Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi ibu dan putranya (pexels.com/RDNE Stock project)

Menyiapkan anak untuk masuk sekolah bukan hal mudah. Selain soal biaya yang cukup tinggi terlebih untuk sekolah swasta unggulan, antara orangtua dengan anak terkadang berbeda keinginan. Kalau titik tengahnya gagal ditemukan, ke depannya bisa menjadi masalah yang serius dalam proses belajar anak.

Kecenderungannya anak mau tidak mau harus mengikuti keinginan orangtua. Kamu punya kekuasaan yang besar dalam pemilihan sekolah karena biaya sepenuhnya darimu. Akan tetapi bila anak benar-benar tak menyukai sekolah itu, bisa-bisa dia malah gak mau masuk sejak hari pertama. 

Atau, ia tetap bersekolah tetapi semangat belajarnya sangat rendah. Anak bahkan menarik diri dari pertemanan saking tidak nyamannya. Daripada kamu bingung di akhir untuk mengatasi masalah di atas lebih baik menyatukan dulu keinginanmu dan anak dengan cara sebagai berikut.

1. Dengarkan keinginannya dan hindari pemaksaan

ilustrasi ayah dan putrinya (pexels.com/cottonbro studio)

Anak sekarang cenderung lebih kritis karena sejak kecil sudah terpapar berbagai informasi melalui televisi atau gadget. Anak yang baru hendak masuk TK saja bisa telah memiliki penilaian pribadi atas sekolah yang pernah dilihatnya. Dia lebih menyukai satu sekolah daripada sekolah lainnya.

Apalagi untuk anak yang akan masuk sekolah dasar, sikapnya lebih kritis lagi setelah dua tahun berada di taman kanak-kanak. Ia tahu teman-temannya akan mendaftar ke sekolah mana dan alasannya. Maka meski kamu merasa lebih mengerti apa yang terbaik untuk anak, jangan lantas menutup telinga terhadap pendapatnya.

Tanyakan saja apakah anak ingin bersekolah di sekolah tertentu? Jika ya, minta anak menjelaskan alasannya dan kenapa bukan sekolah yang lain saja. Makin kuat argumennya, makin dirimu perlu untuk mempertimbangkannya. Seperti anak tahu dari kakak salah seorang temannya yang kebetulan bersekolah di sana.

Murid-murid dari sekolah itu ternyata kerap memenangkan berbagai lomba. Mengingat anak masih kecil, tentu perkataannya perlu dicek kebenarannya. Namun, setidaknya sekarang kamu sudah tahu sekolah yang dicita-citakannya. Sebaliknya, penting juga ditanyakan pada anak tentang sekolah yang paling dihindarinya dan alasannya.

Sekolah yang sejak awal sudah sangat tidak disukai anak sebaiknya gak dipilih. Orangtua memang tak harus mengikuti setiap keinginan anak. Namun, repot juga bila anak malah gak mau bersekolah setelah kamu mendaftarkannya ke sekolah yang paling gak diinginkannya. Setidaknya ia harus diterima di sekolah yang bukan favoritnya, tetapi juga tak begitu buruk baginya.

2. Ayo, survei bareng biar sama-sama tahu

Editorial Team

Tonton lebih seru di