5 Tips jadi Expert Generalist, Kuasai Banyak Bidang

Kita sering mendengar istilah generalist dan juga specialist, sering kali, kedua hal ini menjadi hal yang dipertanyakan banyak orang saat akan menentukan tujuan karir. Pertanyaan yang membuat kita memilih untuk menjadi generalist atau specialist. Namun, ditengah dilema dan pertanyaan antara menjadi generalist atau specialist, terdapat istilah lain, yaitu expert generalist.
Seorang expert generalist ialah seseorang yang mampu menguasai banyak bidang, keterampilan, dan memiliki pengetahuan yang luas. Hal ini memungkinkan mereka menghubungkan pengetahuan yang mereka miliki untuk menghasilkan inovasi. Lalu, bagaimana caranya agar kita dapat menjadi seorang expert generalist? Hal tersebut yang akan penulis bahas pada artikel ini.
1. Kemauan untuk belajar berbagai disiplin ilmu dan hal baru

Seorang expert generalist berawal dari individu yang memiliki kebiasaan mempelajari hal baru, dan memperkaya wawasan dengan pengetahuan dari berbagai bidang. Wawasan yang mereka miliki tersebut membuatnya menjadi seseorang yang kreatif dan inovatif. Kemauan untuk belajar dan mau tahu adalah kuncinya.
Sering kali, seorang expert generalist adalah orang yang memiliki kebiasaan membaca buku. Seperti Elon Musk, yang merupakan contoh expert generalist, ia memiliki kebiasaan membaca buku yang beragam. Perpaduan ide-ide dari berbagai disiplin ilmu yang dipelajari ini yang nantinya, membaur menjadi sebuah ide baru yang inovatif.
2. Metode first principle thinking

First principle thinking adalah kemampuan memahami prinsip-prinsip paling dasar dari suatu subjek. Diperlukan pemahaman dan pengidentifikasian masalah yang tepat sebelum mencari solusi. Dengan begini kita dapat menemukan inti dan memecahkan suatu masalah dengan baik.
Sebagai contoh, munculnya inovasi layanan taksi dan ojek online seperti Uber, Gojek, dan Grab, yang diawali dengan mencari first principle-nya. Prinsip dasar dari sebuah transportasi adalah memindahkan objek dari satu tempat ke tempat lain. Lalu, muncul pertanyaan bagaimana bisa melakukan hal tersebut tanpa perlu memiliki kendaraan sendiri? Dan jawabannya adalah bermitra dengan orang-orang yang memiliki kendaraan.
3. Transfer of learning

Transfer of learning adalah menerapkan kemampuan yang kita miliki pada bidang-bidang lain. Pengetahuan yang dimiliki dapat digunakan ke berbagai bidang lain, untuk menyelesaikan tugas yang berbeda. Konsep ini sebenarnya merupakan cara manusia belajar, yaitu menggunakan pengetahuan yang sudah dimiliki untuk mempercepat pembelajaran hal-hal baru.
Transfer of learning dapat membuat pembelajaran menjadi lebih efektif. Contoh simpel dari transfer of learning adalah ketika seseorang bisa bermain gitar dan paham dengan dasar-dasar musik, lalu ia menggunakan pengetahuan tersebut untuk belajar alat musik lainnya. Dengan pengetahuan yang sudah ia miliki, akan mempersingkat waktunya dalam menguasai alat musik lainnya.
4. Membiasakan diri untuk beradaptasi

Di zaman dengan perubahan yang sangat cepat ini, yang terjadi terus-menerus, seorang expert generalist dituntut untuk bisa beradaptasi dengan keadaan secara cepat dan efektif. Dunia yang bergerak dinamis memerlukan kemampuan untuk selalu siap menghadapi tantangan baru dan berinovasi tanpa menunggu keadaan menjadi stabil. Oleh karena itu, seorang expert generalist harus memiliki fleksibilitas dalam berpikir dan bertindak, serta keterampilan untuk tetap relevan dalam berbagai bidang yang terus berkembang. Mereka harus siap belajar hal baru dan mengembangkan keterampilan yang sesuai dengan kebutuhan pasar.
Selain itu, untuk menjadi seorang expert generalist yang sukses, tidak cukup hanya sekadar melihat kesempatan yang ada. Kemampuan untuk menganalisis peluang secara mendalam sangat penting, untuk memastikan bahwa keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan insting semata, tetapi juga berdasarkan pemahaman yang baik terhadap situasi dan kebutuhan pasar. Dengan menganalisis peluang tersebut, mereka bisa merumuskan ide-ide inovatif yang tidak hanya menarik, tetapi juga dapat diterima dan memberikan solusi yang dibutuhkan oleh orang-orang atau pasar yang membutuhkan.
5. Kemampuan berpikir out of the box

Kemampuan berpikir out of the box memang sudah sering kita dengar, banyak yang sudah menggunakan istilah ini dalam pencarian ide, tapi jarang yang benar-benar paham menggunakannya. Dalam proses pencarian ide yang out of the box, kita harus mengetahui persis dulu, apa masalah yang akan dicarikan solusinya tersebut. Barulah setelah itu, kita memikirkan solusinya, dapat melalui brainstorming, diskusi bersama orang lain, atau teknik-teknik analisis lainnya.
Seorang expert generalist dapat menemukan sebuah solusi yang tidak biasa, solusi terkini untuk masalah terkini, solusi yang dapat benar-benar mengatasi masalah yang ada. Dengan wawasan luas, mereka melihat masalah dari berbagai sudut pandang. Kemampuan untuk berpikir out-of-the-box, mengidentifikasi peluang, serta mengantisipasi tantangan di masa depan, memastikan solusi yang ditawarkan tetap relevan dan efektif dalam jangka panjang.
Seorang expert generalist memiliki kemampuan ‘connecting the dots’, yang memungkinkan mereka menghubungkan pengetahuan, ide, dan wawasan yang mereka miliki untuk menghasilkan inovasi. Mereka orang-orang yang percaya bahwa tidak ada ilmu yang tidak berguna. Jika digunakan dengan bijak, setiap ilmu dapat menjadi bermanfaat. Hanya tentang bagaimana kita menggunakan dan memadukan ilmu itulah, yang menentukan seberapa bermanfaatnya ilmu kita bagi bagi orang lain.