Anoreksia Seksual: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penanganan

Enggan menjalin keintiman fisik dan emosional

Istilah "anoreksia" punya arti "tanpa selera". Anoreksia biasanya diasosiasikan dengan hilangnya selera terhadap makanan sehingga tidak tertarik untuk makan. Namun, bukan hanya berlaku untuk makanan, ada pula istilah anoreksia yang dialamatkan untuk kondisi tidak memiliki ketertarikan terhadap aktivitas seksual. Ini disebut sebagai anoreksia seksual atau sexual anorexia.

Penamaan anoreksia seksual ini cukup fenomenal pada masanya. Apa itu anoreksia seksual dan bagaimana seseorang bisa dikatakan memiliki kondisi ini? Temukan jawabannya dalam ulasan di bawah ini, ya!

1. Apa itu anoreksia seksual?

Mengutip Verywell Mind, istilah anoreksial seksual dipopulerkan oleh Dr. Patrick Carnes dalam buku “Sexual Anorexia: Overcoming Sexual Self-Hatred” pada tahun 1997.

Dalam buku tersebut anoreksia seksual dikonseptualisasikan sebagai bentuk kecanduan seks, di mana pernyataan itu menjadi kontroversial.

Alasan mengapa anoreksia seksual dikategorikan dalam bentuk kecanduan seks adalah karena adanya kesamaan faktor obsesi. Kecanduan seks terobsesi dengan segala hal yang berhubungan secara seksual, sementara anoreksia seksual memiliki obsesi menjauhi segala hal yang berkaitan dengan seks. 

Singkatnya, anoreksia seksual adalah kondisi adanya kecenderungan untuk menghindari aktivitas seks yang disertai persepsi negatif dan ketakutan akan seks. Jadi, bisa dipastikan bahwa anoreksia seksual membuat seseorang memiliki hasrat seksual yang sangat rendah atau tidak punya sama sekali.

2. Gejala

Anoreksia Seksual: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penangananilustrasi menolak untuk berhubungan seks (pexels.com/SHVETS production)

Dilansir Self, karakteristik anoreksia seksual ditandai dengan adanya kecemasan dan ketakutan terhadap kontak seksual yang menyebabkan penghindaran seks secara kompulsif. Gejala-gejala yang bisa diidentifikasi seperti: 

  • Rasa malu dan benci setelah berhubungan seks.
  • Sikap yang kaku dan menghakimi terhadap seks.
  • Ketakutan berlebihan terhadap penyakit menular seksual.
  • Perilaku merusak diri sendiri untuk membatasi, menghentikan atau menghindari seks.
  • Keraguan diri yang obsesif terhadap aktivitas seksual.

Menambahkan dari Psychology Today, seseorang yang memiliki anoreksia seksual mungkin menolak semua kepuasan emosional yang diperoleh dari seks, untuk membuat dirinya kelaparan dengan bertindak menyangkal kesenangan dari menjalin hubungan dengan pasangan.

Baca Juga: 5 Penyebab Pasangan Tak Merasa Puas saat Berhubungan Seksual

3. Penyebab

Baik laki-laki maupun perempuan mempunyai potensi untuk mengalami anoreksia seksual. Dilansir Healthline, faktor masalah fisik dan emosional yang bisa memicu kondisi anoreksia seksual.

Penyebab secara fisik seperti:

  • Ketidakseimbangan hormon.
  • Baru melahirkan.
  • Menyusui.
  • Menerima pengobatan.
  • Kelelahan terus-menerus.

Sementara itu, penyebab umum berdasarkan faktor emosional termasuk:

  • Pernah mengalami kekerasan seksual.
  • Sikap negatif terhadap seks.
  • Ajaran agama yang ketat terkait seks.
  • Perebutan kekuasaan dengan pasangan.
  • Masalah komunikasi dalam hubungan.

4. Diagnosis

Anoreksia Seksual: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penangananilustrasi anoreksia seksual (pexels.com/Alex Green)

Belum ada jenis tes yang tersedia untuk mendiagnosis anoreksia seksual. Namun, dengan memperhatikan gejala-gejala yang dapat diamati dari diri sendiri, ini bisa menjadi bekal untuk konsultasi dengan terapis atau psikiater.

Ciri umum yang bisa dijadikan acuan adalah adanya kecenderungan untuk enggan menjalin keintiman fisik dan emosional dengan pasangan atau orang lain.

Berbagai hal seperti tindakan pasif-agresif, memberi pasangan perlakuan diam (silent treatment), dan bersikap terlalu kritis bisa menjadi tanda penghindaran keintiman. Jadi, langkah pertama untuk bisa mendeteksi anoreksia seksual adalah refleksi terhadap diri sendiri berdasarkan gejala dan tanda yang telah disebutkan. 

5. Pengobatan

Anoreksia Seksual: Penyebab, Gejala, Diagnosis, Penangananilustrasi konsultasi dengan ahli kesehatan mental (pexels.com/Karolina Grabowska)

Anoreksia seksual dinilai menandakan adanya diskoneksi secara mendalam dengan diri sendiri dan orang lain. Hal ini membutuhkan penanganan dari profesional untuk bisa mengatasinya. Dua macam pengobatan yang bisa dipertimbangkan meliputi:

  • Pengobatan medis: Terapi hormonal adalah bentuk pengobatan yang efektif untuk beberapa orang dengan anoreksia seksual. Orang dewasa dengan hasrat seksual yang terhambat kadar estrogen dan testosteron yang rendah dapat mencoba pengobatan hormon ini.
  • Terapi kejiwaan: Perawatan untuk sisi emosional dari anoreksia seksual juga diperlukan. Konseling pasangan atau terapi seks dapat membantu resolusi konflik dan masalah komunikasi yang dimiliki pasangan. Termasuk bagi penyintas kekerasan seksual yang memiliki trauma, berbicara dengan terapis atau psikiater bisa membantu mengatasi anoreksia seksual. 

Mendeteksi anoreksia seksual pada diri sendiri atau pasangan mungkin agak sulit dilakukan. Namun, bila merasa terus-menerus cemas terkait aktivitas seksual dan memiliki pandangan negatif terhadapnya, mungkin itu bisa diwaspadai sebagai gejala awal.

Perawatan secara fisik bisa lebih mudah dilakukan, tetapi menghadapi trauma yang menyebabkan luka emosional memang butuh perjuangan. Komunikasikan dengan orang terdekat dan gunakan penyedia jasa layanan kesehatan untuk membantu mengatasi masalah ini.

Penulis: Dian Rahma Fika Alnina

Baca Juga: 9 Kelainan Seks yang Ada di Dunia, Waspadalah!

Topik:

  • Bella Manoban
  • Nurulia
  • Bayu Aditya Suryanto

Berita Terkini Lainnya