Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Pengertian Imitasi dalam Sosiologi: Dampak dan Contohnya

ilustrasi mengimitasi atau meniru gaya berpakaian teman dekat (pexels.com/Anastasia Shuraeva)
ilustrasi mengimitasi atau meniru gaya berpakaian teman dekat (pexels.com/Anastasia Shuraeva)

Kira-kira, pernahkah kamu melihat atau mendengar kata imitasi? Dalam pengertian yang sederhana, imitasi artinya tiruan atau tidak asli. Bahkan umumnya, kata ini melekat pada suatu benda, seperti uang, perhiasan, hingga emas.

Setelah mengetahui artinya secara umum, kini IDN Times akan membahas imitasi dalam istilah sosiologi. Nah, berikut ini pengertian, dampak, dan contoh imitasi dalam sosiologi. Check this out!

1. Pengertian imitasi dalam sosiologi

ilustrasi anak yang mengimitasi atau meniru ibu (pexels.com/RODNAE Productions)
ilustrasi anak yang mengimitasi atau meniru ibu (pexels.com/RODNAE Productions)

Imitasi adalah proses belajar yang dilakukan oleh seseorang dengan cara meniru ataupun mengikuti perilaku orang lain. Dalam proses tersebut, imitasi bisa berkaitan dengan sikap, penampilan, gaya bicara, hingga apa yang dimiliki orang lain.

Sejak lahir, manusia telah mengimitasi dirinya sendiri, lho! Misalnya, seorang bayi yang mengucapkan kata-kata tidak ada artinya secara berulang kali. Tindakan itu dilakukan untuk belajar melafalkan kata-kata dan melatih lidah lewat naluri.

Kemudian, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan, seorang bayi akan mulai meniru atau mengimitasi tindakan orang lain. Khususnya, perkataan atau ucapan dari orangtua, keluarga, serta orang-orang di sekitarnya.

Imitasi memiliki peran yang begitu penting dalam proses interaksi sosial. Sebab, proses tersebut akan mendorong seseorang untuk memenuhi nilai dan kaidah yang berlaku di masyarakat.

Tentunya, proses imitasi tidak berlangsung dengan sendirinya. Sebelum mengimitasi atau meniru orang lain, seseorang harus lebih dahulu menerima, mengagumi, serta menjunjung tinggi orang yang ditiru.

Selain itu, imitasi juga memiliki dampak positif dan negatif. Dampak positif pada imitasi bisa mendorong seseorang untuk mengikuti kaidah-kaidah yang berlaku. Sementara itu, dampak negatifnya bisa membuat seseorang menentang norma-norma yang berlaku.

2. Contoh dampak positif dan negatif imitasi

ilustrasi mengimitasi atau meniru gaya orang lain (pexels.com/John Diez)
ilustrasi mengimitasi atau meniru gaya orang lain (pexels.com/John Diez)

Tentunya, seseorang yang dibekali nilai dan kaidah baik, cenderung akan meniru hal-hal yang bermanfaat bagi hidupnya. Berikut sederet contoh dari dampak positif imitasi:

  1. Seorang siswa meniru guru yang disiplin dalam mengatur waktu
  2. Seorang ibu meniru ibu lainnya yang sukses dalam mendidik anak-anaknya
  3. Mencontoh pembangunan tata kota dari negara lain
  4. Meniru pola hidup sehat dari seseorang
  5. Meniru taktik permainan sepak bola dari klub yang terkenal

Sementara, seseorang yang tidak dibekali nilai dan kaidah yang baik, cenderung akan meniru hal yang tidak baik atau buruk juga. Hal ini tentunya dapat menimbulkan suatu perilaku menyimpang. Beberapa contoh dari dampak negatif adalah sebagai berikut:

  1. Seorang remaja yang meniru gaya berpakaian ala Barat, yang tidak sesuai dengan agama dan kepribadian bangsa,
  2. Seorang remaja laki-laki yang meniru gaya idolanya, seperti tindik di telinga atau di hidung,
  3. Mengonsumsi minuman beralkohol dan memakai obat-obatan terlarang,
  4. Meniru karya orang lain hasil karya orang lain, baik dalam bentuk menyontek, membajak hak cipta, atau plagiarisme,
  5. Meniru atau mempelajari umpatan kasar ala Barat

Nah, itulah pengertian dan contoh dampak imitasi dalam sosiologi. Tentunya, individu yang dibekali nilai dan kaidah yang baik cenderung akan meniru hal-hal yang berdampak baik juga bagi hidupnya.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriyanti Revitasari
Bella Manoban
Febriyanti Revitasari
EditorFebriyanti Revitasari
Follow Us