Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Hal yang Tak Boleh Dilakukan pada Vagina, Bisa Berbahaya!

ilustrasi hal yang tak boleh dilakukan pada vagina (pexels.com/Deon Black)
ilustrasi hal yang tak boleh dilakukan pada vagina (pexels.com/Deon Black)

Topik mengenai perawatan vagina masih cukup tabu dibicarakan. Padahal, organ yang satu ini perlu dijaga dan diperhatikan kebersihannya. Ditambah lagi dengan berbagai misinformasi yang banyak menyebar, yang akhirnya mendorong praktik yang kurang tepat dalam merawat vagina.

Salah satu hal yang santer terdengar ialah anjuran untuk melakukan deep-clean atau pembersihan menyeluruh terhadap vagina hingga penggunaan berbagai produk tertentu pada vagina dengan tujuan tertentu.

Lantas, apa saja hal-hal yang tak boleh dilakukan pada vagina dan bagaimana ulasannya dari kacamata kesehatan? Simak informasinya berikut ini. 

1. Pemberian minyak atsiri atau essential oil

ilustrasi essential oil (unsplash.com/Tron Le)
ilustrasi essential oil (unsplash.com/Tron Le)

Ini merupakan contoh nyata yang menunjukkan bahwa tidak semua hal yang berbau natural memberi dampak baik bagi kesehatan. Dilansir WebMDminyak atsiri atau essential oil berisiko menimbulkan sensasi terbakar pada lapisan mukosa vagina.

Ini karena minyak atsiri mengandung bahan tertentu yang dapat menyebabkan iritasi pada kulit, khususnya di area yang lebih sensitif seperti vulva atau vagina. Lebih lanjut, pemberian minyak atsiri juga dapat memicu dermatitis atau peradangan kulit.

2. Detoksifikasi vagina menggunakan yoni pearl

ilustrasi yoni pearl (mwanzotv.com)
ilustrasi yoni pearl (mwanzotv.com)

Baru-baru ini, muncul sebuah tren detoks vagina menggunakan yoni pearl, sebuah benda kecil berbentuk bola berisi bahan-bahan herbal yang diklaim baik untuk membersihkan vagina. Sayangnya, belum ada satu pun studi yang membuktikan klaim tersebut.

Dilansir Women's Health, memasukkan benda asing ke dalam vagina tak hanya dapat memicu iritasi, tetapi juga mengganggu pH alami vagina, meningkatkan keputihan, menimbulkan bau, serta meningkatkan risiko infeksi.

3. Melakukan penguapan atau steaming pada vagina

ilustrasi vaginal steaming (pexels.com/Artem Mizyuk)
ilustrasi vaginal steaming (pexels.com/Artem Mizyuk)

Selain yoni pearl, vaginal steaming atau yang sering disingkat menjadi v-steaming juga cukup ramai diperbincangkan di media sosial. Mengutip Goodrx Health, dijelaskan bahwa v-steaming ialah prosedur yang mengharuskan seseorang duduk atau jongkok di atas air panas berisi campuran ramuan herbal dengan tujuan membersihkan vagina.

Sayangnya, praktik ini dapat menimbulkan berbagai risiko, mulai dari berpotensi membakar jaringan vagina yang bersifat sensitif, hingga memicu pertumbuhan bakteri jahat pada vagina. Karenanya, hindari mempraktikkan hal ini pada vagina, ya!

4. Memasukkan yoghurt ke dalam vagina

ilustrasi yoghurt, salah satu sumber probiotik (unsplash.com/Sara Cervera)
ilustrasi yoghurt, salah satu sumber probiotik (unsplash.com/Sara Cervera)

Yoghurt dipercaya dapat menyembuhkan infeksi jamur pada vagina berkat kandungan probiotik di dalamnya. Namun, faktanya tidak demikian.

Seperti dijelaskan dalam laman Bedford Commons OB-GYN, jenis bakteri yang terkandung dalam yoghurt dan di dalam vagina pada dasarnya berbeda, sehingga hal ini berpotensi mengganggu keseimbangan flora pada vagina.

Selain itu, kandungan gula di dalam yoghurt juga dapat memicu pertumbuhan bakteri yang abnormal pada vagina. Dalam jangka panjang, ini dapat memperburuk peradangan yang terjadi di dalam vagina.

5. Menggunakan parfum atau produk wewangian

ilustrasi parfum (pexels.com/Anastasiya Lobanovskaya)
ilustrasi parfum (pexels.com/Anastasiya Lobanovskaya)

Ini merupakan praktik yang juga dilakukan beberapa perempuan. Normalnya, vagina mengeluarkan bau khas alami yang ringan atau bahkan tidak berbau sama sekali. Pemberian parfum atau produk wewangian tertentu bertujuan agar vagina berbau harum. Akan tetapi, pemakaian produk-produk tersebut justru dapat menimbulkan iritasi, peradangan kulit, bahkan mampu memicu reaksi alergi pada beberapa orang.

Selain itu, produk yang mengandung alkohol juga berisiko menarik kelembapan pada vagina sehingga membuatnya lebih kering.

Itulah hal-hal yang tak boleh dilakukan pada vagina karena bisa berpotensi bahaya. Sejatinya, vagina merupakan salah satu area yang sensitif sehingga penggunaan produk tertentu dapat memicu iritasi. Lagi pula, vagina secara alami memiliki kemampuan untuk membersihkan dirinya melalui berbagai mekanisme. Dengan demikian, kita tidak perlu produk apa pun untuk membersihkan organ intim ini kecuali memang disarankan oleh dokter.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Bayu Aditya Suryanto
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us