5 Penyesalan yang Sering Dialami Orangtua Terhadap Anak

Menjadi orangtua merupakan salah satu tanggung jawab terbesar dalam hidup. Setiap orangtua tentunya ingin yang terbaik untuk anak-anaknya. Akan tetapi, seringkali dalam perjalanan membesarkan anak, muncul perasaan menyesal atas keputusan atau tindakan yang diambil.
Penyesalan ini sebenarnya wajar dan dialami oleh banyak orangtua. Namun, alih-alih merenungi apa yang sudah terjadi, lebih baik kamu menjadikan ini sebagai pembelajaran untuk menjadi orangtua yang lebih baik. Berikut adalah beberapa penyesalan umum yang sering dialami orangtua terhadap anak.
1. Kurangnya waktu yang dihabiskan bersama anak

Banyak orangtua terlalu fokus bekerja demi bisa memenuhi semua kebutuhan anak yang sifatnya materi. Namun, setelah sekian lama, mereka baru sadar bahwa kesibukannya bekerja membuat mereka tidak memiliki cukup waktu untuk dihabiskan bersama anak-anaknya. Ketika anak-anak tumbuh dewasa, orangtua baru merasa kehilangan momen-momen penting dalam kehidupan anak.
Solusinya adalah mulai memperbaiki pola ini sebelum terlambat. Orangtua bisa berkomitmen untuk lebih hadir secara emosional dan fisik, walaupun hanya dalam hal-hal sederhana seperti bermain bersama, mendengarkan cerita mereka, atau menghabiskan waktu berkualitas pada akhir pekan. Dengan begitu, orangtua dan anak bisa memiliki lebih banyak momen berharga dan menjadi lebih dekat.
2. Bersikap terlalu keras

Banyak orangtua mendidik anak dengan keras dengan harapan anak tumbuh menjadi pribadi yang tangguh, tidak manja, dan menghormati orangtua. Namun, alangkah menyesalnya orangtua ketika menyadari bahwa didikan seperti ini justru membuat hubungan mereka dan anak-anak menjadi renggang. Terkadang, orangtua merasa bahwa ketegasan atau aturan yang kaku adalah cara terbaik untuk mendisiplinkan anak. Namun, pendekatan ini sering kali dapat menimbulkan jarak emosional antara orangtua dan anak, bahkan membuat anak merasa kurang mendapatkan kasih sayang.
Memang, mendisiplinkan anak sejak dini itu penting. Akan tetapi, keseimbangan antara ketegasan dan kasih sayang harus selalu ada. Orangtua bisa memperbaiki ini dengan membangun komunikasi yang lebih baik, meminta maaf atas kesalahan di masa lalu, dan menunjukkan lebih banyak empati terhadap perasaan anak mereka.
3. Tidak mendukung minat dan bakat anak

Banyak orangtua mendorong bahkan memaksa anak untuk menekuni hobi, pendidikan, bahkan karier yang menurut orangtua baik. Biasanya, ini karena orangtua merasa dirinya telah melalui asam garam kehidupan sehingga tahu mana yang lebih baik untuk anak di masa depan. Namun, di kemudian hari, banyak orangtua yang menyesal karena tidak memberi anak kesempatan untuk menekuni minatnya dan tidak memberikan dukungan.
Penyesalan ini biasanya muncul saat anak tumbuh dewasa dan mereka merasa tidak didukung dalam mengejar impian atau passion mereka. Atau, ketika anak terjun terlalu jauh ke dalam sesuatu yang sebenarnya tidak mereka minati. Untuk memperbaikinya, orangtua bisa mulai mendengarkan lebih banyak tentang keinginan dan harapan anak, serta berusaha untuk mendukung mereka dalam cara yang lebih sesuai dengan bakat dan minat anak tersebut.
4. Kurang memberikan penghargaan atau apresiasi

Banyak orangtua yang menyesal karena merasa kurang memberikan apresiasi kepada anak-anak mereka. Terkadang, orangtua terlalu fokus pada kekurangan anak sehingga lupa untuk mengakui usaha dan pencapaian mereka. Hal ini bisa membuat anak merasa dirinya kurang berharga, yang dapat berdampak pada kepercayaan diri mereka di masa depan.
Orangtua bisa memperbaiki kesalahan ini dengan mulai membiasakan diri untuk memberikan apresiasi dan pujian yang tulus kepada anak, baik itu untuk pencapaian besar maupun usaha kecil mereka. Hal ini bisa memperkuat ikatan emosional antara orang tua dan anak. Selain itu, memberikan apresiasi juga membantu anak tumbuh dengan rasa percaya diri yang lebih kuat.
5. Tidak mengajarkan nilai-nilai yang tepat di usia dini

Penyesalan lain yang sering dirasakan orangtua adalah tidak cukup menanamkan nilai-nilai penting sejak anak-anak mereka masih kecil. Ketika anak-anak melakukan kesalahan, orangtua menganggap itu sebagai hal yang wajar dilakukan oleh anak kecil, bukannya segera memperbaiki dan mengarahkan anak ke jalan yang benar. Lalu, saat anak tumbuh semakin besar, orangtua baru sadar bahwa anak tidak memiliki fondasi nilai yang kuat, yang mencakup nilai moral, etika, tanggung jawab, atau kemandirian.
Penyesalan adalah bagian alami dari perjalanan menjadi orangtua. Namun, jangan biarkan dirimu tenggelam dalam perasaan bersalah, kamu bisa melihat penyesalan ini sebagai kesempatan untuk belajar dan memperbaiki diri. Yang terpenting adalah tetap terbuka, berkomunikasi dengan anak-anak, dan berusaha memberikan yang terbaik sesuai kemampuan kita. Meski tidak ada orangtua yang sempurna, tapi kita bisa selalu berusaha agar menjadi orangtua yang lebih baik dari waktu ke waktu.