5 Hal yang Harus Dihindari saat Marah di Kantor, Awas Menyesal!

Dunia kerja sangat dinamis, setiap hari ada saja hal yang bisa membuat emosimu naik turun. Tak jarang, kamu menghadapi berbagai situasi yang kurang menyenangkan, seperti digosipkan oleh rekan kerja atau diperlakukan tidak adil oleh atasan, yang dapat memicu rasa marah dan kesal.
Ketika merasa marah, penting untuk menyalurkan emosi tersebut agar tak terpendam dan menjadi bom waktu yang bisa meledak kapan saja. Namun, ini tak berarti kamu boleh melampiaskan amarah seenaknya. Sebaiknya hindari hal-hal berikut saat kamu marah di kantor agar tak menyesal kemudian. Selalu ingat untuk mengendalikan diri, ya!
1. Menjelek-jelekkan kantor di media sosial

Media sosial sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan. Fungsi medsos kini lebih dari sekadar sarana komunikasi dengan teman dan keluarga, tapi juga media untuk mengekspresikan segala emosi dalam diri, termasuk curhat masalah pribadi.
Namun, mengungkapkan kekesalan tentang pekerjaan di media sosial bisa menjadi bumerang, terutama jika sampai menjelek-jelekkan kantor. Ingat, media sosial adalah platform publik, dan apa yang kamu bagikan bisa dengan mudah menyebar.
Meskipun kamu menggunakan fitur close friend, tak ada jaminan bahwa ceritamu akan tetap aman. Kamu tak pernah tahu apakah seseorang dari daftar close friend akan berniat buruk dan menyebarkannya ke orang lain.
Jika beritanya terdengar oleh rekan kerja dan atasan, reputasimu bisa rusak dan kamu mungkin harus menghadapi konsekuensi serius seperti pemecatan. Karena itu, lebih baik menahan diri untuk tidak curhat di medsos agar kamu tak perlu menghadapi konsekuensi semacam itu.
2. Melampiaskan ke rekan kerja lain

Sebesar apapun amarahmu, jangan sampai meluapkannya kepada rekan kerja lain yang tak tahu apa-apa. Misalnya dengan menolak berbicara kepada semua orang meskipun mereka membutuhkan bantuanmu, atau mengomel dan memasang raut wajah marah sehingga menyebarkan suasana negatif ke sekitar.
Alih-alih memahami situasimu, sikap ini malah menunjukkan bahwa kamu tak profesional dalam bekerja. Mereka juga bisa kehilangan rasa respect kepadamu. Karena itu, lebih baik kamu merenung sejenak untuk meredakan amarah sebelum berinteraksi dengan rekan kerja. Misalnya, mengambil waktu sendiri di toilet sampai merasa lebih tenang.
3. Meninggikan intonasi suara

Ketika marah, emosi yang meledak-ledak bisa membuatmu kehilangan kendali. Namun, meninggikan intonasi suara atau bahkan berteriak akan menunjukkan bahwa kamu tak profesional. Hal ini juga dapat memperburuk situasi, apalagi kalau kamu berbicara dengan atasan atau pimpinan perusahaan.
Dengan meninggikan suara, kamu bukan hanya dianggap tak sopan, tapi juga terkesan tak mampu mengendalikan emosi. Hal ini akan memengaruhi penilaian kerjamu secara negatif. Sikap seperti ini juga bisa menimbulkan suasana canggung dan merusak hubungan kerja.
Ketika emosimu mulai memuncak, penting untuk mengambil jeda sejenak guna menenangkan diri. Cobalah untuk menarik napas dalam-dalam dan pikirkan dampak yang mungkin terjadi jika kamu tak bisa menahan diri. Walau tak mudah, tapi kemampuan pengendalian diri yang baik dibutuhkan untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
4. Menyebarkan rumor tentang orang yang bersangkutan

Ketika marah, seseorang mungkin akan sulit berpikir jernih sehingga ada dorongan untuk melakukan hal-hal yang tak semestinya. Salah satunya menggosipkan orang yang berkonflik dengannya. Hal ini bukan hanya tak etis, tapi juga bisa memperburuk suasana di kantor.
Sebaiknya, diskusikan masalah tersebut langsung dengan pihak yang terlibat atau minta bantuan dari HR jika diperlukan. Menyebarkan rumor atau berbicara di belakang orang hanya akan membuat situasi menjadi canggung dan tegang. Kamu tentu juga tak akan nyaman jika orang lain melakukan hal yang sama, bukan?
5. Mengabaikan tugas dan kewajiban

Kemarahaan bisa membuatmu kehilangan fokus dan mengabaikan tugas serta kewajiban di kantor. Namun, ini bukan hal yang bijaksana. Sekalipun sulit untuk berkonsentrasi saat amarah menguasai diri, kamu tetap harus menyelesaikan pekerjaan dengan baik dan profesional.
Jika perlu, ambil waktu sejenak untuk menenangkan diri sebelum melanjutkan pekerjaan. Kamu bisa berdiam di toilet selama beberapa waktu atau mencari udara segar agar bisa berpikir lebih jernih. Saat mulai merasa tenang, kamu bisa kembali ke kantor dan mengerjakan tugas. Coba putar lagu favoritmu atau makan camilan yang kamu suka untuk kembali menaikkan mood.
Dengan menghindari lima hal ini, kamu bisa menangani kemarahan di kantor dengan lebih baik. Selalu ingat bahwa emosi adalah hal yang wajar, tapi cara kita menghadapinya sangatlah penting karena akan menentukan dampaknya terhadap karier profesional kita ke depan.