Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Perbedaan Narsistik dan Percaya Diri yang Harus Kamu Tahu 

default-image.png
Default Image IDN

Pernah gak sih kamu ketemu sama orang yang keliatannya percaya diri banget, tapi kok ada yang terasa agak aneh, ya? Bisa jadi, bukannya percaya diri, dia malah punya sifat narsistik. Meski sekilas keliatan mirip, sebenarnya narsistik dan percaya diri itu beda banget, lho! Biar kamu gak salah kaprah, yuk simak lima perbedaan antara narsistik dan percaya diri berikut ini.

1. Percaya diri fokus pada peningkatan diri, narsistik fokus pada validasi orang lain

default-image.png
Default Image IDN

Orang yang percaya diri biasanya tahu kemampuan mereka dan fokus pada cara buat terus berkembang. Mereka gak butuh pujian berlebihan untuk ngerasa nyaman. Sebaliknya, seorang narsistik justru bergantung banget sama validasi orang lain. Kalau gak ada yang muji, hidup mereka berasa kurang lengkap. Jadi, kalau ada orang yang selalu minta perhatian atau pengakuan, itu lebih mengarah ke narsistik daripada percaya diri, ya.

2.Narsistik gak suka dikritik, sedangkan orang percaya diri terbuka dengan masukan

default-image.png
Default Image IDN

Nah, ini juga beda banget. Orang yang narsistik susah banget nerima kritik, bahkan bisa langsung marah atau defensif waktu ada yang ngasih masukan. Buat mereka, kritik itu ancaman. Di sisi lain, orang percaya diri malah lebih terbuka buat dengerin pendapat orang lain. Mereka tahu kritik bisa bikin mereka berkembang dan gak merasa terancam sama sekali. Jadi, kalau kamu lihat ada yang langsung emosian waktu dikritik, bisa jadi itu tanda-tanda narsistik, tuh.

3.Percaya diri lebih empati, narsistik cenderung egois

default-image.png
Default Image IDN

Ini salah satu perbedaan yang cukup mencolok. Orang percaya diri umumnya punya rasa empati yang tinggi, lho. Mereka peduli sama perasaan orang lain dan gak segan buat bantuin.

Sedangkan, seorang narsistik cenderung fokus sama dirinya sendiri. Mereka kurang peduli sama apa yang orang lain rasain atau butuhin. Intinya, mereka seringkali lebih egois karena buat mereka, dunia ya berputar di sekitar diri mereka sendiri.

4.Orang percaya diri terlihat tenang, narsistik lebih sering pamer

default-image.png
Default Image IDN

Pernah lihat orang yang selalu pamer soal pencapaiannya? Nah, itu sering jadi tanda narsistik! Mereka punya kecenderungan buat nunjukin apa yang mereka punya dan bikin orang lain kagum.

Sementara, orang yang percaya diri gak ngerasa perlu pamer. Mereka punya ketenangan dalam diri sendiri, jadi gak butuh terus-terusan nunjukin pencapaian atau kelebihan mereka di depan orang lain. Buat mereka, cukup tahu dalam hati kalau mereka mampu, gak perlu pengakuan berlebihan.

5.Narsistik cenderung manipulatif, percaya diri selalu jujur

default-image.png
Default Image IDN

Terakhir, sifat manipulatif biasanya jadi ciri khas dari orang narsistik. Mereka sering banget manfaatin orang lain buat mencapai tujuan mereka tanpa ngerasa bersalah. Orang yang percaya diri beda lagi, mereka lebih jujur dan apa adanya. Mereka gak merasa perlu manfaatin orang lain demi keuntungan pribadi. Jadi, kalau ada yang sering manipulatif atau memanfaatkan situasi, itu bisa jadi tanda narsistik juga.

Nah, sekarang kamu udah tahu perbedaan antara narsistik dan percaya diri, kan? Meski keliatannya mirip, sebenarnya ada beda yang cukup signifikan. Jadi, jangan sampai salah kaprah lagi, ya. Ingat, percaya diri itu positif dan bisa bantu kamu berkembang, sementara narsistik justru lebih banyak dampak negatifnya buat diri sendiri maupun orang lain. Kalau kamu ketemu orang yang punya tanda-tanda narsistik, jangan ragu buat jaga jarak. Kamu gak perlu terjebak di hubungan yang gak sehat, kok.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Bagus Samudro
EditorBagus Samudro
Follow Us