Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Generalis atau Spesialis dalam Karier, Kamu Pilih Jadi yang Mana? 

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/Jason Goodman)

Ada dua istilah yang popular dikalangan milenial yang berkaitan dengan karier, yaitu generalis dan spesialis. Generalis dideskripsikan sebagai orang yang memiliki berbagai kemampuan secara umum dalam banyak hal, sedangkan spesialis adalah orang yang memiliki kemampuan dan keilmuan khusus pada satu bidang dan menekuninya sebagai profesi.

Dilansir dari jurnal Combining diverse knowledge: knowledge workers’ experience of specialist and generalist roles yang ditulis oleh Gra ́inne Kelly, Michele Mastroeni, Edel Conway and Kathy Monks, Katie Truss, Patrick Flood, dan Enda Hannon ada perbedaan antara generalis dan spesialis di dunia kerja. Masih bingung harus jadi yang mana? Coba cek lima penjelasan ini, yuk!

1. Pengetahuan

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/ Elijah Hail)

Orang dengan tipe generalis lebih senang melakukan eksplorasi pada beberapa bidang. Selain itu, generalis juga suka menekuni banyak hal.

Berbeda dengan generalis, spesialis lebih suka dalam menekuni satu bidang. Seseorang bisa menjadi spesialis karena mereka senang dan suka pada bidang tertentu hingga menekuninya menjadi sebuah profesi.

2. Kemampuan

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/Campaign Creators)

Generalis atau bisa disebut jack of all trade dipandang sebagai orang yang bisa menghasilkan peluang baru untuk perusahaan. Dari berbagai pengetahuan yang dimiliki oleh generalis, perusahaan bisa mendapatkan ide pengembangan di masa depan.

Berbeda dengan generalis, perusahaan menempatkan spesialis pada posisi tertentu di perusahaan yang membutuhkan keilmuan khusus. Selain itu, spesialis dibutuhkan untuk mengisi posisi di sektor industri khusus yang memiliki kualifikasi tersendiri agar bisa maksimal berkontribusi untuk perusahaan.

3. Perbedaan cara pandang

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/Kevin Ku)

Generalis lebih senang untuk mengeksplorasi hal-hal yang terbaru. Mereka senang jika mencoba hal lain yang membuka pandangan mereka terhadap sesuatu.

Spesialis lebih menyukai rutinitas dan fokus pada satu bidang. Mereka memandang sesuatu secara lebih spesifik.

4. Skill dan jenjang karier

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/Kemal Kozbaev)

Generalis biasanya tidak mendalami satu hal tertentu sehingga mudah menyesuaikan diri untuk menjalankan suatu posisi baru yang berbeda di perusahaan. Jenjang karir generalis bisa didapatkan melalui program development dan training yang perusahaan miliki.

Spesialis biasanya mengerjakan hal yang teknis yang membutuhkan skill tertentu. Kemampuan spesialis yang terasah biasanya akan membawa karir mereka ke posisi yang lebih tinggi karena lamanya pengalaman mereka dibidang khusus.  

5. Profesi

Ilustrasi bekerja (unsplash.com/Surface)

Profesi yang dijalankan oleh seorang generalis biasanya fleksibel karena perspektif yang mereka miliki cenderung luas. Pengetahuan yang mereka miliki dari berbagai bidang bisa menjadikan mereka komunikator yang handal.

Berbeda dengan generalis, spesialis tentu menguasai pengetahuan akan satu hal yang mereka tekuni. Selain itu, posisi tertentu mengharuskan perusahaan mencari ahli dan spesialis memiliki daya tawar tinggi karena skill dan ilmu yang mereka miliki sangat mumpuni.

Menjadi spesialis atau generalis adalah sebuah pilihan. Setiap orang memiliki kemampuan dan kapasitas pengetahuan yang tidak sama.

Kamu bisa menjadi generalis ataupun spesialis asalkan konsisten untuk terus menambah skill dan pengetahuanmu. Jadi, kamu pilih menjadi generalis atau spesialis?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Rochmah Sri Lestari
EditorRochmah Sri Lestari
Follow Us