Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Umay Shahab Ungkap Makna Simbol Zona Abisal di Perayaan Mati Rasa

Umay Shahab di konferensi pers Perayaan Mati Rasa, Kamis (23/1/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Jakarta, IDN Times – Umay Shahab kembali ke dunia perfilman melalui karya terbarunya, Perayaan Mati Rasa (2025). Tidak hanya berperan sebagai sutradara, Umay juga mengambil posisi sebagai pemain sekaligus produser.

Dalam konferensi pers yang digelar di Epicentrum XXI, Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (23/1/2025), Umay menjelaskan filosofi di balik simbol zona kedalaman laut yang digunakan dalam film ini.

1. Umay jelaskan makna kedalaman laut dalam PMR

Umay Shahab di konferensi pers Perayaan Mati Rasa, Kamis (23/1/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Sepanjang film, Umay mengeksplorasi simbolisme yang mendalam dengan menggunakan kedalaman laut sebagai metafora perjalanan emosional Ian Antono (Iqbaal Ramadhan).

"Jadi, kenapa pakai zona kedalaman laut untuk memberikan kayak penanda akhir chapter 1, 2, 3, 4. Itu sebenarnya ngasih lihat juga kedalaman perasaannya Ian sudah sampai di mana," ujar sutradara Kukira Kau Rumah (2021) ini.

Film Perayaan Mati Rasa sendiri dimulai dengan adegan Ian di atas kapal, di mana kondisi batinnya sedang berada di zona laut terdalam; zona abisal. Namun seiring berjalannya cerita, ia mulai berpindah ke kedalaman yang semakin dangkal.

"Semakin naik, semakin ke atas, semakin terang cahayanya. Semakin Ian bisa menerima dirinya sendiri, menerima rasanya lagi, menyalakan lagi api dalam hidupnya, menyalakan api dalam hatinya lagi, jadi zonanya semakin ke atas. Kira-kira kayak gitu sih," lanjut Umay.

 

2. PMR jadi debut Iqbaal sebagai produser

Iqbaal Ramadhan di konferensi pers Perayaan Mati Rasa, Kamis (23/1/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Selain menjadi ajang comeback Iqbaal Ramadhan ke layar lebar setelah tiga tahun, Perayaan Mati Rasa juga menjadi debutnya sebagai eksekutif produser. Iqbaal mengaku banyak belajar selama proses produksi yang panjang dan penuh tantangan.

"Bikin film panjang prosesnya dan nggak semudah membalikkan telapak tangan," ujarnya.

Iqbaal merasa pengalaman sebagai produser memberinya perspektif baru dalam industri perfilman. Ia tak hanya menerima naskah, tetapi juga terlibat dalam setiap tahap, mulai dari pra-produksi hingga pasca-produksi.

Beruntung, ia memiliki rekan kerja seperti Umay Shahab yang bisa menjadi partner diskusi, meski tak jarang harus beradu argumen. 

"Basic-nya temanan. Tapi kita sadar, level pertemanan lebih tinggi dari level pekerjaan kita," ungkap Iqbaal.

 

3. Iqbaal sempat kesal berperan sebagai anak pertama

Iqbaal Ramadhan di konferensi pers Perayaan Mati Rasa, Kamis (23/1/2025) (dok. IDN Times/Shandy Pradana)

Sebagai pemain utama, Iqbaal juga mengalami tantangan tersendiri. Ia memerankan Ian Antono, seorang anak pertama yang jauh berbeda darinya yang menjadi anak kedua dalam kehidupan nyata. Peran ini awalnya membuatnya kesal.

"Jadi anak pertama ya, enak sih bisa nyuruh-nyuruh. Apa ya? Ya ini, pengalaman baru juga sih sebenarnya. Kalau buat saya nggak pernah tahu apa yang ada di pikirannya seorang anak pertama gitu. Saya jujur ya, pertama kali baca skripnya, saya sebal banget sama Ian," cerita Iqbaal.

Iqbaal pun mengaku sulit mendalami perasaan sebagai anak pertama. Terlebih film ini menonjolkan dinamika hubungan Ian dengan sang adik, Uta (Umay Shahab).

"Saya kayak, kenapa deh kayak gini ya? Karena saya nggak pernah ngerti rasa yang jadi kakak kan. Ada pemilihan keputusan dan konsekuensi yang Ian mau ambil tuh. Jalan pikirannya saya nggak ngerti sebagai Iqbal yang pertama kali baca gitu," tambahnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Shandy Pradana
Indra Zakaria
Shandy Pradana
EditorShandy Pradana
Follow Us