3 Tips Produktif Tanpa Burnout, Jaga Kesehatan Mentalmu

Burnout dipicu oleh beragam hal, seperti banyak tanggung jawab yang harus diselesaikan dalam waktu singkat, aktivitas yang terlalu monoton setiap harinya, ataupun lingkungan toxic di dunia kerja.
Jika dibiarkan begitu saja, maka efek dari burnout dapat menyebabkan seseorang mengalami kecemasan hingga depresi. Oleh karena itu, penting untuk mengatur kegiatan kamu di setiap hari agar tak mengalami burnout.
Berikut adalah tiga tips sederhana agar menjadi produktif tanpa burnout.
1. Bikin to-do-list harian

Penyebab seseorang mengalami burnout adalah jam kerja yang tak beraturan atau bahkan bekerja tanpa memilah mana yang harusnya diselesaikan terlebih dahulu. Alhasil, waktu 24 jam dalam sehari dirasa kurang untuk menyelesaikan setiap pekerjaan.
Demi mengatasi hal tersebut, maka cobalah untuk membuat to-do-list harian. Sesuai namanya, to-do-list merupakan daftar tugas yang dibuat untuk diselesaikan pada setiap harinya.
Caranya, kamu cukup meluangkan waktu beberapa menit sebelum tidur untuk membuat daftar tugas yang akan dilakukan besok hari. Urutkan berdasarkan prioritas, dan jangan lupa memberi tenggat atau estimasi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas.
Kamu bisa memanfaatkan notebook, atau aplikasi yang tersedia pada smartphone, seperti Google Task, Asana, Toodledo, Evernote, dan masih banyak lagi untuk membuat daftar tugas harian.
Dengan menggunakan metode ini, kamu akan lebih produktif dalam mengelola waktu dan menyelesaikan setiap pekerjaan.
2. Buat kegiatan dengan jangka waktu tertentu

Aktivitas pekerjaan yang monoton bisa membuat seseorang mengalami burnout. Berdasarkan definisi, monoton adalah melakukan sesuatu hal yang sama, itu-itu saja, dan tidak ada ragamnya.
Melakukan pekerjaan tanpa variasi dan terkesan monoton akan menimbulkan rasa bosan dan berkurangnya motivasi kerja. Alih-alih pekerjaan terselesaikan dengan baik, justru sebaliknya akan terasa lebih rumit dan menjadi tercecer.
Memaksakan tubuh berjam-jam demi melakukan suatu aktivitas yang sama tentu tidak disarankan. Maka dari itu, baik adanya untuk mengatur waktu kerja diselingi dengan melakukan aktivitas yang dapat membuat otak dan tubuh menjadi rileks kembali.
Caranya, kamu bisa masukan hal-hal yang menyenangkan disela-sela waktu istirahat kerja atau sedikit menyisihkan waktu untuk berhenti sejenak dari rutinitas yang melelahkan, seperti bermain game, menonton video lucu, menonton film favorit ataupun melakukan hal-hal menarik yang kamu sukai. Hal ini dapat mengurangi stres saat kerja, dan mengembalikan kreativitas pada otak.
3. Matikan notifikasi yang gak penting

Menurunnya efisiensi dalam bekerja merupakan salah satu tanda seseorang mengalami burnout. Kondisi ini dapat disebabkan oleh banyaknya notifikasi pada ponsel, baik notifikasi pesan masuk, telepon, ataupun notifikasi dari media sosial.
Hal ini tentu akan menyita perhatian seseorang dalam menyelesaikan tugas dan pekerjaan, serta menurunkan efektivitas dalam bekerja. Jadi, alangkah baiknya untuk matikan notifikasi HP terlebih dahulu, agar fokus kamu tak teralihkan saat bekerja.
Burnout adalah suatu kondisi yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan, baik fisik maupun psikis. Burnout dapat dicegah dengan cara menjaga keseimbangan antara kerja dan beristirahat, menetapkan prioritas dengan bijak, mengelola stres dengan baik, dan juga mengikuti tiga tips produktif tanpa burnout, seperti yang telah dipaparkan di atas.