Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Fakta Film Unearthing Muarajambi Temples, Bangkitkan Toleransi

poster film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples (dok. Kalyana Shira Foundation)

Jakarta, IDN Times - Pernahkah kamu mendengar tentang situs Candi Muarajambi di Jambi? Mungkin situs peninggalan tersebut masih asing di telingamu. Itulah mengapa Nia Dinata selaku sutradara Unearthing Muarajambi Temples yakin untuk menggarap dokumenter ini.

Tak hanya jadi media pembelajaran, Unearthing Muarajambi Temples juga punya pesan mendalam, mengenai budaya-budaya Indonesia yang sudah berubah. Terutama dalam hal toleransi.

Pada Jumat (15/9/2023), IDN Times berkesempatan untuk ikut dalam pemutaran perdana film dokumenter tersebut di Cinepolis Senayan Park, Jakarta. Yuk tengok serba-serbinya.

1. Sinopsis Unearthing Muarajambi Temples

cuplikan film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples (dok. Kalyana Shira Foundation)

Unearthing Muarajambi Temples adalah film dokumenter yang diproduksi oleh Kalyana Shira Foundation. Disutradarai oleh Nia Dinata, dokumenter ini menampilkan perjalanan ekskavasi serta pemugaran situs percandian Muarajambi yang sudah dilakukan sejak tahun 1978.

Hingga kini, ekskavasi dan pemugaran masih dilakukan. Untuk bisa menemukan candi-candi di kawasan situs percandian tersebut tidaklah mudah. Medannya sangat berat, karena situs Muarajambi memiliki luas area 21 kali lipat lebih luas dari Candi Borobudur.

2. Nia Dinata ingin menjadikan dokumenter ini pengingat toleransi di Indonesia

behind the scene film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples di Jambi, Indonesia (dok. Kalyana Shira Foundation)

Nia Dinata ingin mengingatkan kembali pentingnya toleransi lewat dokumenter arahannya ini. Tak heran, jika isu toleransi pun sangat kental di sepanjang film.

"Saya merasa (perilaku) masyarakat Indonesia sudah berubah. Saya rasakan sekali itu. Itulah mengapa, pesannya (dalam dokumenter ini) adalah ingin mengingatkan kembali tentang toleransi itu", ujar Nia Dinata pada Selasa (15/9/2023).

Rasa toleransi itu juga yang Nia rasakan selama proses syuting berlangsung. Sebab, kehidupan masyarakatnya yang beragama Islam dan Buddha bisa hidup saling berdampingan, serta menghargai satu sama lain. Hal itulah yang membuat Nia juga merasakan ketenangan.

"Selama proses syuting, saya merasa bahwa kehidupan masyarakat di desa itu penuh kedamaian. Bahkan, saya seperti bertemu dengan saudara perempuan baru di sana", lanjut Nia dengan suara bergetar dan mata yang berkaca-kaca.

3. Pembuatan dokumenternya didukung penuh oleh Kemendikbudristek

behind the scene film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples di India (dok. Kalyana Shira Foundation)

Nia Dinata sangat menyayangkan kalau masyarakat Indonesia tidak mengenal Situs Muarajambi. Sebab, situs percandian ini memang kurang terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Bahkan, Nia sendiri mengaku bahwa sebelumnya ia tidak pernah mengetahui situs tersebut karena tidak pernah dipelajarkan di sekolah dulu.

"Saat saya masih sekolah dulu (situs) ini gak pernah saya tahu. Padahal situs ini mencerminkan kemegahan peradaban dahulu serta pemikiran spiritual mereka," lanjut Nia.

Karena dokumenter ini juga bisa jadi bahan edukasi untuk para generasi sekarang, Unearthing Muarajambi Temple pun mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Republik Indonesia. Riset serta produksi film ini pun dilakukan sepanjang tahun 2022.

Hilmar Farid, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbudristek Republik Indonesia menyatakan, jika peninggalan-peninggalan di Situs Muarajambi tadi sangatlah berharga. Pasalnya, hal itu tak hanya berkaitan dengan cagar budaya saja.

"Peninggalan-peninggalannya sangatlah berharga. Kami ingin mengangkatnya dengan turut melibatkan masyarakat dalam aspek spiritual dan kultural dari peradaban ini. Sebab, bukan hanya sebatas urusan cagar budaya", ujar Hilman.

4. Versi web series-nya akan ditayangkan di sekolah-sekolah

behind the scene film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples di Jambi, Indonesia (dok. Kalyana Shira Foundation)

Tak hanya dibuat dalam bentuk film, Unearthing Muarajambi Temples awalnya ternyata dibuat dalam bentuk web series. Merasa tidak puas, Nia pun membuatnya juga dalam bentuk film.

Web series-nya sendiri berjudul Muarajambi Bertutur yang terdiri dari 8 episode. Web series ini bisa ditonton lewat platform Indonesiana TV. Nia juga menuturkan bahwa nantinya web series itu akan ditayangkan di sekolah-sekolah.

"Versi web series-nya akan ditayangkan di sekolah-sekolah jenjang SMP hingga SMA", pungkas Nia.

5. Cara menonton dokumenter Unearthing Muarajambi Temples secara gratis

cuplikan film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples (dok. Kalyana Shira Foundation)

Penasaran dengan film dokumenter Unearthing Muarajambi Temples? Ternyata, film ini bisa kamu saksikan secara gratis di Jakarta pada 30 September 2023. Organisasi Wanita Theravada Indonesia (Wandani) dan Majelis Buddhayana Indonesia (MBI) turut berkontribusi dalam penayangan film dokumenter tersebut secara gratis.

Jika ingin menontonnya secara gratis, pastikan kamu sudah mendaftarkan diri sebelum menonton filmnya pada Sabtu (30/9/2023) pukul 16.00 WIB di Flix Cinema - Mall of Indonesia, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Unearthing Muarajambi Temples tak hanya jadi situs peninggalan sejarah yang kaya akan nilai sejarah, agama, dan seni. Namun, juga budaya yang akhirnya membawa kedamaian toleransi antar masyarakat yang ada di sekitar Situs Muarajambi. Tertarik menontonnya, bukan?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Triadanti
EditorTriadanti
Follow Us