Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi buku cerita anak (pexels.com/Lina Kivaka)

Dunia anak-anak penuh dengan imajinasi dan rasa ingin tahu yang tinggi. Oleh sebab itu, buku yang dibaca sebaiknya menghibur sekaligus mendidik. Pemilihan cerita yang tepat menjadi faktor penting untuk menarik perhatian mereka. 

Sayangnya, penulis pemula kerap melakukan kesalahan yang membuat penyampaian pesan kurang efektif. Meskipun sering kali tidak disadari, kesalahan-kesalahan ini bisa berdampak pada minat baca si kecil. Bagi penulis yang tertarik menulis cerita anak, berikut beberapa poin penting yang perlu dihindari. 

1. Bahasa yang terlalu rumit

ilustrasi anak membaca buku (unsplash.com/Josh Applegate)

Anak-anak memiliki kemampuan bahasa yang masih berkembang. Oleh karena itu, gunakan kalimat yang sederhana dan mudah dipahami. Hindari kata-kata yang terlalu rumit, panjang, atau bersifat teknis. Sebagai contoh, daripada menulis “kontradiksi,” lebih baik gunakan “berbeda pendapat.”

Memilih bahasa yang sederhana bukan berarti cerita jadi membosankan. Kamu bisa bermain dengan rima atau pengulangan untuk untuk memberi warna pada cerita. Misalnya, "Si Ikan berenang-renang di laut yang luas dan tenang!" Cara ini efektif untuk membuat anak-anak tertarik mengikuti cerita hingga selesai.

2. Tema terlalu berat atau gelap

Editorial Team

Tonton lebih seru di