Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

3 Tips agar Tidak Membandingkan Diri dengan Orang Lain, Jaga Fokus!

ilustrasi seorang perempuan yang sedang bercermin (pexels.com/Min An)

Setiap orang pasti memiliki rasa insecure dalam hidupnya, hanya saja kadarnya bisa sangat bervariasi. Sebagian orang mampu mengelola perasaan tersebut, sehingga tidak sampai menimbulkan gangguan. Namun, mereka yang belum mampu menghadapi ketakutan tersebut, tentu saja akan lebih rentan untuk merendahkan diri sendiri.

Salah satu hal yang sering menjadi perwujudan dari rasa insecure adalah membandingkan diri sendiri dengan orang lain. Terkadang ini bisa memotivasi diri agar bisa semakin berkembang. Sayangnya, mereka yang melakukan hal ini pada dasarnya merasa bahwa orang lain lebih hebat, sehingga apa yang dimilikinya tidak pernah cukup.

Jika tidak dikendalikan, tindakan membandingkan diri sendiri dengan orang lain bisa sangat berbahaya. Oleh sebab itu, mulailah belajar untuk menghentikan kebiasaan ini sesegera mungkin. Bagaimana caranya? Tenang, baca dulu tips berikut ini, yuk!

1.Temukan sesuatu yang menjadi kekuatan dirimu

ilustrasi berpikir kritis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Rasa insecure sering muncul karena seseorang merasa dirinya tidak memiliki keunggulan. Alih-alih mencoba untuk menemukan apa yang menjadi kekuatannya, orang tersebut justru membandingkan diri dengan orang lain. Akibatnya, kepercayaan diri semakin merosot, sehingga tidak memiliki motivasi untuk bangkit dan berbenah.

Supaya keadaan tidak semakin kacau, lebih baik hentikan tindakan merugikan seperti itu. Mulai sekarang, cobalah untuk menemukan kekuatan diri. Memang awalnya sulit, tetapi hal ini bisa dilakukan. Kamu hanya perlu menjadi lebih teliti dan sabar untuk menganalisis keunggulan yang sebenarnya dimiliki.

Begitu menyadari tentang kekuatan yang ada padamu, rasa apresiasi diri akan tumbuh. Hasilnya, kamu tidak lagi terbiasa menjadikan pencapaian orang lain sebagai tolok ukur. Kalau sudah begini, tentu hidup jadi lebih menyenangkan.

2.Fokus untuk memperbaiki kualitas diri

ilustrasi belajar bersama (pexels.com/Zen Chung)

Melihat orang lain sebagai sosok yang hebat dan memandang rendah diri sendiri bukanlah sesuatu yang sehat. Jika terus dilakukan, kamu akan semakin terpuruk. Kalau sudah begini, pasti diri sendiri yang akan rugi, kan?

Namun, kamu lupa bahwa orang yang terlihat begitu keren dan mengagumkan tersebut mungkin telah melalui berbagai jenis ujian berat di masa lalu. Karena kegigihan dan kemauannya yang kuat untuk bangkit, dia berhasil memperbaiki keadaan dan menjadi sosok seperti yang kamu ketahui saat ini. Intinya, orang tersebut juga tidak menjadi hebat secara instan.

Oleh sebab itu, lebih baik kamu juga fokus untuk memperbaiki kualitas diri alih-alih terus menjadi penonton kehidupan orang lain. Tingkatkan apa yang dirasa kurang dan teruslah belajar. Suatu saat nanti, kamu akan mampu mencapai versi terbaik dari dirimu.

3.Belajar untuk tidak mendengarkan setiap omongan orang

ilustrasi seseorang yang sedang bersantai (pexels.com/Vlada Karpovich)

Perlu diakui bahwa omongan orang bisa memasuki alam bawah sadar dan mengendalikan tindakanmu sehari-hari. Tentu bukan masalah apabila perkataan tersebut bersifat positif karena dapat membantu meningkatkan kualitas diri. Sayangnya, justru yang sering berpengaruh adalah kata-kata buruk, sehingga membuatmu ingin melakukan tindakan yang merugikan.

Sebagai contoh, ketika kamu dibandingkan dengan orang lain, lambat laun kamu bisa melakukan hal yang sama. Oleh sebab itu, belajarlah untuk lebih bijaksana dalam menyaring setiap omongan yang datang karena tidak semuanya perlu didengarkan. Jika ada sesuatu yang kurang baik, cukup biarkan lewat dan fokuslah pada nasihat-nasihat yang membangun.

Membandingkan diri dengan orang lain bukanlah tindakan yang bijaksana. Sebab, setiap orang telah dianugerahi dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing.

Sebaiknya, gunakan energimu untuk fokus mengembangkan kualitas diri. Dengan begini, kamu akan lebih banyak bersyukur dan dapat menjalani hidup yang penuh kedamaian.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Ratna Kurnia Ramadhani
EditorRatna Kurnia Ramadhani
Follow Us