7 Sunah saat Berhubungan Intim bagi Pasangan Muslim, Apa Saja? 

Keharmonisan dan kehancuran hubungan suami istri dimulai dari ranjang

Agama islam tidak hanya mengatur soal ibadah, dalam agama islam juga diatur bagaimana agar rumah tangga bisa harmonis. Salah satunya adalah urusan ranjang atau hubungan intim.

Urusan ranjang merupakan privasi antara suami dan istri. Islam juga mengatur mengenai persoalan ranjang dalam suatu keluarga agar terjadi keharmonisan hubungan suami istri. Yuk disimak!

1. Membersihkan diri terlebih dahulu

7 Sunah saat Berhubungan Intim bagi Pasangan Muslim, Apa Saja? Ilustrasi membersihkan diri (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kebersihan adalah sebagian dari iman. Sangat dianjurkan sebelum berhubungan intim pasangan suami istri, untuk membersihkan diri terlebih dahulu. Minimal untuk menggosok gigi dan berwudu terlebih dahulu.

Untuk istri sebaiknya mandi, berdandan dan memakai wangi-wangian terlebih dahulu. Menyenangkan seorang suami dengan berpenampilan menarik adalah hal yang sangat dianjurkan. Tubuh yang segar dan wangi akan menambah kemesraan bagi pasangan suami istri.

"Empat macam di antara sunah-sunah para Rasul yaitu berkasih sayang, memakai wewangian, bersiwak, dan menikah." (HR. At-Tirmidzi)

2. Berdoa sebelum berhubungan intim

7 Sunah saat Berhubungan Intim bagi Pasangan Muslim, Apa Saja? Ilustrasi berdoa (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Islam menganjurkan agar setiap kali kita melakukan suatu hal, untuk berdoa terlebih dahulu. Berdoa sebelum berhubungan intim dimaksudkan agar tidak ada campur tangan setan pada saat itu. Rasulullah SAW bersabda:

“Apabila salah seorang mereka akan menggauli istrinya, hendaklah ia membaca: ‘Bismillah. Ya Allah, jauhkanlah kami dari setan dan jauhkanlah setan dari apa yang Engkau karuniakan kepada kami’. Sebab jika ditakdirkan hubungan antara mereka berdua tersebut membuahkan anak, maka setan tidak akan membahayakan anak itu selamanya,” (Shahih Muslim No.2591).

Dengan saling berdoa terlebih dahulu, diharapkan anak-anak yang lahir setelahnya, adalah anak-anak yang saleh. Jika kamu belum tahu doa sebelum berhubungan badan, ini doanya ya:

“Bismillah. Allahumma jannabnasyoithona wa jannabisyaithona maa rojaktanaa.”

3. Lakukan pemanasan dan saling menyenangkan pasangan

7 Sunah saat Berhubungan Intim bagi Pasangan Muslim, Apa Saja? Ilustrasi melakukan foreplay sebelum berhubungan intim (pexels.com/ August de Richelieu)

Sebelum memulai hubungan suami istri, dianjurkan untuk memulai dengan pemanasan awal terlebih dahulu (foreplay). Manfaat dari foreplay adalah pembangkit gairah dan energi seksual setiap pasangan. Foreplay juga membantu menjaga hubungan yang harmonis dengan pasangan. 

Hal ini seperti hadis dari Rasulullah SAW,

"Janganlah salah seorang di antara kalian menggauli istrinya seperti binatang. Hendaklah ia terlebih dahulu memberikan pendahuluan, yakni ciuman dan cumbu rayu," (HR. At-Tirmidzi)

Setiap suami maupun istri juga disarankan tidak berlaku egois. Jangan menyudahi "permainan" ketika pasangannya belum terpuaskan. Jangan sampai salah seorang di antara suami dan istri tersakiti hatinya, karena tidak merasakan kenikmatan seperti yang dirasakan oleh pasangannya.

Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat Berhubungan Intim saat Bulan Ramadan

4. Tidak menyebarluaskan masalah ranjang kepada orang lain

7 Sunah saat Berhubungan Intim bagi Pasangan Muslim, Apa Saja? Ilustrasi menjaga rahasia hubungan suami istri (pixabay.com/Tumisu)

Sebagai seorang muslim yang telah berkeluarga, harus saling menjaga kehormatan pasangan masing-masing. Perbuatan mengumbar urusan ranjang merupakan perbuatan yang sia-sia.

Selayaknya pasangan suami istri harus mampu menjaga urusan dan rahasia yang terjadi di dalam rumah. Jika di antara suami istri ada yang menyebarkan hal tersebut, sama saja dengan perbuatan mengkhianati pasangan.

“Sesungguhnya di antara manusia yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala pada hari kiamat adalah laki-laki yang menyetubuhi istrinya dan istrinya memberikan kepuasan kepadanya, kemudian menyebarkan rahasia istrinya,” Diriwayatkan oleh Imam Muslim (2597) dan Abu Dawud (4227). 

5. Tidak berhubungan intim di saat istri sedang haid

7 Sunah saat Berhubungan Intim bagi Pasangan Muslim, Apa Saja? Ilustrasi wanita yang menolak hubungan intim karena sedang haid (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Haid atau yang biasa disebut datang bulan adalah kodrat setiap wanita setelah dewasa. Agama Islam melarang wanita yang sedang haid untuk salat, berpuasa dan berhubungan intim dengan pasangannya.

Haram hukumnya berhubungan intim di saat istri sedang datang bulan. Darah haid adalah darah kotor yang keluar dari wanita dan banyak mengandung kuman juga virus.

Dalam Alquran dijelaskan:

“Mereka bertanya kepadamu tentang haid, katakanlah: ‘Haid itu adalah kotoran’. Oleh sebab itu, hendaklah kamu menjauhkan diri dari wanita di waktu haid; dan janganlah kamu mendekati mereka, sebelum mereka suci. Apabila mereka telah suci, maka campurilah mereka itu di tempat yang diperintahkan Allah kepadamu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang taubat dan menyukai orang-orang yang menyucikan diri.” (QS. Al-Baqarah: 222)

6. Tidak berlaku kasar dan lakukanlah di tempat yang semestinya

7 Sunah saat Berhubungan Intim bagi Pasangan Muslim, Apa Saja? Ilustrasi kekerasan yang dilakukan suami (pixabay.com/akiragiulia)

Istri adalah seorang partner dalam hidup. Maka perlakukanlah mereka dengan sebaik-baiknya. Begitu juga ketika berhubungan intim. Perlakukanlah istri sebagai wanita terhormat.

Lakukanlah hubungan intim di tempat yang semestinya, yaitu melalui lubang kemaluan. Jangan melakukan di dubur, karena akan menyakiti hati istri. Diperbolehkan melakukan berbagai gaya sebagai variasi. Namun tidak melalui dubur karena diharamkan. 

"Siapa saja yang melakukan hubungan badan dengan wanita yang sedang datang bulan, di bagian dubur, datang ke peramal dan percaya yang dikatakan, maka sesungguhnya dia tidak percaya pada apa yang diturunkan pada Muhammad.” (HR. Ibnu Majah).

“Terkutuklah orang yang menyetubuhi istri di duburnya.”  (Hadis Riwayat Abu Dawud dan an-Nasa’i dari Abu Hurairah)

Selain itu, tidak diperbolehkan untuk menyakiti atau berlaku kasar terhadap pasangan dalam berhubungan intim. Tetaplah berlaku santun dan lembut terhadap pasangan agar tidak ada yang merasa tersakiti.

7. Menggunakan penutup atau selimut

7 Sunah saat Berhubungan Intim bagi Pasangan Muslim, Apa Saja? Ilustrasi menggunakan selimut (pexels.com/Eren Li)

Rasulullah menyarankan agar menggunakan penutup atau selimut ketika berhubungan intim. Dengan menutup menggunakan selimut akan menjaga privasi dan menjaga pandangan dari malaikat yang selalu mengawasi kita. Selain itu untuk berjaga-jaga jika ada anak-anak melihat kegiatan kita.

Makruh hukumnya bagi pasangan suami istri bertelanjang bulat tanpa penutup dalam berhubungan intim. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW,

"Jika seseorang di antara kamu menyetubuhi istrinya, hendaklah memakai kain penutup dan janganlah sama-sama bertelanjang sebagaimana telanjangnya dua ekor keledai.” (HR. Ibnu Majah) – al Fiqhul Islami juz IV hal.2646.

 

Alangkah baiknya jika setiap pasangan muslim selalu memperhatikan sunah ketika berhubungan intim. Hindari apa yang sudah dilarang, agar keharmonisan hubungan suami istri selalu terjaga.

Baca Juga: 5 Hal yang Perlu Dimaklumi saat Pertama Kali Melakukan Hubungan Intim

Sigit Setiawan Photo Writer Sigit Setiawan

Seorang penulis yang juga berkarir sebagai ASN

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Albin Sayyid Agnar

Berita Terkini Lainnya