, seperti oksigen dan nitrogen. Saat kita mencerna makanan, gas ini berjalan ke dalam sistem pencernaan. Kemudian, saat makanan tersebut dipecah oleh bakteri, ini juga menghasilkan sejumlah gas seperti metana, karbon dioksida, dan hidrogen.
Gas-gas tersebut pada akhirnya menumpuk pada usus. Beberapa di antaranya diserap oleh tubuh, dan sisanya dikeluarkan melalui mulut sebagai sendawa atau melalui anus sebagai kentut.
Masih mengutip dari laman yang sama, kebanyakan orang setidaknya menghasilkan 1 hingga 3 liter gas setiap harinya, atau membuang gas sekitar 14 hingga 23 kali sehari. Kamu mungkin mengalaminya lebih sering atau lebih jarang.
2. Apa yang menyebabkan kentut saat berhubungan seks?
ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Andrea Piacquadio)Kentut adalah proses alamiah tubuh yang bisa terjadi kapan saja, termasuk ketika berhubungan seks. Selain alasan tersebut, kentut saat bercinta juga bisa didasari karena adanya tekanan pada kantong gas di anus atau sebagai hasil dari pengenduran otot-otot setelah orgasme.
Laman Healthline menjelaskan, pada perempuan, kentut saat berhubungan seks bisa terjadi karena gerakan geser penis di dalam vagina. Gerakan berulang ini dapat menyebabkan tekanan pada anus—yang berada di sebelah dinding vagina—dan akhirnya mendorong gas keluar.
Pada beberapa orang, kentut juga bisa terjadi bersamaan dengan orgasme. Ini juga merupakan proses yang sangat normal. Saat mencapai klimaks, otot-otot yang awalnya tegang, tiba-tiba mengendur. Kondisi ini juga memungkinkan untuk pelepasan gas.
Baca Juga: 5 Fakta Kontrasepsi Vasektomi, Bisa Turunkan Kenikmatan Bercinta?
3. Hamil juga dapat meningkatkan kemungkinan kentut saat bercinta
Editor’s picks
ilustrasi seks dan kehamilan (pexels.com/Pixabay)Selain beberapa kondisi di atas, kehamilan juga dapat meningkatkan kemungkinan untuk buang gas saat bercinta. Ini terjadi karena adanya perubahan beberapa hormon yang memicu kelemahan otot dan produksi lebih banyak gas.
Saat hamil, hormon progesteron meningkat dari kadar normalnya. Hormon ini dapat melemaskan otot-otot tubuh—termasuk otot-otot usus—dan memperlambat pencernaan. Pada gilirannya, ini menyebabkan penumpukan gas di dalam usus, dan berkontribusi pada pengeluaran gas yang lebih sering, termasuk saat berhubungan seks.
Terkadang, mual selama kehamilan juga bisa menyebabkan kentut saat bercinta, yang mungkin dipengaruhi oleh perubahan kebiasaan makanan atau buang air besar. Kamu bisa mengurangi kemungkinan ini dengan mengontrol kondisi tersebut.
4. Terkadang, kentut saat berhubungan seksual juga bisa berasal dari vagina
ilustrasi pasangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)Pada beberapa kasus, gas yang dikeluarkan saat berhubungan seks mungkin bukan berasal dari anus, tetapi dari lubang bagian depan, yaitu vagina. Peristiwa ini dikenal dengan queefing atau gas vagina.
Vagina merupakan organ seksual yang memiliki banyak kerutan dan lipatan yang disebut rugae. Struktur ini dapat menjebak gas. Ketika otot-otot di sekitarnya mulai rileks setelah orgasme, gas yang terperangkap pada vagina ini dilepaskan. Ini bisa terdengar seperti kentut padahal sebenarnya bukan.
5. Cara mencegah kentut saat bercinta
ilustrasi pasangan romantis (pexels.com/Andrea Piacquadio)Dr. Kelly O. Elmore, seorang dokter obstetri dan ginekologi menyebutkan bahwa jika ada banyak gas di perutmu sebelum berhubungan seks, kemungkinan besar kamu akan kentut saat bercinta. Jadi, melakukan perubahan gaya hidup mungkin bisa membantu mengurangi buang gas saat momen intim ini berlangsung.
Beberapa cara yang bisa kamu lakukan, termasuk:
- Menghindari konsumsi makanan yang sulit dicerna dan menghasilkan gas berlebih, seperti gluten, kacang-kacangan, brokoli, kembang kol, minuman berkarbonasi, dan lain-lain.
- Menghindari makanan dan minuman yang difermentasi, misalnya keju, kecap, dan minuman beralkohol.
- Makan lebih lambat untuk membantu mengurangi jumlah udara yang masuk saat menelan makanan.
- Hindari mengunyah permen karet, minum menggunakan sedotan, atau merokok yang dapat meningkatkan jumlah gas yang masuk ke dalam tubuh.
- Berolahraga secara teratur untuk membantu memindahkan gas melalui saluran pencernaan.
- Menggunakan obat anti-gas yang dijual bebas untuk mencegah gas dan memecah gelembung gas jika terbentuk di saluran pencernaan.
Pada dasarnya, kentut saat berhubungan seks adalah kondisi yang normal dan sangat wajar. Kamu tidak perlu malu akan hal ini. Kamu juga bisa mengomunikasikan dengan pasangan jika merasa ada kecanggungan.
Namun, jika kamu sering mengalami kentut saat berhubungan seksual, ada baiknya segera periksakan diri ke dokter. Sebab, ini bisa menjadi pertanda masalah pencernaan lainnya, seperti sindrom iritasi usus besar, penyakit celiac, atau penyakit Crohn.
Baca Juga: 5 Tips Seks Oral bagi Pengguna Kawat Gigi, Dijamin Puas dan Aman!
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.
Berita Terkini Lainnya
