Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

Bacaan Wirdul Latif, Lengkap dengan Latin dan Artinya

ilustrasi berdoa (pexels.com/Anna Tarazevich)

Wirdul Latif  merupakan salah satu wirid yang sudah dikenal sejak lama di kalangan umat Islam. Wirid ini dianggap memiliki banyak manfaat dan keutamaan bagi siapa saja yang mengamalkannya dengan sungguh-sungguh.

Namun, masih banyak orang yang belum tahu bagaimana bacaan Wirdul Latif. Oleh karena itu, IDN Times merangkum bacaan Wirdul Latif yang bisa kamu amalkan setiap hari. Yuk, simak bacaan Wirdul Latif di bawah ini!

1. Apa itu wirdul latif?

ilustrasi berdzikir (pexels.com/RODNAE Productions)

Wirdul Latif merupakan wirid atau dzikir yang dibaca setiap pagi dan sore. Dalam penelitian Pembacaan Wirdul Latif di PP Al-Ihsan Al-Islamy, Kabunan, Dukuhwaru, Tegal, yang ditulis oleh Rizal Muhaimin, wirid tersebut disusun oleh ulama besar Al Habib Abdullah bin Alawi Al-Haddad atau yang lebih dikenal dengan sebutan Al-Haddad.

Dilansir Puslitbang Lektur Khazanah Keagamaan dan Manajemen Organisasi, wirid Wirdul Latif kemudian disusun kembali oleh pimpinan majelis taklim Al-Gazali, Hj Mursyidah Abdullah bin Nuh. Wirid Wirdul Latif tersebut terkumpul dalam kitab yang berjudul Al-Wurdul Latif.

2. Bacaan Wirdul Latif

Berdasarkan akun YouTube Nabawi TV, berikut bacaan wirid Wirdul Latif yang dibacakan oleh Habib Muhammad bin Alwi Al Haddad:

1. Bacaan pertama

Qul huwallāhu aḥad, allāhuṣ-ṣamad, lam yalid wa lam yụlad, wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad. (3 kali)

Katakanlah (Muhammad): Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala urusan. Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. (QS. Al Ikhlas: 1-4)

2. Bacaan kedua

Qul a'ụżu birabbil-falaq, min syarri mā khalaq, wa min syarri gāsiqin iżā waqab, wa min syarrin-naffāṡāti fil-'uqad, wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad. (3 kali)

Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5) 

3. Bacaan ketiga

Qul a'ụżu birabbin-nās, malikin-nās, ilāhin-nās, min syarril-waswāsil-khannās, allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās, minal-jinnati wan-nās. (3 kali)

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia, (QS. An Naas: 1-6).

4. Bacaan keempat

Rabbi a`udzu bika min hamazâtisy-syayâthîn(i), wa a`udzubika rabbi an yahdlurûn(i). (3 kali)

Ya Tuhanku, aku berlindung kepada-Mu dari bisikan-bisikan setan. Dan aku berlindung kepada- Mu, ya Tuhanku, dari kedatangan mereka kepadaku. (QS Al-Mu'minun: 97-98)

5. Bacaan kelima

Afahasibtum annamâ khalaqnâkum `abatsan wa annakum ilainâ lâ turja`ûn(a).

Maka apakah kalian mengira, sesungguhnya Kami menciptakan kalian dengan sia-sia dan kalian tidak akan dikembalikan kepada kami? (QS Al- Mu'minun: 115)

6. Bacaan keenam

Fata`âlallâhul-malikul-haqqu lâ ilâha illâ huwa rabbul-'arsyil-karim(i).

Maka Mahatinggi Allah, Raja yang sebenarnya. Tidak ada Tuhan selain Dia, Tuhan (yang memiliki) 'Arsy yang mulia. (QS Al-Mu'minun: 116)

7. Bacaan ketujuh

Wa man yad`u ma`allâhi ilahan âkhara lâ burhâna lahu bihi fainnamâ hisâbuhu 'inda rabbihi, innahu lâ yuflihul-kâfirûn(a).

Dan barang siapa mengembah kepada tuhan yang lain di samping Allah, padahal tidak ada suatu dalil pun baginya tentang itu, maka sesungguhnya perhitungannya di sisi Tuhannya. Sesungguhnya orang-orang yang kafir tidaklah beruntung. (QS Al-Mu'minun: 117)

8. Bacaan kedelapan

Wa qur rabbighfir warham wa anta khairur- râhimîn(a).

Katakanlah (Nabi Muhammad), "Ya Tuhanku, berilah ampunan dan rahmat. Engkaulah sebaik- baik pemberi rahmat. (QS Al-Mu'minun: 118)

9. Bacaan kesembilan

Fasubhânallâhi hîna tumsûna wa hîna tushbihûn(a).

Maka bertasbihlah kalian kepada Allah di saat kalian berada di waktu petang dan di saat kalian berada di waktu pagi. (QS Ar-Rum: 17)

10. Bacaan kesepuluh

Walahul-hamdu fis-samâwâti wal-ardli wa `asyiyyan wa hîna tudh-hirûn(a).

Dan hanya bagi-Nya segala puji di langit dan di bumi dan di waktu petang dan di saat kalian berada di waktu dhuhur. (QS Ar-Rum: 18)

 

3. Bacaan Wirdul Latif

11. Bacaan kesebelas

Yukhrijul-hayya minal-mayyiti wa yukhrijul- mayyita minal-hayyi wa yuhyil-ardla ba`da mautiha wa kadzâlika tukhrajûn(a).

yang mati, Dia mengeluarkan yang hidup dariy mengeluarkan yang mati dari yang hidup, dan menghidupkan bumi sesudah matinya. Dan seperti itulah kalian dikeluarkan (dari kubur). (QS Ar-Rum: 19)

12. Bacaan kedua belas

A`udzubillâhis-samî il- alîmi minasy-syaithanir- rajîm(i). (3 kali)

Aku berlindung kepada Allah yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari bisikan setan yang terkutuk.

13. Bacaan ketiga belas 

Lau anzalnâ hâdzal-qur'âna `ala jabalin lara'aitahu khâsyi`an mutashaddi`an min khasyatillâh(i), watilka nadlribuhâ linnâsi la`allahum yatafakkarun(a).

Sekiranya Kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah. Dan perumpamaan-perumpamaan itu Kami buat untuk manusia agar mereka berpikir. (QS Al- Hashr: 21)

14. Bacaan keempat belas

Huwallâhul-ladzî lâ ilâha illâ huwa âlimul-ghaibi wasy-syahâdat(i) huwar-rahmânur-rahîm(u).

Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. (QS Al- Hashr: 22)

15. Bacaan kelima belas

Huwallâhul-ladzî lâ ilâha illâ huwal-malikul- quddûsus-salamul-mu'minul-muhaimnul-`azîzul- jabbârul-mutakabbir(u), subhânallâhi `ammâ yusyrikûn(a).

Dialah Allah tidak ada tuhan selain Dia. Maharaja, Yang Mahasuci, Yang Mahasejahtera, Yang Menjaga Keamanan, Pemelihara Keselamatan, Yang Mahaperkasa, Yang Mahakuasa, Yang Memiliki Segala Keagungan, Mahasuci Allah dari apa yang mereka persekutukan. (QS Al-Hashr: 23)

16. Bacaan keenam belas

Huwallâhul-khâliqul-bâriul-mushawwiru lahul- asmaul husna, yusabbihu lahu mâ fis-samawâti wal-ardl(i), wa huwal-`azizul-hakîm(u).

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana. (QS Al-Hashr: 24)

17. Bacaan ketujuh belas

Salâmun `ala nûhin fil-`alamîn(a).

Kesejahteraan dilimpahkan atas Nabi Nuh di seluruh alam. (QS Al-Saffat: 79)

18. Bacaan kedelapan belas

Innâ kadzâlika najzil-muhsinîn(a).

Sesungguhnya demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. (QS Al-Saffat: 80).

19. Bacaan kesembilan belas

Innahu min ibâdinâl-mu'minîna.

Sesungguhnya dia termasuk di antara hamba- hamba Kami yang beriman. (QS Al-Saffat: 81).

20. Bacaan kedua puluh

A`udzu bikalimâtillâhit-tâmmâti min syarri mâ khalaq. (3 kali)

Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.

 

Nah, itu dia bacaan Wirdul Latif lengkap dengan terjemahannya. Yuk, mulai baca rutin wirid Wirdul Latif ini!

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Timmy Si Penulis
EditorTimmy Si Penulis
Follow Us