Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Percakapan Penting yang Membantu Memahami Anak Lebih Dalam

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Mikhail Nilov)
Intinya sih...
  • Ajak anak berbicara tentang impian dan harapan mereka, untuk memahami apa yang penting bagi mereka dan mendukung meraih impian tersebut.
  • Tanyakan perasaan mereka setelah mengalami sesuatu, biarkan mereka menggambarkan emosinya tanpa takut dihakimi atau diabaikan.
  • Cari tahu tentang hal-hal yang menarik minat mereka, seperti hobi, permainan, atau cerita favorit, untuk mendukung bakat atau minat mereka secara lebih spesifik.

Memahami anak bukan hanya tentang mengetahui apa yang mereka lakukan sehari-hari, tetapi juga tentang menyelami perasaan, pikiran, dan harapan mereka. Salah satu cara terbaik untuk mencapai ini adalah melalui percakapan yang mendalam dan bermakna. Dengan berbicara secara terbuka, kamu bisa membangun hubungan yang lebih erat sekaligus memahami dunia mereka dengan lebih baik.

Melalui percakapan yang tepat, kamu dapat menggali perasaan dan kebutuhan anak tanpa membuat mereka merasa tertekan. Berikut adalah lima jenis percakapan yang bisa membantu kamu memahami anak lebih dalam.

1. Tanya tentang impian dan harapan mereka

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/cottonbro studio)

Ajak anak berbicara tentang apa yang mereka impikan, baik untuk masa depan maupun hal-hal kecil yang ingin mereka capai. Pertanyaan seperti “Apa yang kamu ingin lakukan saat besar nanti?” dapat membuka diskusi yang inspiratif.

Percakapan ini tidak hanya membantu kamu memahami apa yang penting bagi mereka, tetapi juga memberikan kesempatan untuk mendukung dan membimbing mereka dalam meraih impian tersebut. Dengarkan dengan penuh perhatian dan tunjukkan antusiasme terhadap apa yang mereka ceritakan.

2. Diskusikan perasaan mereka setelah melalui hari yang berat

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/PNW Production)

Tanyakan bagaimana perasaan mereka setelah mengalami sesuatu, baik di sekolah, di rumah, maupun dengan teman-teman. Biarkan mereka menggambarkan emosinya tanpa takut dihakimi atau diabaikan.

Dengan memberikan ruang untuk berbicara, anak akan belajar bahwa perasaan mereka valid dan penting. Percakapan ini juga memperkuat hubungan emosional karena mereka merasa didengar dan dipahami.

3. Bahas hal-hal yang mereka sukai

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Cari tahu tentang hal-hal yang menarik minat mereka, seperti hobi, permainan, atau cerita favorit. Tanyakan mengapa mereka menyukainya dan bagaimana mereka ingin mengeksplorasi lebih jauh.

Percakapan ini menunjukkan bahwa kamu peduli dengan apa yang membuat mereka bahagia. Selain itu, ini juga bisa menjadi kesempatan untuk mendukung bakat atau minat mereka secara lebih spesifik.

4. Tanyakan pendapat mereka tentang isu sederhana

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/Kampus Production)

Ajak anak berbicara tentang topik sehari-hari, seperti makanan favorit, acara televisi, atau pendapat mereka tentang kegiatan di rumah. Meski terdengar sederhana, pertanyaan ini membantu kamu memahami cara berpikir mereka.

Dengan melibatkan mereka dalam diskusi, anak akan merasa bahwa pendapat mereka dihargai. Ini juga meningkatkan rasa percaya diri mereka untuk berbicara dan berbagi pandangan.

5. Ajak mereka berbicara tentang teman-temannya

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/RDNE Stock project)

Tanyakan tentang hubungan mereka dengan teman-teman, apa yang mereka sukai dari teman-teman tersebut, atau apakah mereka pernah mengalami masalah dalam pertemanan. Percakapan ini membantu kamu memahami lingkungan sosial mereka.

Dari obrolan ini, kamu juga dapat membantu anak mengatasi kesulitan sosial atau memberikan nasihat yang relevan. Anak akan merasa didukung dan tahu bahwa kamu peduli dengan hubungan mereka di luar rumah.

Melalui percakapan yang bermakna, kamu tidak hanya mempererat hubungan dengan anak tetapi juga mendapatkan wawasan yang lebih dalam tentang dunia mereka. Dengan bertanya, mendengar, dan memahami, kamu membantu anak merasa diterima dan didukung sepenuhnya.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us