Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

Pernikahan Tanpa Seks Itu Ada dan Lebih Banyak dari yang Kamu Sangka

thetrentonline.com

Aktivitas seksual adalah salah satu hal paling penting dalam hubungan berpasangan yang sehat dan kebanyakan orang setuju. Mengejutkannya, ternyata 15-20 persen pasangan tercatat menjalin hubungan sah tanpa aktivitas seksual.

Bagi kebanyakan orang, hubungan sah merupakan pintu untuk melakukan hubungan seksual. Ternyata tidak sesederhana itu. Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini enam fakta tentang hubungan sah tanpa seks yang lebih banyak daripada yang kamu sangka!

1. Sebuah hubungan menjadi tanpa seks jika salah satu dari pasangan merasa tidak bahagia dengan frekuensi melakukannya

themodernman.com

Umumnya, sebuah hubungan sah dinyatakan sexless (tanpa seks) jika dilakukan kurang dari 10 kali dalam setahun. Dengan catatan bahwa kedua orang dalam pasangan, atau minimal salah satunya, tidak puas dengan frekuensi tersebut. Kalaupun hubungan seksnya sangat jarang tapi keduanya puas dan oke saja dengan frekuensi tersebut, maka tidak menjadi masalah.

2. Hubungan seks tanpa aktivitas seksual merupakan hal yang sangat biasa

waytoosocial.com

Menurut penelitian tahun 2017, para pasangan melakukan hubungan seks 16 kali lebih jarang di antara tahun 2010-2014, dibandingkan yang mereka lakukan di antara tahun 2000-2004. Jumlah pasangan sah yang tercatat tidak melakukan hubungan seks bahkan mencapai jutaan jiwa.

3. Orang makin lama menjadi malas, lelah dan stres

beliefnet.com

Banyak permasalahan yang datang dalam hidup dan itu semakin bertambah ketika berumah tangga. Keberadaan media sosial memang membuat seseorang bisa lari dari masalah sejenak, tapi banyak hal lain yang akan dikorbankan.

Masalah yang paling sering menyebabkan pasangan stres adalah kondisi ekonomi. Ketidakniatan untuk menyelesaikan masalah tersebut, membuatnya menjadi berlarut-larut, berdampak pada hasrat seksual dan terus berputar seperti lingkaran setan.

4. Perasaan terluka juga sangat bisa mempengaruhi hasrat seksual seseorang

womenshealthmag.com

Jika hasrat seksual seseorang jauh lebih tinggi dari pasangannya, ia akan khawatir untuk ditolak dan bisa menyerah untuk meminta. Ini bisa jadi berlanjut sampai berbulan-bulan, sampai akhirnya hubungan seksual tersebut tak kunjung terlaksana juga. Begitu komunikasi intim tidak segera dilakukan, lama kelamaan kepercayaan akan hilang dan mendapatkan kembali keintiman itu akan sangat susah.

5. Adanya masalah medis ataupun psikologis setidaknya pada salah satu orang dalam pasangan tersebut

independent.co.uk

Ada banyak sekali masalah medis yang bisa mempengaruhi hasrat seksual sehingga membuat sebuah hubungan tanpa seks, misalnya: menopause, kehamilan dan ketidakseimbangan hormon pada wanita, serta disfungsi ereksi dan rendahnya testosteron pada pria. Masalah psikologis juga sangat bisa mempengaruhi hasrat seksual, seperti: ketidakpercayaan diri, kecemasan, depresi, trauma pelecehan seksual dan phobia tertentu.

6. Kehilangan ketertarikan fisik yang berpengaruh pada hasrat seksual terhadap pasangan

cheatsheet.com

Ini rasanya benar-benar seperti pemikiran yang dangkal, tetapi ternyata ini adalah keluhan umum pada pasangan yang mencari terapi untuk hubungan tanpa seks. Jika kamu tidak tertarik secara fisik dengan pasanganmu, jelas akan lebih sulit untuk berada dalam mood untuk berhubungan seks. Kalian harus sama-sama mempertimbangkan “ketertarikan” seksual antar kalian sebelum memutuskan menjalin hubungan sah.

Jadi, memang tantangan hidup berumah tangga itu besar sekali, terutama dalam hal hubungan seksual. Semua tidak semudah “sedang nafsu, kemudian melakukannya”.

Ada banyak faktor yang mempengaruhi kualitas hubungan seksual, yang berpengaruh pada kondisi hubungan seutuhnya. Jika memang kamu atau kenalanmu mengalami masalah serupa dan susah diselesaikan, ada baiknya meminta bantuan ahli.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bayu D. Wicaksono
Tania
Bayu D. Wicaksono
EditorBayu D. Wicaksono
Tania
EditorTania