Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan antara Responsif dengan Reaktif, Gak Semua Orang Paham!

ilustrasi berpendapat (pexels.com/Werner Pfennig)

Saat kita berkomunikasi dengan orang lain, selalu ada imbal balik yang terjadi. Kita akan menanggapi sikap maupun tindakan dari seseorang. Ternyata ini berkaitan erat dengan responsif dan reaktif.

Meskipun terlihat sama, tapi jika dicermati ternyata keduanya memiliki sisi perbedaan yang tegas. Hal ini bisa dilihat dari sikapnya terhadap perbedaan perspektif atau dari caranya menanggapi situasi yang membutuhkan empati.

Antara responsif dan reaktif jelas tidak bisa disamakan. Supaya kita lebih berhati-hati dalam memberikan tanggapan, mari ketahui perbedaannya secara jelas berikut ini.

1. Responsif melibatkan empati, sedangkan reaktif hanya menggunakan tuntutan emosi sesaat

ilustrasi berpendapat (pexels.com/Mikhail Nilov)

Interaksi dengan sesama pasti melibatkan respon dan reaksi. Terkadang kita menganggap keduanya identik. Respon atau reaksi diartikan sebagai tanggapan terhadap suatu sikap atau tindakan. Tapi pada kenyataannya, dua hal tersebut memiliki sisi perbedaan yang tegas. Hal ini bisa dilihat dari keberadaan empati karena sikap responsif masih melibatkan sisi kepedulian. Seseorang mampu memahami apa yang dirasakan orang lain. Hal ini tidak ditunjukkan oleh sikap reaktif. Seseorang cenderung menggunakan tuntutan emosi saat menyikapi suatu permasalahan.

2. Responsif menunjukkan sikap penuh kesadaran, sedangkan reaktif merupakan tanggapan instan

ilustrasi berpendapat (pexels.com/Fauxels)

Kita kerap susah membedakan antara responsif dan reaktif. Seolah keduanya terlihat sebagai tanggapan yang sama dan identik. Tapi jika dicermati lebih detail dan teliti, ternyata ada beberapa karakteristik yang membedakan antara respon dengan reaksi. Salah satunya dilihat dari kesadaran.

Perlu diketahui, responsif menunjukkan sikap kesadaran secara penuh. Seorang memahami permasalahan yang sedang terjadi. Tapi lain hanya dengan reaktif. Seseorang memberikan tanggapan secara instan tanpa memahami persoalannya secara menyeluruh.

3. Responsif berdasarkan sudut pandang objektif, sedangkan reaktif hanya menggunakan penilaian subjektif

ilustrasi berpendapat (pexels.com/Fauxels)

Melihat suatu permasalahan harus menggunakan sudut pandang yang tepat. Penilaian yang objektif harus diletakkan di atas kepentingan pribadi. Tapi pada faktanya, tidak semua orang mampu menggunakan sudut pandang objektif dalam menyelesaikan persoalan. Tentu kita harus melihat persoalan ini secara detail dan teliti.

Di sinilah akan terlihat perbedaan antara responsif dengan reaktif. Seseorang yang responsif menanggapi berdasarkan sudut pandang objektif. Tapi tanggapan berbeda ditunjukkan oleh mereka yang bersikap reaktif. Dalam menanggapi suatu permasalahan hanya menggunakan penilaian subjektif saja. Orang-orang reaktif hanya membenarkan pemikiran sendiri.

4. Responsif merupakan tanggapan berdasarkan fakta, sedang ada aktif cenderung mengandalkan prasangka

ilustrasi berpendapat (pexels.com/Yang Krukau)

Dalam menjalani hidup kita selalu dihadapkan dengan fakta dan prasangka. Fakta diukur berdasarkan kebenaran, sedangkan prasangka tidak lebih dari perkiraan. Tapi keduanya memiliki pengaruh kuat dalam interaksi di lingkungan sosial, termasuk mencerminkan perbedaan antara responsif dengan reaktif

Perlu diketahui, responsif merupakan tanggapan berdasarkan fakta. Seseorang bertindak sesuai dengan situasi yang sebenarnya. Tapi hal berbeda ditunjukkan oleh mereka yang bersikap reaktif. Ketika menanggapi isu atau persoalan, mereka hanya mengandalkan prasangka negatif.

5. Responsif mempertimbangkan risiko dengan teliti, sedangkan reaktif cenderung gegabah

ilustrasi berpendapat (pexels.com/August de richelieu)

Setiap sikap dan tindakan yang kita ambil tidak bisa dipisahkan dari risiko, entah dalam skala kecil maupun besar. Tugas kita adalah mnimalisir risiko dengan baik. Tujuannya tentu agar tidak mengacaukan langkah.

Perlu diketahui, ternyata risiko turut menjadi sisi perbedaan antara responsif dan reaktif. Sosok yang memiliki sikap responsif akan mempertimbangkan risiko dengan teliti. Mereka memikirkan dampaknya secara menyeluruh. Lain halnya dengan seseorang yang bertindak reaktif, ia cenderung gegabah tanpa memikirkan dampak yang akan ditanggung.

Antara responsif dengan reaktif merupakan dua tindakan yang memiliki sisi perbedaan kuat, baik dari segi pengelolaan emosi, pola pikir, maupun kesadaran menghadapi masalah. Fakta demikian menyadarkan kita bahwa responsif dengan reaktif itu tidak sama. Tentu kita harus mampu mengendalikan diri secara bijak dalam memberikan tanggapan.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Mutiatuz Zahro
EditorMutiatuz Zahro
Follow Us