Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Perbedaan Hamengku Buwono, Paku Alam, Pakubuwono, dan Mangkunegara

KGPAA Mangkunagoro X (instagram.com/puromangkunegaran)

Kerajaan Mataram merupakan salah satu kerajaan Islam terbesar di Jawa pada zamannya. Namun, keruntuhan kerajaan ini membuat daerahnya terbagi menjadi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Surakarta.

Kedua daerah tersebut masih kental dengan nuansa kerajaan. Terdapat Kasultanan Yogyakarta, Kadipaten Pakualaman, Kasunanan Surakarta, dan Kadipaten Mangkunegaran yang masing-masing dipimpin oleh raja dengan gelar yang berbeda-beda. Berikut perbedaan Hamengku Buwono, Paku Alam, Pakubuwono, dan Mangkunegara.

1. Hamengku Buwono

Sri Sultan Hamengku Bawono Ka 10 (instagram.com/kratonjogja)

Hamengku Buwono merupakan sebutan untuk pemimpin tertinggi di Keraton Yogyakarta. Saat ini, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dipimpin oleh Sri Sultan Hamengku Bawono X sebagai Gubernur DIY sejak tahun 1988.

Raja pertama yang mendapatkan gelar Sri Sultan Hamengku Buwono adalah Pangeran Mangkubumi. Berdasarkan sejarah dari laman resmi Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat, Pangeran Mangkubumi dinobatkan sebagai Sri Sultan Hamenku Buwono I sejak 1755. Kasultanan Yogyakarta berawal dari perjanjian Giyanti pada 13 Februari 1755.

Salah satu kerajaan terbesar, Kerajaan Mataram Islam, mengalami keruntuhan kejayaannya. Perjanjian Giyanti menandai keruntuhan tersebut yang menjadikan Kerajaan Mataram Islam terbagi menjadi Kasunanan Surakarta dan Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. 

2. Paku Alam

Paku Alam X (instagram.com/humasjogja)

Paku Alam merupakan gelar yang disematkan untuk penguasa Kadipaten. Kadipaten Pakualaman merupakan salah satu dari empat kerajaan selain Kasunanan Surakarta, Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat, dan Kadipaten Praja Mangkunegaran. Pakualaman berdiri sejak tahun 1813.

Pangeran Natakusuma merupakan pendiri Kadipaten Pakualaman. Kemudian, ia dinobatkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Paku Alam 1. Ia merupakan anak dari Sri Sultan Hamengku Buwana 1. Saat ini, Pura Pakualaman dipimpin oleh Sri Paduka Paku Alam X yang juga menjadi Wakil Gubernur DIY.

3. Pakubuwono

Sinuhun Pakoe Boewono XIII (instagram.com/kratonsurakarta)

Kasunanan Surakarta Hadiningrat dikenal dengan Keraton Solo. Perjanjian Kalicacing Salatiga membuat Kasunanan Surakarta terbagi dua menjadi Keraton Surakarta dan Kadipaten Mangkunegaran pada tahun 1757.

Pakubuwono atau Sri Susuhan Pakubuwono merupakan gelar untuk raja yang memimpin Keraton Surakarta. Saat ini, Keraton Surakarta dipimpin oleh Sinuhun Pakoe Boewono XIII.

4. Mangkunegara

Kangjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkoenagoro X (instagram.com/puromangkunegaran)

Mangkunegaran merupakan Kadipaten yang berada di bawah Kasunanan dan Kasultanan. Mangkunegara merupakan sebutan untuk pemimpin Kadipaten Mangkunegaran.

Raden Mas Said merupakan pendiri dan pemimpin pertama Mangkunegaran. Ia dinobatkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara Senopati Ing Ayudha Sudibyaningprang atau Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya Mangkunegara I.

Saat ini, Mangkunegaran dipimpin oleh GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo. Sejak 2022, ia dinobatkan sebagai Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunagoro X dalam usia yang sangat muda, yaitu 24 tahun.

Demikian perbedaan antara Hamengku Buwono, Paku Alam, Pakubuwono, dan Mangkunegara. Itulah sebutan atau gelar untuk raja.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Adyaning Raras Anggita Kumara
Febriyanti Revitasari
3+
Adyaning Raras Anggita Kumara
EditorAdyaning Raras Anggita Kumara
Follow Us