Speaking adalah salah satu subtes di tes kemampuan bahasa Inggris IELTS. Mungkin, bagi sebagian orang, speaking adalah subtes yang paling menantang. Kamu mungkin memahami pertanyaan si penguji, tetapi langsung gagap saat berbicara.
Apakah kamu pernah merasakan ini saat speaking IELTS? Sebagai pelajar bahasa asing, wajar jika berbicara dalam bahasa asing dirasa sulit dan tidak natural. Untungnya, skor speaking di IELTS bisa ditingkatkan dengan latihan menggunakan tips-tips ini.
Sama seperti subtes lainnya, tes speaking IELTS pun terbagi jadi beberapa bagian. Jenis pertanyaan di tiap bagian pun selalu sama. Misalnya, di bagian pertama, kamu diberi pertanyaan tentang dirimu sendiri. Mungkin kamu akan ditanya soal pekerjaan, keluarga, atau hobi.
Mungkin kamu tergoda menghafal jawaban agar bisa berbicara dengan lancar. Tetapi, menghafal apa yang akan kamu bicarakan sampai ke titik-komanya tidak akan memberi gambaran akurat soal kemampuan bahasa Inggrismu. Penguji juga bisa menyadari kalau kamu menghafal jawaban.
Wajar kalau kamu merasa perlu menggunakan kosa kata rumit supaya si penguji terkesan. Tetapi, kalau kamu menggunakan kata-kata rumit yang tidak kamu kenal, ada risiko kamu salah melafalkan kata tersebut, atau menggunakannya di konteks yang salah. Kesalahan-kesalahan ini justru memengaruhi skormu.
Tentunya kamu perlu meningkatkan kosa kata agar bisa dipakai di subtes speaking IELTS. Agar kamu tidak salah menggunakan kata baru, kelompokkan kosa kata yang kamu pelajari dalam topik pembicaraan.
Salah satu faktor penilaian speaking IELTS adalah kemampuan grammar. Semakin kompleks aturan grammar yang kamu gunakan dengan benar, si penguji akan semakin salut akan kemampuanmu!
Tetapi, jangan terus-terusan menggunakan grammar yang sulit. Pastikan kamu menggunakan struktur kalimat yang beragam, mulai dari yang sederhana sampai yang kompleks.
Mungkin pengujimu berbicara dengan aksen American English atau British English yang sangat fasih. Tetapi, kamu tidak perlu memaksakan diri menggunakan aksen yang belum kamu kuasai. Si penguji memahami berbagai jenis aksen, kok.
Yang perlu kamu perhatikan adalah pelafalan dan intonasi kata. Di bahasa Inggris, penekanan pada suku kata yang berbeda bisa memberi arti yang berbeda pada kata. Jadi daripada mengkhawatirkan aksen, latihlah pelafalanmu agar obrolanmu lancar!
Kalau kamu mendapat pertanyaan yang tak terduga, jangan panik! Jangan sampai kamu terbata-bata karena sibuk berpikir. Tidak apa-apa kalau kamu mengambil jeda untuk menarik napas dan berpikir.
Kamu bisa menggunakan frasa seperti “That’s a good question,” “Let me see,” atau “Let me think about that for a minute.” Kalau kamu kesulitan menjawab, kamu bisa bilang, “That's a difficult question, but I'll try and answer it.”
Cobalah menjawab setiap pertanyaan penguji dengan lengkap. Kalau jawabanmu pendek-pendek, penguji bakal mendapat kesan kamu tidak bisa berbicara tentang suatu topik secara detail.
Biasanya, ini ditandai dengan pertanyaan lanjutan dari si penguji. Ini jadi kesempatan kamu memaksimalkan skor speaking IELTS dengan memberi jawaban yang lebih panjang. Tetapi, pastikan jawabanmu berbobot, ya. Jangan sampai mengulang-ulang poin pembicaraan yang sudah lewat tanpa ada insight baru.
Sama seperti subtes IELTS lainnya, subtes speaking juga punya batas waktu. Namun, jangan sampai kamu panik dan malah berbicara dengan terburu-buru. Bukannya membuat penguji terkesan, kamu malah berisiko berbuat banyak kesalahan.
Latihanlah berbicara dengan kecepatan natural. Kamu bisa melakukan ini sendirian dengan berbicara sambil memasang timer, lalu merekam omonganmu dan mendengarkannya kembali. Kalau menurutmu kamu berbicara terlalu cepat, kemungkinan si penguji juga akan merasa begitu.
Speaking IELTS memang menantang, tetapi ada berbagai tips agar kamu bisa mengobrol lancar dengan penguji, sehingga skormu naik. Teruslah berlatih dengan tips-tips di atas agar mendapat nilai yang memuaskan. Selamat berlatih!