6 Film Terbaik Majid Majidi selain Children of Heaven

Siapa yang belum pernah nonton film melodrama berjudulChildren of Heaven? Kalau kamu besar pada era 2000-an, film ini pasti sudah kamu saksikan lebih dari sekali di televisi. Sosok di balik mahakarya yang bersahaja itu adalah Majid Majidi.
Sampai sekarang, sutradara asal Iran ini masih aktif berkarya. Selain Children of Heaven yang berhasil merengkuh Oscar pada 1999, kamu bisa coba enam sinema arahan Majidi lainnya berikut. Beberapa bisa ditonton lewat layanan streaming lokal, lho. Dijamin tak kalah memukau.
1. Sun Children (2020)

Sun Children adalah karya termutakhir Majid Majidi yang berlakonkan Ali. Ia dan rekan-rekan sebayanya adalah pekerja anak yang harus membiayai hidup mereka sendiri tanpa orangtua. Satu hari, mereka direkrut untuk menggali harta karun di sebuah gudang bawah tanah yang kini sudah jadi sekolah.
Untuk bisa mengakses gudang tersebut, Ali dan kawan-kawannya terpaksa mendaftar menjadi siswa di sekolah untuk anak-anak jalanan tersebut. Menggunakan sudut pandang anak-anak untuk mengupas isu sosial ekonomi Iran sudah jadi spesialisasi Majidi sejak debut.
2. The Song of Sparrow (2008)

The Song of Sparrows masuk dalam daftar sinema terbaik Majidi. Kali ini lakonnya seorang pria bernama Karim yang sudah berkeluarga dan bekerja di peternakan burung unta. Ketika ia melakukan kesalahan fatal, Karim pun dipecat dari pekerjaannya.
Sementara, kebutuhan rumah terus mendesak. Saat kalut, ia mencoba mencari pekerjaan ke ibukota dan tak sengaja menemukan potensi menghasilkan uang dari menjadi tukang ojek.
Bermodalkan sepeda bututnya, Karim mulai memperbaiki kualitas hidup keluarganya di desa. Namun, seiring dengan meningkatnya pendapatan, hidupnya pun makin pelik.
3. The Color of Paradise (1999)

Jangan lewatkan pula The Color of Paradise. Film klasik ini tak kalah menyentuh dibanding Children of Heaven. Lakonnya Mohammad, bocah 8 tahun yang buta sejak lahir. Ia sosok yang ceria dan optimis, dicintai nenek dan teman-temannya.
Namun, sang ayah membencinya karena keterbatasan fisiknya itu. Ia percaya, kondisi Mohammad membuatnya kesulitan menikah lagi. Film ini seakan berpesan bahwa kebahagiaan bisa datang dari hal-hal kecil, tetapi hidup di dunia memang tidak bisa sesempurna surga.
4. The Willow Tree (2005)

Di The Willow Tree, Majidi kembali mengeksplorasi karakter difabel. Kali ini seorang pria paruh baya bernama Youssef yang meski tak bisa melihat sejak kecil karena kecelakaan, ia berhasil berkarier jadi dosen sastra.
Ketika didiagnosa mengidap tumor mata, ia pun melakoni operasi pengangkatan tumor yang berisiko, tetapi bisa memberinya kemampuan melihat. Operasi itu berhasil, tetapi setelah bisa melihat, Youssef justru merasakan ketidakpuasan dan perasaan terisolasi.
5. Baran (2001)

Cerita sederhana terbaik Majidi juga bisa kamu nikmati lewat film Baran. Lakon di film ini adalah Lateef, remaja yang bekerja di proyek konstruksi di perbatasan Iran-Azerbaijan. Mereka memperkerjakan banyak pegawai ilegal, termasuk pengungsi asal Afghanistan.
Di sana, Lateef bertemu dengan Rahmat yang menurutnya menyebalkan. Namun, setelah tahu bahwa Rahmat ternyata seorang bacha posh (perempuan muda yang menyamar jadi laki-laki agar bisa bekerja di luar rumah), Lateef justru menaruh simpati padanya.
6. The Father (1996)

Sebelum merilis Children of Heaven, Majidi pernah membuat film berjudul The Father pada 1996. Kali ini lakonnya Mehrollah, bocah 14 tahun yang marah besar setelah tahu ibunya menikah lagi.
Ia memilih untuk tinggal di rumah lamanya, menolak untuk pindah ke rumah ayah tirinya. Namun, ketika Mehrollah mengalami kesulitan, sang ayah tiri ternyata selalu ada untuknya.
Premis film-film Majid Majidi sangat sederhana, tetapi siap menentramkan hatimu. Karyanya bisa merasuk ke benak penonton. Menyentuh dan penuh pesan moral.