Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Kapan Waktunya Mengorbankan Passion demi Gaji Besar?

ilustrasi karyawan sedang bekerja (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)
Intinya sih...
  • Kerja sesuai passion membuat jam kerja terasa ringan dan memberikan dorongan dari dalam, tetapi keuangan yang tidak stabil dapat membuat passion menjadi beban.
  • Sebelum memutuskan antara gaji besar atau passion, pertimbangkan kondisi keuangan yang mendesak dan tanggungan keluarga.
  • Gaji besar dapat membantu mencapai kebebasan finansial untuk mengejar passion tanpa tekanan finansial.

Banyak orang punya mimpi bisa hidup dari renjana (passion), entah melukis, menulis, main musik, traveling, atau apa pun yang bikin hati senang. Namun, kenyataannya, hidup juga butuh biaya. Tagihan listrik gak bisa dibayar pakai puisi dan sewa rumah gak bisa ditutup dengan musik. Karena itu, gak heran kalau banyak orang bekerja demi mengejar gaji besar.

Namun, banyak orang merasa galau seputar kapan perlu mengorbankan passion demi gaji besar? Yuk, kita bahas apa saja yang perlu dipertimbangkan. Dengan begitu, kamu bisa ambil keputusan yang realistis dan gak asal ikut kata motivator.

1. Passion itu penting, tapi ...

ilustrasi membuat desain grafis (unsplash.com/Thanzi Thanzeer)

Passion bikin kita merasa bahagia saat bekerja. Saat kamu bekerja sesuai dengan apa yang kamu cintai, jam kerja terasa lebih ringan. Kamu juga cenderung punya dorongan dari dalam yang bisa bikin kamu berkembang lebih cepat. 

Namun, perlu diketahui bahwa passion juga bisa jadi jebakan. Kamu suka banget bikin ilustrasi, misalnya, tapi penghasilan dari komisi gambar digitalmu cuma cukup buat beli kopi dan bayar listrik. Kalau kamu tetap memaksakan bertahan tanpa strategi finansial, bukan gak mungkin kamu bakal kelelahan dan merasa passion itu malah menyiksa.

Jadi, passion itu penting. Namun, itu bukan segalanya. Kalau kondisi keuangan gak stabil, bahkan hobi paling menyenangkan pun bisa terasa membebani.

2. Kenali prioritas hidupmu sekarang

ilustrasi seseorang sedang merenung (pexels.com/Vanessa Garcia)

Sebelum memutuskan untuk mengejar gaji besar atau bertahan pada passion, kamu harus tahu dulu apa yang paling kamu butuhkan saat ini. Lagi nabung untuk nikah? Punya tanggungan keluarga? Atau berencana beli rumah dalam 5 tahun ke depan? Kalau ya, mungkin saatnya mempertimbangkan pekerjaan yang secara finansial lebih stabil.

Passion bisa menunggu atau tetap dijalankan pada sela-sela waktu luang. Sementara, gaji besar bisa jadi "kendaraan" untuk mewujudkan kebebasan yang kamu butuhkan agar bisa mengejar passion tanpa tekanan finansial. Sebagai contoh, banyak orang kerja di bidang korporat dulu, nabung modal, lalu resign dan buka usaha sesuai passion. Realistis, kan?

3. Gaji besar = beban besar?

ilustrasi menghitung uang (freepik.com/freepik)

Penting juga untuk sadar bahwa gaji besar sering kali datang dengan tanggung jawab besar. Jam kerja panjang, tekanan target tinggi, dan kadang lingkungan kerja gak ramah. Nah, kamu harus jujur pada diri sendiri: sanggup gak? Jangan sampai kamu mengejar gaji tinggi, tapi kehilangan kesehatan mental dan waktu bersama keluarga.

Kalau kamu tipe yang gak tahan stres berlebihan atau butuh work-life balance, bisa jadi gaji besar malah bikin hidupmu kurang berkualitas dan terus-menerus stres. Di titik ini, passion dengan gaji lebih kecil, tapi bikin bahagia, bisa jadi pilihan yang lebih sehat untuk jangka panjang. Intinya, tiap pilihan ada konsekuensinya.

4. Passion bisa dikembangkan, gaji bisa dikejar

ilustrasi perempuan sedang bekerja (unsplash.com/Brooke Cagle)

Passion bisa berkembang jadi sumber uang kalau kamu sabar dan konsisten. Namun, ini juga butuh waktu. Kamu suka baking, misalnya, dan sekarang baru bisa jualan kue dari rumah. Namun, dengan promosi digital, pelayanan pelanggan yang bagus, dan peningkatan kualitas, bukan gak mungkin dalam beberapa tahun kamu punya toko roti sendiri.

Sebaliknya, gaji besar pun bisa kamu kejar setelah punya skill tertentu meski itu bukan passion awalmu. Dunia profesional itu dinamis. Gak semua orang sukses karena kerja sesuai passion. Banyak orang bisa punya gaji besar karena mereka jago dan tekun dalam bidang yang sedang dibutuhkan pasar.

5. Jadi, kapan harus mengorbankan passion?

ilustrasi karyawan sedang bekerja (unsplash.com/LinkedIn Sales Solutions)

Tanda-tanda bahwa ini saatnya kamu memprioritaskan pekerjaan yang menawarkan gaji besar, sementara passion bisa dikesampingkan dulu:

  • Kondisi keuangan mendesak
    Ini terutama kalau kamu hidup pas-pasan, terlilit utang, atau punya tanggungan keluarga.
  • Gak ada pertumbuhan pada passion kamu saat ini
    Passion sudah lama dijalani, tapi belum bisa menghasilkan secara konsisten.
  • Kamu punya kesempatan langka
    Pertimbangkan jika kamu ditawari kerja dengan gaji tinggi, tunjangan oke, dan peluang karier jangka panjang. Yakin mau ditolak?
  • Kamu ingin mengejar kebebasan finansial dulu
    Setelah finansial aman, nanti kamu bisa menghidupi passion tanpa tekanan.

Akan tetapi, ingatlah bahwa kamu tetap bisa menjalankan passion sebagai side hustle atau hobi, gak benar-benar harus dilupakan, kok. Bisa saja gaji besar dan passion jalan beriringan. Namun, kamu perlu pintar bagi waktu dan jaga semangat.

Akhir kata, pilihan antara passion dan gaji besar merupakan soal keseimbangan dan konteks hidupmu sendiri. Jangan merasa gagal kalau harus meninggalkan passion sementara waktu. Jangan pula merasa bersalah kalau memilih hidup dari passion meski bergaji kecil. Hidup bukan perlombaan siapa yang paling idealis atau siapa yang paling kaya, tapi siapa yang paling tahu cara menikmati prosesnya. Kalau kamu sendiri lebih butuh apa sekarang? Apakah makan dari passion atau makan dulu biar bisa kejar passion nanti?

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Yudha
EditorYudha
Follow Us