5 Kegiatan Mahasiswa yang Bikin CV Menarik, Auto Dilirik HRD!

HRD suka kandidat yang punya pengalaman organisasi karena itu menunjukkan kemampuan kerja sama, kepemimpinan, dan manajemen waktu. Kamu gak harus jadi ketua, posisi seperti bendahara, sekretaris, atau koordinator divisi juga punya nilai plus, kok.

Lewat organisasi atau kepanitiaan, kamu akan belajar menghadapi konflik, mengatur timeline, dan bekerja dengan banyak tipe orang. Kemampuan ini sangat relevan di dunia kerja, di mana kamu bakal sering berhadapan dengan deadline dan dinamika dalam tim.

Pengalaman kerja praktis selalu jadi nilai tambah dalam CV kamu. Magang atau part time bikin kamu lebih siap menghadapi dunia profesional karena sudah terbiasa dengan ritme kerja, etika kantor, dan tanggung jawab yang nyata.

Bahkan kalau magangnya di bidang yang gak sepenuhnya sesuai jurusan, HRD tetap melihat itu sebagai inisiatif dan usaha kamu untuk belajar. Selain itu, pengalaman magang bisa memperluas networking, yang suatu saat mungkin membantumu mendapatkan pekerjaan tetap.

Kompetisi akademik maupun non akademik bisa menunjukkan bahwa kamu punya keunggulan dibanding kandidat lain. Entah itu lomba debat, punya business plan, karya tulis, fotografi, atau desain, semua bisa jadi bukti kamu berani keluar dari zona nyaman.

Kalau sampai berhasil meraih prestasi, sertifikat dan pencapaian itu bisa memperkuat CV. HRD biasanya menilai kandidat yang terbiasa ikut lomba sebagai orang yang punya semangat kompetitif dan gak mudah menyerah.

Kegiatan sosial sering kali dianggap sepele, padahal banyak perusahaan yang menilai sisi kemanusiaan dan kepedulian calon karyawan dari sana. Jadi volunteer di bidang pendidikan, lingkungan, atau kesehatan bisa jadi bukti kamu punya empati dan kepedulian sosial.

Selain itu, volunteering juga melatih kemampuan berkomunikasi, problem solving, dan kerja tim dalam konteks yang berbeda. Kegiatan ini gak hanya memperkaya pengalaman hidup, tapi juga bikin CV kamu lebih bernilai di mata HRD.

HRD juga memperhatikan kandidat yang proaktif mengembangkan diri lewat skill tambahan. Misalnya, kursus online di bidang digital marketing, UI/UX design, bahasa asing, atau data analysis. Dengan skill seperti ini, kamu punya nilai lebih dibanding mereka yang hanya mengandalkan gelar.

Bahkan kalau skill tersebut bukan bagian langsung dari jurusanmu, HRD tetap melihatnya sebagai bentuk inisiatif. Apalagi kalau kamu bisa menunjukkan hasil nyata. Misalnya dari portofolio desain, blog pribadi, atau proyek freelance kecil-kecilan yang kamu lakukan.

Masa kuliah adalah waktu terbaik untuk membangun pondasi karier. Jangan sia-siakan kesempatan ini. Semakin banyak kegiatan relevan yang kamu ikuti, semakin menarik juga CV yang akan kamu tampilkan di depan HRD.