Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Cara Melatih Keterampilan Sosial Anak sebelum Balik Sekolah

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@olly/)
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@olly/)

Dalam situasi sosial, beberapa anak mungkin tertinggal dari teman seumurannya. Walau terlihat seperti tidak tahu apa-apa, namun mereka paham dengan baik melalui caranya tersendiri. 

Hal ini sering terjadi pula ketika sang anak berada di lingkungan sosial sekolah. Sebelum pada akhirnya balik lagi ke sekolah setelah liburan, orangtua bisa ajarkan keterampilan sosial anak agar dirinya nyaman berteman. 

1. Menuliskan perasaan mereka

ilustrasi anak belajar (pexels.com/@tima-miroshnichenko/)
ilustrasi anak belajar (pexels.com/@tima-miroshnichenko/)

Anak mungkin merasa lebih mudah untuk mengekspresikan dirinya dengan lebih baik saat menulis daripada dalam percakapan saat kontak mata diharapkan.

Keterampilan sosial untuk dicoba adalah meminta mereka menuliskan perasaan mereka tentang suatu peristiwa atau dialog yang membuat mereka gelisah. Ini akan membantu mereka memberi nama pada emosi mereka dan membantu mereka mengatasi perasaan mereka. Jika mereka meminta saran kita, sebisa mungkin jangan memihak.

Kemungkinan besar, mereka ingin melakukan ini sendiri, mengakses bagian jangka panjang dari otak mereka. Peringatkan mereka agar tidak mengirim teks dan email saat kesal karena ini dapat menimbulkan masalah lain.

2. Melatih perhatian dan kesabaran

ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@werner-pfennig/)
ilustrasi ibu dan anak (pexels.com/@werner-pfennig/)

Ketika anak berjuang untuk mengingat sebuah kata atau sepotong informasi, itu mungkin karena kecemasan, intimidasi, rasa malu atau takut. Libur sekolah adalah waktu yang tepat untuk melatih strategi menenangkan seperti pernapasan dalam, perhatian penuh, dan kesabaran.

Yakinkan anak bahwa tidak apa-apa untuk diam beberapa saat ketika berinteraksi dengan orang lain. Humor juga merupakan cara yang bagus untuk menghindari kecanggungan.

3. Berlatih berbicara

ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@sofatutor-95841679/)
ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@sofatutor-95841679/)

Banyak orang mengalami bahwa jika mereka berbicara, mereka akan dipandang rendah oleh orang-orang. Rasa sakit emosional ini mungkin sulit diatasi, tetapi membantu anak  berlatih berbicara membantu mereka menyadari bahwa orang mungkin tidak menghakimi mereka.

Kegiatan libur sekolah yang baru akan membantu mereka memulai percakapan. Berlatih berbicara dengan orang baru adalah latihan yang bagus untuk membantu mengatasi rasa takut dihakimi.

Libur sekolah juga merupakan waktu yang tepat untuk lebih dekat dengan teman. Persahabatan yang erat membantu membangun kepercayaan diri anak dan semakin banyak waktu anak berlatih berbicara, semakin mudah mereka berbicara dengan orang lain.

4. Berlatih memahami maksud orang lain

Ilustrasi anak-anak (pexels.com/@pixabay/)
Ilustrasi anak-anak (pexels.com/@pixabay/)

Anak mungkin mempertimbangkan setiap pertanyaan dengan hati-hati, bahkan sampai terlalu memikirkannya. Pertanyaan tersebut mungkin juga memunculkan beberapa perasaan atau pemikiran lain, sehingga mereka merasa kesulitan menyusun kata-kata menjadi kalimat.

Bantulah anak untuk berhenti sejenak, mendengarkan, lalu memfokuskan komentar mereka untuk mengembangkan komentar terakhir orang lain. Berlatihlah dengan anak dengan mengajukan pertanyaan untuk memfokuskan kembali dan lebih memahami pemikiran orang lain. Berlatihlah tetap pada topik dan catat jika pembicara lain membelok ke topik baru atau tetap dengan topik aslinya.

Jadilah penasaran dan bantu anak mengenali bahwa mereka mungkin tidak fokus pada pertanyaan yang sebenarnya, atau hanyut dalam pikirannya sendiri.

5. Bantu kurangi kecemasan

Ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@kampus/)
Ilustrasi orang tua dan anak (pexels.com/@kampus/)

Ketakutan bisa sulit untuk dihilangkan, jadi latih keterampilan sosial selama libur sekolah dengan membantu mengurangi kecemasan, seperti teknik menenangkan. Ingatkan anak saat dia bangun dan berbicara di depan kelompok. Bantu dia menyadari bahwa dia mampu melakukannya lagi.

Ini hanyalah beberapa tip dan teknik keterampilan sosial yang dapat membantu anak-anak  mengatasi kesulitan berbicara. Jika kecemasan adalah akarnya, disarankan untuk mengurangi kecemasan terlebih dahulu agar tidak lagi terasa berlebihan.

Kuncinya adalah mengalihkan pikiran agar tidak terlalu fokus pada perasaan. Dengan tidak memusatkan perhatian pada perasaannya, dia akan mengurangi risiko terulangnya hal itu. Segala bentuk relaksasi memiliki potensi untuk membebaskan pikiran.

Bantu mereka dan jangan coba memaksa menerapkan keterampilan sosial anak, ya. Apapun yang berhasil ia raih walau hal kecil, tetap apresiasi karena dirinya sudah mencoba yang terbaik.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us