Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tipe MBTI yang Cenderung Scarcity Mindset, Sering Merasa Kurang!

ilustrasi merasa takut
ilustrasi merasa takut (pexels.com/Juan Pablo Serrano)
Intinya sih...
  • ISFJ khawatir tidak bisa memenuhi kebutuhan orang lain dan sering mengorbankan diri sendiri.
  • ISTJ terlalu fokus pada skenario terburuk dan sulit menikmati apa yang dimiliki sekarang.
  • INFJ merasa waktu dan energi selalu terbatas, perlu belajar mendelegasikan tugas dan menerima bantuan.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Pernah gak sih kamu merasa apa yang kamu punya selalu kurang? Mulai dari uang yang gak pernah cukup, waktu yang selalu mepet, hingga peluang yang terasa terbatas. Kalau iya, bisa jadi kamu terjebak dalam scarcity mindset, pola pikir yang selalu fokus pada kekurangan dibanding kelimpahan.

Menariknya, beberapa tipe kepribadian MBTI punya kecenderungan lebih besar untuk mengalami pola pikir ini. Bukan berarti mereka pasti begitu, tapi karakteristik alami mereka memang lebih rentan membuat mereka terjebak dalam cara berpikir yang serba kurang. Yuk, kenali lima tipe MBTI yang cenderung punya scarcity mindset!

1. ISFJ yang selalu khawatir gak bisa memenuhi kebutuhan orang lain

Ilustrasi pasangan
Ilustrasi pasangan (freepik.com/freepik)

Sebagai tipe yang sangat peduli dengan kesejahteraan orang lain, ISFJ sering merasa sumber daya yang mereka punya gak akan cukup untuk membantu semua orang. Mereka khawatir gak bisa memberikan yang terbaik, baik itu waktu, perhatian, atau bantuan material.

ISFJ juga punya kecenderungan untuk mengorbankan kebutuhan sendiri demi orang lain. Ironisnya, ini justru bikin mereka merasa selalu kekurangan, energi terkuras, waktu untuk diri sendiri gak ada, dan akhirnya muncul perasaan overwhelmed. Padahal, kalau mereka belajar untuk memberi batasan dan mengisi "tangki" mereka dulu, mereka justru bisa memberi lebih banyak.

2. ISTJ yang terlalu fokus pada worst-case scenario

Ilustrasi cemas
Ilustrasi cemas (freepik.com/freepik)

Tipe yang terkenal praktis dan bertanggung jawab ini sering terjebak dalam pemikiran "bagaimana kalau". Mereka selalu menyiapkan diri untuk skenario terburuk, yang tanpa sadar membuat mereka hidup dalam ketakutan akan kekurangan.

ISTJ bisa sangat hemat sampai ke titik pelit pada diri sendiri, karena mereka selalu berpikir harus menyimpan untuk masa depan yang gak pasti. Mindset ini bikin mereka sulit menikmati apa yang mereka punya sekarang. Mereka perlu belajar bahwa persiapan memang penting, tapi hidup dalam kecemasan berlebihan justru menghabiskan energi yang berharga.

3. INFJ yang merasa waktu dan energi selalu terbatas

ilustrasi lelah
ilustrasi lelah (pexels.com/Thirdman)

Sebagai introvert yang sangat sensitif, INFJ sering merasa energi mereka cepat habis. Ditambah dengan standar perfeksionis mereka, rasanya waktu 24 jam sehari gak pernah cukup untuk menyelesaikan semua yang mereka inginkan.

INFJ juga punya visi besar tentang perubahan yang ingin mereka buat di dunia, tapi sering frustrasi karena merasa sumber daya yang ada gak memadai. Mereka perlu ingat bahwa perubahan besar dimulai dari langkah kecil, dan gak semua harus diselesaikan sendirian. Belajar mendelegasikan dan menerima bantuan bisa sangat membantu mengurangi perasaan scarcity mereka.

4. INTJ yang perfeksionis dan gak pernah puas dengan pencapaian

Ilustrasi bekerja
Ilustrasi bekerja (freepik.com/jcomp)

Meski terlihat percaya diri, INTJ sering dihantui perasaan bahwa pengetahuan dan kemampuan mereka belum cukup. Mereka selalu merasa perlu belajar lebih banyak, bekerja lebih keras, dan mencapai lebih tinggi.

Scarcity mindset pada INTJ sering muncul dalam bentuk "imposter syndrome", merasa pencapaian mereka hanya kebetulan atau belum sebanding dengan standar yang mereka tetapkan. Padahal, kalau mereka mau berhenti sejenak dan mengapresiasi seberapa jauh mereka sudah melangkah, mereka akan sadar bahwa mereka sudah punya lebih dari cukup untuk sukses.

5. ISFP yang terlalu membandingkan diri dengan orang lain

ilustrasi gawai
ilustrasi gawai (pexels.com/Pixabay)

Tipe yang kreatif dan sensitif ini sering merasa bakat atau kemampuan mereka gak sebagus orang lain. Media sosial bisa jadi racun buat ISFP karena mereka mudah terjebak dalam perbandingan yang gak sehat.

ISFP mungkin merasa karya mereka gak cukup bagus, pengalaman mereka gak cukup menarik, atau hidup mereka gak seindah orang lain. Scarcity mindset ini bisa melumpuhkan kreativitas mereka. Yang perlu diingat, setiap orang punya timeline dan perjalanannya sendiri. Daripada fokus pada apa yang gak mereka punya, ISFP perlu merayakan keunikan dan keaslian yang justru jadi kekuatan mereka.

Ingat, setiap tipe kepribadian punya kekuatan dan kelemahannya masing-masing. Yang penting adalah mengenali kecenderungan negatif kita dan aktif berusaha mengubahnya. Jadi, kalau kamu merasa relate dengan salah satu tipe di atas, sekarang saatnya mulai ubah dari scarcity ke abundance mindset. Percaya deh, hidup akan terasa jauh lebih ringan dan menyenangkan!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Nabila Inaya
EditorNabila Inaya
Follow Us

Latest in Life

See More

4 Panduan Memilih Gorden Berdasarkan Bentuk Jendela, Jangan Asal!

05 Sep 2025, 19:12 WIBLife