Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Tips Melamar Beasiswa Dadakan Tanpa Persiapan Matang, Bantu Lolos!

Ilustrasi wanita sedang mendaftar beasiswa (pexels.com/Kaboompics.com)

Saat ini, ada banyak sekali penyedia beasiswa ke luar negeri. Banyaknya pilihan beasiswa ini membuat para scholarship hunters mungkin gak asing dengan berbagai peluang yang datang tiba-tiba.

Di satu sisi, kita mungkin merasa belum siap untuk mendaftar beasiswa tersebut, apalagi jika deadline-nya sudah mepet. Di sisi lain, kita mungkin merasa "eman-eman" jika gak mencoba mendaftar beasiswa tersebut.

Kesempatan pendaftaran beasiswa yang mendadak mungkin membuat kita gak punya banyak waktu untuk mempersiapkan segala sesuatunya secara matang. Tapi jangan panik! Dengan tips berikut, kita masih bisa memanfaatkan kesempatan beasiswa tersebut. Apa saja? Yuk, simak!

1. Segera mencari tahu apa saja persyaratannya

Ilustrasi wanita sedang mencari tahu persyaratan beasiswa (unsplash.com/Thought Catalog)

Langkah pertama yang perlu kita lakukan adalah segera mencari tahu semua persyaratan yang diminta. Setiap beasiswa punya persyaratan dan aturan main yang berbeda, jadi pastikan kita memahami apa saja yang menjadi persyaratannya.

Dari sini, kita bisa menilai apakah kita eligible untuk mendaftar beasiswa atau tidak. Jika eligible, maka kita gak ada salahnya meneruskan perjuangan untuk mencoba beasiswa tersebut. Namun jika ternyata kita gak eligible, misalnya karena kita belum punya sertifikat IELTS dengan deadline beasiswa yang hanya 2 minggu lagi, maka kita bisa men-skip beasiswa tersebut.

2. Menggunakan dokumen yang sudah ada

Ilustrasi dokumen (pexels.com/Anete Lusina)

Dokumen untuk pendaftaran beasiswa mungkin sudah kita siapkan sebelumnya, misalnya ijazah, transkrip nilai, CV, bahkan mungkin draft surat motivasi. Kita tentu bisa menggunakan dokumen-dokumen tersebut untuk mendaftar beasiswa kapan saja. Kita gak perlu buang-buang waktu buat bikin ulang dari awal kalau kita sudah punya dokumen yang relevan, tinggal diperbarui sedikit kalau perlu.

Namun, untuk CV, periksa kembali dan pastikan semuanya masih up-to-date. Untuk surat motivasi, tentu harus pula disesuaikan dengan tempate atau perintah di panduan pendaftaran. 

3. Segera membuat surat motivasi atau esai

Ilustrasi wanita sedang menulis esai beasiswa (pexels.com/Zen Chung)

Surat motivasi atau esai merupakan bagian penting dalam aplikasi beasiswa ke luar negeri. Ini adalah kesempatan kita untuk menjelaskan kenapa kita layak mendapatkan beasiswa tersebut.

Di tengah keterbatasan waktu dalam melamar beasiswa secara mendadak, segera buat surat motivasi atau esai. Jangan tunda lagi hingga mendekati detik-detik terakhir deadline. Sejak awal kita memutuskan akan mendaftar, minimal kita harus segera menulis outline surat motivasi yang jelas.

Meski diburu waktu, tetaplah fokus untuk menulis dengan jelas dan padat. Ceritakan alasan kenapa kita memilih jurusan atau program yang dilamar, dan bagaimana beasiswa yang kita tuju bisa mendukung cita-cita kita.

Gak perlu panjang-panjang, buatlah esai yang relevan dan mudah dipahami. Buat pihak penyelenggara beasiswa merasa bahwa kita benar-benar butuh dan berkomitmen pada tujuan pendidikan kita. Jangan lupa untuk menonjolkan keunikan kita.

Jika kita menulis esai dalam bentuk jawaban atas pertanyaan yang sudah ditentukan, jawablah pertanyaan-pertanyaan tersebut secara ringkas. Segera buat draft jawabannya sejak awal dan jangan meremehkan karena proses ini sebenarnya cukup memakan waktu. Hindari menggunakan bantuan artificial intellegence (AI) karena pertanyaan esai beasiswa umumnya membutuhkan refleksi berbagai pengalaman kita sendiri di masa lalu 

4. Segera mengontak pemberi rekomendasi

Ilustrasi wanita sedang meminta surat rekomendasi kepada dosennya (pexels.com/George Milton)

Proses aplikasi beasiswa acapkali menjadikan surat rekomendasi sebagai dokumen wajib. Kalau surat rekomendasi dibutuhkan, segera hubungi dosen atau atasan yang kita kenal. 

Jangan lupa untuk mengatakan kepada mereka dengan jujur bahwa deadline beasiswa sudah dekat. Katakan juga dengan sopan agar mereka bisa cepat memberi rekomendasi karena hal tersebut. Mereka yang sudah tahu kemampuan kita akan lebih mudah untuk membuat surat yang meyakinkan dalam waktu singkat.

5. Jangan ragu untuk menghubungi pihak penyelenggara beasiswa

Ilustrasi wanita sedang menelepon pihak pemberi beasiswa (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Apabila kita merasa ada hal yang kurang jelas terkait beasiswa atau persyaratannya, langsung hubungi penyelenggara beasiswa tersebut daripada kita kehilangan kesempatan karena kebingungan. Dalam situasi yang mendadak, komunikasi cepat sangat penting. Kontak berupa telepon atau email biasanya tercantum dalam situs resmi beasiswa.

Melakukan hal tersebut juga bisa menunjukkan bahwa kita proaktif dan memiliki ketertarikan yang tinggi pada beasiswa tersebut. Hal ini tentu akan memberikan kesan positif. Maka, jangan ragu untuk bertanya apabila ada hal yang belum kita pahami dengan baik, di mana hal ini bisa membantu kita mempersiapkan aplikasi lebih tepat.

6. Jangan ragu meminta bantuan orang lain

Ilustrasi wanita sedang membantu rekannya (pexels.com/CoWomen)

Kalau ada hal yang kita rasa sulit atau membingungkan, jangan ragu untuk meminta bantuan dari orang lain. Jika ada dokumen yang belum lengkap, kita bisa mencari orang yang bisa membantu mencari atau membuatkan dokumen tersebut. Misalnya, kita bisa meminta bantuan saudara di rumah atau teman kos untuk membantu mengeditkan CV yang sudah kita miliki sesuai template yang ditentukan pihak penyelenggara beasiswa. Dengan begitu, kita punya waktu untuk menyiapkan berkas urgen lainnya.

Kita juga bisa meminta bantuan dari mentor, dosen, atau teman yang sudah pernah mendapatkan beasiswa untuk mengecek aplikasi atau memberikan masukan mengenai esai atau dokumen yang sudah kita buat. Kadang, orang lain bisa melihat hal-hal yang terlewat oleh kita sendiri.

Jadi, gak perlu gengsi untuk meminta bantuan orang lain, ya! Bertanya dan meminta bantuan orang yang sudah berpengalaman akan sangat membantu untuk mempercepat proses aplikasimu. Semakin cepat kita bisa mendapatkan bantuan, proses pendaftaran beasiswa akan semakin efisien dan semakin besar peluang kita untuk mengirimkan aplikasi beasiswa tepat waktu.

7. Jangan lupa memeriksa semua dokumen sebelum submit

Ilustrasi pendaftaran beasiswa (freepik.com/rawpixel)

Meskipun di tengah keterbatasan waktu, kita harus tetap mengalokasikan waktu untuk memastikan semua dokumen dan isian formulir beasiswa sudah benar. Mulai dari kelengkapan dokumen sampai kesalahan ketik di esai harus diperhatikan kembali. Selain itu, pastikan dokumen yang diunggah sudah benar dan terupload sesuai dengan ketentuan ukuran dan format file.

Kalau ada yang kurang atau perlu diperbaiki, jangan ragu untuk segera memperbaikinya. Proses ini bisa menentukan apakah aplikasi kita diterima atau tidak, jadi pastikan semuanya oke dan sesuai dengan persyaratan, ya!

Pada akhirnya, melamar beasiswa ke luar negeri memang idealnya dipersiapkan jauh-jauh hari. Namun, bukan berarti kesempatan yang datang mendadak menjadi tertutup buat kita.

Melamar beasiswa dadakan memang penuh tantangan, tapi dengan strategi yang tepat, kita tetap bisa memanfaatkannya dengan baik. Kuncinya adalah cekatan, fokus pada persyaratan utama, dan pastikan aplikasi kita rapi dan sesuai.

Jadi, meskipun ada kesempatan beasiswa yang datangnya mendadak, bukan berarti kita gak bisa sukses! Dengan menerapkan tujuh tips di atas, kita bisa tetap melamar dengan percaya diri dan memaksimalkan peluang untuk lolos beasiswa ke luar negeri. Semoga sukses, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Merry Wulan
EditorMerry Wulan
Follow Us