Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Unik, Ini 7 Film Indonesia Berbahasa Daerah yang Wajib Ditonton

deckchaircinema.com

Akhir-akhir ini sineas Indonesia seolah berlomba-lomba untuk membuat sebuah film yang tidak hanya menghibur, tetapi juga mempunyai gaya yang berbeda dan dapat memperkenalkan budaya Indonesia kepada dunia. Maka tidak jarang juga beberapa sineas film Indonesia menambahkan budaya Indonesia ke dalam film garapannya.

Bahkan tidak tanggung-tanggung, beberapa sineas ini menggunakan bahasa daerah untuk dijadikan sebagai skenario dalam filmnya. Meskipun menggunakan bahasa daerah, beberapa film ini sukses di pasaran. Bahkan ada beberapa film yang mendapatkan penghargaan di Festival Internasional.

Berikut ada 7 film Indonesia berbahasa daerah yang wajib banget kamu tonton.

1. Yo Wis Ben

Salah satu film remaja Indonesia berbahasa daerah yang cukup terkenal dan mendapatkan respon baik adalah film Yo Wis Ben. Film yang digarap langsung oleh Bayu Skak ini menjadikan bahasa daerah Jawa Timur sebagai bahasa dalam sebagian dialog film tersebut. 

Yo Wis Ben menceritakan tentang kisah percintaan anak remaja di kota Malang yang diperankan langsung oleh Bayu. Film ini juga dibintangi oleh beberapa aktor dan aktris papan atas. Seperti Cut Meyriska, Brandon Salim, Joshua Suherman, hingga Tutus Thomson.

2. Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak

Selanjutnya ada film Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak yang juga menggunakan bahasa daerah dalam dialog filmnya. Film yang mengambil latar di Sumba, Nusa Tenggara Timur ini menceritakan tentang seorang janda yang berjuang untuk mempertahankan harga dirinya, saat harta dan harga dirinya akan dirampas.

Film yang menggunakan bahasa daerah NTT dalam dialognya ini wajar sekali jika disebut-sebut sebagai film yang luar biasa. Karena film ini berhasil tayang di 18 negara langsung dan juga berhasil tayang di ajang Festival Film Internasional, seperti Festival Film Cannes 2017.

3. Uang Panai

Bahasa daerah Bugis adalah bahasa daerah yang dipilih untuk film ini. Film Uang Panai merupakan film yang menceritakan tentang perjuangan seorang pemuda Bugis yang harus membayar uang panai atau uang mahar untuk pernikahannya. Film yang dirilis pada tanggal 25 Agustus 2016 ini juga menggunakan bahasa daerah dalam beberapa percakapan di filmnya.

4. Liam dan Laila

Film yang diangkat dari kisah nyata ini menceritakan tentang kisah cinta sepasang kekasih yang berbeda negara, budaya, hingga agama. Banyak perjuangan dan kisah haru yang terjadi untuk bisa bersatu dalam ikatan cinta suci yang sah.

Film yang diperankan oleh Nirina Zubir (Laila) dan Jonatan Cerrada (Liam) ini menggunakan bahasa Minang dalam dialognya. Beberapa aktor dan aktris lain pun, membintangi film ini. Seperti David Chalik, Gilang Dirga,  hingga Pras Teguh.

5. Siti

Pada tahun 2015 pun, menjadi waktu yang bersejarah bagi film Siti. Karena film yang juga menggunakan bahasa daerah dalam dialognya ini, berhasil mendapatkan banyak sekali penghargaan.

Tidak hanya penghargaan dalam negeri, penghargaan dari luar negeri juga berhasil film ini dapatkan. Salah satunya film ini mendapat gelar sebagai Best Performance dalam Singapore Film Festival ke-25.

Film Siti menceritakan tentang sosok perempuan asli Jogja penjual peyek jingking di Pantai Parangtritis. Dibintangi oleh Sekar Sari, Haydar Salishz hingga Ibnu Widodo.

6. Turah

Di Indonesia sendiri, film Turah memang kurang begitu dikenal banyak orang. Namun ternyata film ini cukup dikenal di luar negeri lho. Buktinya film Turah menang dalam penghargaan Netpac Award dan pernah tayang di 9th Bengaluru Internasional Film Festival 2017, India.

Film yang menggunakan bahasa daerah Tegal ini menceritakan tentang kehidupan masyarakat Kampung Tirang di Kota Tegal yang mengalami isolasi selama bertahun-tahun yang kemudian memunculkan berbagai problema. Bagi kamu yang belum nonton, harus segera menonton film Turah, deh.

7. Ziarah

Terakhir ada film Ziarah yang juga menggunakan bahasa daerah dalam dialognya. Berbeda dari film-film lainnya yang menggandeng artis dan aktor yang sudah cukup terkenal. Namun film Ziarah justru menggandeng warga lokal berusia 95 tahun untuk menjadi pemeran utama dalam film tersebut.

Meskipun film ini tidak dibintangi oleh aktor dan aktris yang sudah biasa kita kenal, tetapi film ini berhasil membuktikan dan mendapatkan banyak sekali penghargaan. Seperti Film Terbaik dan Skenario Terbaik pilihan juri ASEAN International Film Festivel and Awards (AIFFA) 2017.

Wah, ternyata film Indonesia beragam banget dan unik-unik pastinya. Maju terus dunia film Indonesia.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Arifina Budi A.
EditorArifina Budi A.
Follow Us