5 Hal yang Harus Diterapkan agar Bebas dari Drama Hidup

Dalam hidup, kita memang harus lebih selektif untuk memilih orang yang positif, bila ingin terhindar dari drama. Bukan pilih-pilih teman, tapi ingatlah bahwa pergaulan bisa mempengaruhi sikap, kepribadian, dan suasana hatimu.

Poin pentingnya adalah untuk meminimalisir orang-orang toksik, drama queen, juga orang negatif yang suka membuat drama dari isu sederhana.

Jangan sampai si ‘pembawa drama’ itu malah kamu sendiri. Kalau kamu tidak mau hidupmu diusik drama, maka jangan usik hidup orang lain juga dengan drama.

Coba bayangkan, saat kamu curhat dengan temanmu, alih-alih mendengarkan seluruh ucapanmu, dia malah sibuk main ponsel atau kerjain tugas. Pasti gak enak dicuekin orang, kan? Terlebih, kalau topik pembicaraan kalian ialah isu sensitif dan emosional.

Untuk menghindari drama, jangan memicu sikap yang bisa memantik emosi orang. Menghormati sekaligus menghargai teman sangat penting untuk kelangsungan relasi kalian, jangan menjadi egois dengan memikirkan diri sendiri.

Sadar gak, sih, kalau sumber drama terbesar ialah sikap kepo kita yang terlalu berlebihan terhadap kehidupan orang? Ingat, hidupmu juga belum sempurna. Gak perlu menghakimi kesalahan orang lain kalau kamu sendiri sering melakukan kesalahan.

Bukan berarti kita jadi cuek sama kehidupan orang, lho, ya. Membantu dan saling menguatkan itu penting dalam sebuah relasi. Tapi kamu harus tahu, ada batas-batas yang tidak boleh kamu lewati sebagai teman. Dengan demikian, kamu turut mengikis drama kehidupan dengan berhenti ikut campur urusan orang.

Boundary atau batasan itu penting dalam tiap hubungan pertemanan, rekan kerja, dan lain-lain. Ini memudahkan kamu dan partner-mu untuk mengontrol apa yang akan kamu lakukan dan apa yang tidak akan kamu lakukan dalam sebuah hubungan.

Membuat batasan yang jelas, dapat mengirim sinyal pada partner-mu, bahwa tidak semua hal bisa dilakukan seenaknya dalam relasi itu. Juga, kecil kemungkinan untuk kamu terlibat dengan drama kehidupan orang.

Tips terakhir yang harus kamu ingat, tetap belajar dari masa lalu. Memang situasi saat kita harus terlibat drama dengan orang lain itu bikin kesal, sedih, dan memakan banyak waktu.

Jadikan pengalaman masa lalumu sebagai pelajaran ke depan untuk terhindar dari drama. Misal, orang seperti apa yang harus dihindari, batasan apa yang harus kamu ciptakan dalam hubungan, dan lain-lain.

Ingatlah bahwa kita tidak bisa mengubah orang. Mereka bisa melakukan apapun yang diinginkan, tapi kita memiliki hak untuk mengontrol sikap dan perasaan kita. Tetap semangat!