5 Tugas Utama Au Pair: Nggak Cuma Jaga Anak, Lho!

- Mengasuh anak dengan peran sebagai bagian dari keluarga
- Membantu tugas ringan rumah tangga terkait anak
- Mengantar dan menjemput anak serta berkomunikasi aktif dengan keluarga host
Pernah dengar profesi au pair? Banyak yang mengira pekerjaan ini cuma soal jagain anak sambil tinggal di rumah orang luar negeri. Padahal, jadi au pair itu jauh lebih dari sekadar babysitter. Ini adalah program pertukaran budaya yang memungkinkan kamu tinggal bersama host family di luar negeri, belajar budaya baru, sekaligus membantu mereka dalam urusan rumah tangga dengan imbalan uang saku, tempat tinggal, dan makan gratis.
Tapi sebenarnya, apa aja sih tugas utama seorang au pair? Kalau kamu tertarik ikut program au pair ke Eropa, Amerika, atau negara lainnya, penting banget untuk tahu apa yang akan kamu kerjakan nantinya. Jangan sampai kamu kaget atau merasa salah ambil jalan setelah sampai di negara tujuan. Nah, berikut ini 5 tugas utama seorang au pair yang wajib kamu tahu.
1. Mengasuh anak – tapi gak sama kayak babysitter

Tugas paling utama dan paling umum dari au pair tentu saja adalah mengasuh anak. Tapi penting untuk diingat: peran au pair berbeda dari pengasuh profesional atau nanny. Kamu bukan pekerja penuh waktu yang "digaji", melainkan bagian dari keluarga yang membantu dalam pengasuhan. Tugas ini bisa meliputi menyiapkan sarapan anak, menemani mereka bermain, membantu mengerjakan PR, atau mengantar-jemput sekolah.
Tapi karena au pair adalah program pertukaran budaya, fokusnya bukan cuma di anak. Kamu juga diharapkan berinteraksi secara aktif dan memperkenalkan budaya dari negara asalmu misalnya mengajarkan lagu anak-anak dari Indonesia atau memperkenalkan makanan khas Nusantara. Jadi, ini bukan hanya tentang mengasuh, tapi juga menjalin hubungan yang hangat dan mendidik.
2. Membantu tugas ringan rumah tangga

Selain mengasuh anak, au pair juga biasanya diminta untuk membantu melakukan pekerjaan rumah tangga ringan, terutama yang berhubungan dengan anak. Contohnya, merapikan kamar anak, mencuci piring bekas makan mereka, menyiapkan bekal, atau melipat pakaian anak. Tapi tenang, kamu bukan pembantu rumah tangga, jadi tugasmu tidak mencakup bersih-bersih seluruh rumah atau mencuci pakaian seluruh keluarga.
Setiap host family biasanya sudah punya daftar tugas yang jelas. Selama itu wajar dan tidak melebihi batas jam kerja au pair (biasanya 25–30 jam/minggu tergantung negara), itu masih dalam aturan. Jangan ragu juga untuk berdiskusi dengan keluarga host jika kamu merasa ada tugas yang tidak sesuai kesepakatan.
3. Mengantar dan menjemput anak

Kalau anak-anak host family sudah sekolah atau ikut kegiatan luar rumah, kamu bisa diminta untuk mengantar dan menjemput mereka. Ini bisa termasuk naik kendaraan umum bersama, jalan kaki ke sekolah, atau hanya menemani sampai halte bus. Kadang kamu juga perlu menemani mereka ke tempat les, taman, atau acara playdate dengan teman-teman.
Tugas ini penting karena selain menjaga keamanan anak, kamu juga ikut berperan dalam membangun rutinitas harian anak. Sambil itu, kamu juga bisa belajar banyak mulai dari sistem transportasi, gaya hidup lokal, sampai kebiasaan orang tua mendidik anak di negara tersebut.
4. Berkomunikasi aktif dengan anak dan keluarga

Sebagai au pair, kamu bukan hanya "tinggal numpang bantu", tapi benar-benar jadi bagian dari keluarga. Karena itu, komunikasi yang baik sangat penting, terutama dengan anak-anak dan orang tua host. Kamu diharapkan bisa membangun hubungan yang hangat dan terbuka, memberikan feedback soal kegiatan anak, serta melaporkan kalau ada hal-hal yang perlu diperhatikan.
Selain itu, komunikasi ini juga bagian dari pertukaran budaya. Kamu bisa mengajarkan bahasa atau kebiasaan dari negara asalmu, dan sebaliknya belajar tentang budaya mereka. Host family yang baik biasanya akan sangat terbuka, dan kamu pun akan merasa benar-benar seperti anggota keluarga, bukan tamu.
5. Mengikuti kelas bahasa dan aktivitas budaya

Salah satu keuntungan jadi au pair adalah kamu bisa ikut kelas bahasa atau aktivitas budaya di negara tempat kamu tinggal. Bahkan di beberapa negara seperti Jerman, Prancis, atau Belanda, mengikuti kelas bahasa adalah syarat wajib program au pair. Kegiatan ini biasanya berlangsung di luar jam kerja dan bisa dibiayai sebagian oleh host family.
Tujuan dari program ini bukan cuma bekerja, tapi juga meningkatkan kemampuan bahasa dan integrasi budaya. Jadi, kamu nggak hanya pulang bawa pengalaman kerja dan tabungan, tapi juga sertifikat kursus dan kemampuan komunikasi yang lebih baik modal besar buat masa depanmu.
Jadi, au pair memang butuh tanggung jawab dan adaptasi, tapi di balik itu ada kesempatan luar biasa untuk tumbuh, belajar, dan menjelajah dunia. Kamu bukan cuma kerja, tapi juga jadi bagian dari keluarga baru, belajar budaya asing, memperdalam bahasa, dan membuka wawasan global.



















