5 Tips Mendidik Anak Agar Menjadi Pribadi Tangguh, Jangan Dimanja!

Sebagai orangtua, tentu kamu menyadari bahwa dalam hidup ini ada berbagai macam tantangan yang siap menanti dan harus dihadapi. Tidak heran, bila kamu merasa khawatir terhadap anak kamu dan berusaha untuk selalu melindunginya.
Namun, membantu anak dalam mengatasi masalah dan ketidakpastian yang mungkin mereka hadapi juga sangat penting. Oleh karena itu, orangtua perlu mendidik anaknya agar menjadi pribadi yang tangguh, supaya mereka siap menghadapi tantangan di masa depan.
“Anak-anak yang tangguh saat menghadapi suatu situasi akan mengetahui apa yang harus dilakukan dan dapat mengatasi situasi tersebut dengan percaya diri,” ujar Lynn Lyons, seorang pekerja sosial dan psikoterapis berlisensi di Concord, New Hampshire, dilansir PsychCentral.
Beberapa tips berikut ini bisa membantu kamu dalam mendidik anak agar menjadi pribadi yang tangguh. Yuk, simak ulasannya!
1.Jangan memanjakan anak

Sebagai langkah awal untuk mendidik anak agar menjadi pribadi yang tangguh, usahakan untuk tidak memanjakannya. Menjadi tangguh berarti mau menerima dengan ikhlas sesuatu yang tak sesuai harapan. Oleh karena itu, kamu tidak boleh terus-menerus menuruti semua keinginan anak, baik itu berupa barang ataupun hal yang ingin mereka lakukan.
Selalu menuruti permintaan anak sama saja dengan mendorong mereka tumbuh menjadi pribadi yang manja. Jika anak kamu meminta suatu hal yang di luar batas, lebih baik beri pengertian kepada mereka dan penjelasan mengenai konsep skala prioritas.
Di sisi lain, mengajarkan anak untuk selalu bersyukur atas semua hal yang telah dimiliki juga bisa membantu membentuk mental yang tangguh. Meskipun awalnya sulit, tapi percayalah, lambat laun mereka akan terbiasa bersabar serta mau menerima bahwa tidak semua keinginannya harus dipenuhi.
2.Ajari mereka cara menghadapi ketakutan

Anak dengan pribadi tangguh memiliki karakter yang berani. Oleh sebab itu, sangat penting bagi para orangtua untuk mengajari anak mereka tentang cara menghadapi ketakutan.
Kamu bisa mulai dengan mendampingi dan mencari tahu hal-hal yang membuat anak takut. Setelah itu, ajak anak untuk bekerja sama dalam mengatasi rasa takut tersebut. Jangan lupa untuk memberi pujian atas usaha anak dalam menghadapi rasa takutnya meskipun belum sempurna.
Mengajari anak cara menghadapi ketakutan merupakan upaya untuk mendidik mereka agar menjadi pribadi tangguh. Sedangkan, terus menghindar dari hal-hal yang menakutkan bisa membuat mereka menjadi kurang percaya diri dan sulit dalam mengatasi perasaan tidak nyaman.
“Dukung, puji, dan berikan penghargaan atas keberanian mereka. Nantinya, mereka akan belajar bahwa mereka adalah anak yang cakap dan mampu keluar dari zona nyaman,” saran Amy Morin, LCSW, seorang psikoterapis dan pemimpin redaksi Verywell Mind, dilansir Verywell Family.
3.Biarkan anak mengalami kegagalan

Memberi kesempatan pada anak untuk gagal merupakan salah satu cara agar anak menjadi pribadi yang tangguh. Sebagai orangtua, wajar bila kamu tidak tega melihat anak mengalami kesulitan dan kegagalan.
Akan tetapi, penting untuk mengambil langkah mundur dan memberi mereka kesempatan dalam menghadapi kesulitan dan kegagalan tersebut. Meskipun ini merupakan tantangan besar bagi anak, tapi melalui cara ini anak akan memiliki mental yang kuat dan siap saat dihadapi oleh berbagai situasi sulit.
“Melindungi anak dari setiap kesulitan tidak akan membuat mereka mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan yang mereka perlukan untuk menjadi tangguh atau menavigasi tantangan hidup,” ujar Anthiny James, selaku direktur program ilmu keluagra di Miami University di Ohio, dikutip Time.
4.Ciptakan hubungan yang sehat dan mendukung untuk anak

Mendidik anak menjadi pribadi yang tangguh tidak hanya dilakukan dengan mengajarkan mereka tentang keterampilan dalam memecahkan masalah atau mengembangkan karakter keberanian. Menciptakan hubungan yang sehat dan mendukung antara orangtua dan anak juga sangat penting untuk memperkuat mental anak agar tidak mudah rapuh saat diterpa kesulitan.
Apalagi, keluarga merupakan ruang lingkup paling kecil dalam masyarakat. Hubungan keluarga yang sehat, harmonis, dan penuh kasih akan membuat anak merasa aman dan didukung.
“Memiliki hubungan dengan orangtua yang penuh perhatian merupakan faktor perlindungan yang paling kuat bagi anak-anak,” kata Ann Masten, seorang profesor psikologi di Universitas Minnesota, dikutip New York Times.
5.Ajari mereka cara meminta bantuan pada orang lain

Menjadi tangguh bukan berarti anak harus bisa melakukan segala sesuatunya sendiri atau harus menangani masalahnya sendiri. Sebaliknya, mereka juga perlu mengetahui bagaimana cara meminta bantuan dan dukungan dari orang lain.
“Meminta bantuan dan dukungan adalah keterampilan yang penting bagi anak-anak dan orang dewasa,” jelas james.
“Tetapi, meminta bantuan mungkin terasa sulit karena berbagai alasan,” lanjutnya.
Oleh sebab itu, ajari anak untuk tidak malu meminta pertolongan kepada orang lain saat mereka benar-benar membutuhkannya. Ajarkan juga meminta bantuan dengan cara yang sopan dan santun.
Meminta bantuan bukan menandakan bahwa anak lemah. Justru, ini merupakan cara yang baik untuk memberi kekuatan pada anak supaya bisa menyelesaikan masalahnya.
Membesarkan anak agar menjadi pribadi yang tangguh bukanlah sesuatu yang dapat dilakukan orangtua dalam semalam. Beberapa anak mungkin membutuhkan lebih banyak waktu untuk mengembangkan ketahanan di dalam diri mereka. Terus dampingi dan ajari anak secara konsisten dalam mengahapi tantangan, sehingga mereka dapat memiliki mental yang kuat dan berani.