Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You
Age VerificationThis content is intended for users aged 18 and above. Please verify your age to proceed.

5 Hal Keliru Mengenai Malam Pertama, Jangan Salah Kaprah!

ilustrasi pasangan intim (pexels.com/Andrea Piacquadio)
ilustrasi pasangan intim (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Bagi pasangan yang baru saja resmi menikah, satu hal yang mungkin ditunggu-tunggu tentu saja adalah malam pertama. Biasanya malam pertama sangat erat kaitannya dengan aktivitas seksual, khususnya bagi pasangan yang sama-sama belum berpengalaman dalam hal ini.

Sering kali banyak pasangan yang memiliki kesalahan persepsi dalam memaknai malam pertama. Tidak jarang beberapa hal berikut ini sering menjadi kekeliruan dalam melakukan aktivitas seksual saat malam pertama.

1. Bercinta pertama kali pasti terasa menyakitkan

ilustrasi berhubungan intim (pexels.com/@Valeria_Boltneva)
ilustrasi berhubungan intim (pexels.com/@Valeria_Boltneva)

Satu kekeliruan yang banyak dipikirka oleh pasangan adalah mengenai sensasi bercinta saat pertama kali. Banyak yang mengatakan bahwa bercinta saat pertama kali sudah pasti terasa menyakitkan.

Nyatanya tidak selalu demikian, sebab rasa sakit pada saat penetrasi disebabkan karena posisinya yang tidak tepat. Ketidak tepatan posisi akan membuat bercinta menjadi lebih terasa sakit. Oleh sebab itu, ketahui terlebih dahulu proses penetrasi yang tepat agar tidak sampai menyakiti pasangan pada saat bercinta.

2. Langsung jago dalam bercinta

ilustrasi pasangan intim (pexels.com/@Анна-Хазова)
ilustrasi pasangan intim (pexels.com/@Анна-Хазова)

Kamu mungkin memiliki ekspektasi tinggi mengenai hubungan seksual yang dilakukan bersama pasangan. Jika kamu berpikir melakukan hubungan seks saat pertama kali akan langsung terlihat jago, maka salah besar.

Faktanya kamu tidak dapat langsung jago dalam bercinta layaknya ekspektasi yang dimiliki. Kamu mungkin memerlukan proses adaptasi sebelum akhirnya memahami titik-titik sensitif jika melakukan hubungan seksual.

3. Gaya dan durasi bercinta mirip dengan film biru

ilustrasi kontak fisik (pexels.com/@cottonbro)
ilustrasi kontak fisik (pexels.com/@cottonbro)

Masih mengenai ekspektasi tentang aktivitas seksual, biasanya orang banyak memperoleh hal tersebut dari film biru yang ditontonnya. Bukan tidak mungkin bila film biru memberikan pemahaman yang keliru tentang seks dan hal ini tidak selalu benar.

Jika kamu memiliki anggapan bahwa malam pertama akan memiliki gaya atau durasi yang mirip dengan film biru, maka salah total. Faktanya tidak mudah untuk mencoba beragam gaya seks, apalagi untuk pertama kalinya. Durasi seks juga bisa berbeda-beda dan tidak dapat dijadikan patokan.

4. Ukuran menentukan kepuasan

ilustrasi ukuran penis (pexels.com/@Dainis_Graveris)
ilustrasi ukuran penis (pexels.com/@Dainis_Graveris)

Hal keliru lainnya adalah mengenai ukuran yang dimiliki satu sama lain. Banyak pasangan yang keliru dengan menganggap ukuran sebagai sumber kepuasan seksual.

Nyatanya ukuran berapa pun tidak akan menentukan kepuasan, sebab kehandalan bercinta yang akan menentukannya. Dengan demikian, maka jangan sampai mempermasalahan urusan ukuran.

5. Pasti selalu berdarah

ilustrasi vagina (pexels.com/@Dainis_Graveris)
ilustrasi vagina (pexels.com/@Dainis_Graveris)

Hymen atau selaput dara sering kali dikaitkan dengan keperawanan seseorang. Banyak sekali orang yang salah kaprah memahami keperawanan dengan berpikir bahwa seks pertama kali pasti berdarah.

Nyatanya, setiap perempuan memiliki bentuk hymen yang berbeda-beda. Bahkan, ada perempuan yang tetap terjaga hymen-nya sampai dengan proses melahirkan nanti.

 

Kesalahpahaman mengenai malam pertama di atas tentunya tidak perlu menjadi sumber konflikmu dengan pasangan. Sikapi dengan baik dan pahami edukasi seks agar terhindar dari mitos yang tidak benar. Jangan langsung mudah berasumsi, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Albin Sayyid Agnar
EditorAlbin Sayyid Agnar