Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Suplemen yang Dapat Membantu Orang dengan Diabetes

Suplemen yang Dapat Membantu Orang dengan Diabetes
ilustrasi suplemen (freepik.com/wayhomestudio)
Intinya sih...
  • Manajemen diabetes berarti membuat perubahan gaya hidup dan mungkin berarti menggunakan suplemen untuk mengelola kadar glukosa darah.
  • Suplemen yang bagus untuk orang diabetes meliputi vitamin B1, B12, D, C, dan magnesium.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Mengelola diabetes tipe 2 bukan cuma soal minum obat. Manajemen diabetes sering kali dimulai dari hal-hal sederhana, seperti mengubah pola makan, memperbaiki gaya hidup, dan menjaga tubuh tetap aktif.

Makanan sehari-hari seharusnya menjadi sumber utama nutrisi, karena dari situlah tubuh mendapatkan energi dan zat gizi yang dibutuhkan untuk bekerja dengan baik. Namun, ada kalanya tubuh mengalami kekurangan atau defisiensi nutrisi tertentu. Jika defisiensi cukup parah, dokter bisa merekomendasikan suplemen untuk membantu menutup celah tersebut.

Penting untuk dipahami, suplemen bukanlah obat ajaib, tidak dirancang untuk menyembuhkan atau mencegah penyakit, melainkan sekadar pelengkap ketika asupan dari makanan tidak mencukupi. Karena itu, penggunaannya sebaiknya selalu berada di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi, agar sesuai dengan kebutuhan tubuh masing-masing.

Pada bagian berikut, kita akan membahas beberapa jenis suplemen yang kadang dipertimbangkan dalam manajemen diabetes tipe 2—tentu dengan catatan bahwa setiap orang memiliki kondisi berbeda, sehingga keputusan terbaik tetap datang dari tenaga kesehatan yang merawat.

1. Vitamin B1

Vitamin B1 atau tiamina adalah salah satu vitamin esensial yang berperan dalam mengubah makanan menjadi energi. Pada orang dengan diabetes, kadar vitamin ini sering kali lebih rendah dibanding orang tanpa diabetes. Kekurangan ini dapat berkontribusi pada munculnya komplikasi serius, mulai dari kerusakan saraf hingga gangguan pada jantung dan pembuluh darah.

Karena tiamina larut dalam air, tubuh cenderung cepat membuang kelebihannya melalui urine. Di sinilah benfotiamin hadir sebagai alternatif. Benfotiamin adalah bentuk tiamin yang larut dalam lemak, sehingga lebih mudah menembus membran sel dan bertahan lebih lama di dalam jaringan tubuh. Dengan sifat ini, benfotiamin diyakini mampu memberikan perlindungan ekstra terhadap kerusakan akibat kadar gula darah tinggi.

Sejumlah penelitian awal menunjukkan bahwa benfotiamin dapat membantu mengurangi risiko komplikasi diabetes, terutama yang berkaitan dengan pembuluh darah. Meski hasilnya menjanjikan, tetapi para ahli menekankan bahwa suplemen ini bukan pengganti pengobatan utama. Ia lebih tepat dipandang sebagai pendukung, yang penggunaannya sebaiknya selalu berada di bawah pengawasan dokter atau ahli gizi.n

2. Vitamin B12

Suplemen vitamin B12 direkomendasikan bagi orang dengan diabetes atau neuropati—kerusakan saraf yang menimbulkan gejala seperti kesemutan, mati rasa, atau nyeri pada tangan dan kaki—yang sudah berlangsung lama. Namun, penggunaan suplementasi vitamin B12 dan folat pada pasien diabetes harus dilakukan dengan hati-hati. Ini karena kelebihan vitamin B12 dapat menimbulkan berbagai efek samping.

Sumber vitamin B12 meliputi hati sapi, kerang, produk susu, telur, ayam, ikan, dan daging. Vitamin B12 tidak ditemukan pada tumbuhan, jadi vitamin ini menjadi perhatian khusus bagi orang yang mengikuti pola makan nabati.

3. Vitamin D

Suplemen yang Dapat Membantu Orang dengan Diabetes
ilustrasi minum vitamin D (pexels.com/Towfiqu barbhuiya)

Vitamin D memiliki peran penting dalam kesehatan metabolik dan sistem imun. Sejumlah penelitian menunjukkan bahwa kadar vitamin D yang cukup dapat menurunkan risiko berkembangnya penyakit autoimun, termasuk diabetes tipe 1, sekaligus meningkatkan sensitivitas insulin.

Pada anak-anak yang sudah terdiagnosis diabetes tipe 1, suplementasi vitamin D sebagai tambahan terapi insulin terbukti membantu memperlambat progresivitas penyakit. Efek ini diduga terkait dengan kemampuan vitamin D dalam mendukung fungsi sel imun dan menjaga keseimbangan metabolisme glukosa.

4. Magnesium

Magnesium adalah salah satu mineral yang bekerja diam-diam, terlibat dalam ratusan proses biokimia, termasuk bagaimana sel-sel merespons insulin dan mengatur kadar gula darah. Tidak mengherankan jika kadar magnesium yang rendah sering ditemukan pada pasien diabetes tipe 2.

Sejumlah penelitian klinis menunjukkan bahwa suplementasi magnesium dapat membantu memperbaiki kontrol glukosa dan meningkatkan sensitivitas insulin, terutama pada mereka yang berisiko atau sudah mengalami diabetes.

Meski begitu, sumber terbaik magnesium tetap berasal dari makanan sehari-hari—seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian, dan ikan. Suplemen bisa menjadi pilihan bila asupan dari makanan tidak mencukupi, tetapi penggunaannya harus hati-hati. Kelebihan magnesium dari suplemen dapat menimbulkan efek samping, mulai dari gangguan pencernaan seperti mual dan diare, hingga masalah kesehatan lain bila dikonsumsi berlebihan.

5. Kromium

Kromium mungkin hanya mineral jejak (dibutuhkan dalam jumlah sangat kecil) namun perannya dalam metabolisme glukosa tidak bisa diremehkan. Mineral ini membantu insulin bekerja lebih efektif, sehingga gula darah dapat masuk ke dalam sel untuk diubah menjadi energi. Itulah sebabnya kromium sering dikaitkan dengan peningkatan sensitivitas insulin dan kontrol gula darah yang lebih baik.

Dalam kehidupan sehari-hari, kebutuhan kromium sebenarnya relatif kecil, sekitar 20–35 mikrogram per hari, dan bisa diperoleh dari makanan seperti daging, biji-bijian utuh, brokoli, atau kacang-kacangan. Namun, pada pasien diabetes, beberapa penelitian menunjukkan bahwa dosis yang lebih tinggi, bahkan hingga 1.000 mikrogram, dapat memberi manfaat tambahan.

Namun, kamu harus hati-hati. Asupan kromium secara berlebih bisa menimbulkan masalah, mulai dari gangguan pencernaan hingga kerusakan ginjal. Jadi, suplementasi kromium tidak boleh sembarangan. Sebaiknya konsultasikan dengan dokter atau ahli gizi.

6. Vitamin C

Suplemen yang Dapat Membantu Orang dengan Diabetes
Ilustrasi suplemen vitamin C (pixabay.com/ivabalk)

Vitamin C berperan penting dalam metabolisme tubuh dan fungsi insulin. Penelitian menunjukkan bahwa vitamin ini dapat membantu meningkatkan kontrol glikemik, memperbaiki sensitivitas insulin, serta memberi efek protektif dalam mencegah perkembangan diabetes tipe 2.

Selain itu, ada bukti bahwa orang dewasa dengan pradiabetes atau diabetes memiliki kebutuhan vitamin C yang lebih tinggi dibandingkan populasi umum.

7. Asam alfa-lipoat

Asam alfa-lipoat (ALA) adalah asam lemak yang bertindak sebagai antioksidan yang kuat. Asam alfa-lipoat terbukti bermanfaat untuk orang diabetes dengan cara:

  • Mengurangi stres oksidatif.
  • Memperbaiki penglihatan.
  • Memperbaiki gejala neuropatik.
  • Menurunkan glukosa plasma puasa.

Manajemen diabetes berarti membuat perubahan gaya hidup dan mungkin berarti menggunakan suplemen untuk mengelola kadar glukosa darah. Defisiensi vitamin umum terjadi pada pengidap diabetes dan dapat menyebabkan gejala atau komplikasi.

Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui apa saja suplemen yang kamu butuhkan dan apa saja manfaatnya.

Referensi

"Are vitamins beneficial for diabetes." Medical News Today. Diakses pada September 2024.
"Supplements for Diabetes." Verywell Health. Diakses pada September 2024.
"Vitamins for Type 2 Diabetes: What’s Recommended?" Verywell Health. Diakses pada September 2024.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nuruliar F
Eka Amira Yasien
3+
Nuruliar F
EditorNuruliar F
Follow Us

Latest in Health

See More

[QUIZ] Berdasarkan Masalah Kulit Kepala Kamu, Ini Penyakit yang Mengintai

14 Nov 2025, 23:10 WIBHealth