Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

10 Cara Mengatasi Penggunaan Kata 'Maaf' Secara Berlebihan

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Liza Summer)

Setiap kali melakukan kesalahan, sebagian besar orang refleks mengatakan kata "maaf sebagai bentuk penyesalan. Ketika menyadari sesuatu hal yang dilakukan bukan tindakan paling tepat, meminta maaf memang perlu dilakukan, terlebih jika itu merugikan orang lain secara langsung.

Namun, kenyataannya, penggunaan kata "maaf" secara berlebih juga gak baik. Bukannya permintaan maaf kamu diterima, terlalu banyak mengucapkannya malah bikin orang lain merasa risih dan terkesan merendahkan dirimu.

Untuk mencegah hal tersebut, berikut sepuluh inspirasi cara membatasi permintaan maaf agar apa yang kamu sampaikan benar-benar diterima dengan baik. 

1. Gunakan kata ganti "maaf" dengan "terima kasih". Berhenti mendiskreditkan atau merendahkan diri sendiri secara berlebih

ilustrasi dua orang berbincang (pexels.com/fauxels)

2. Perbanya tindakan dibandingkan kata-kata. Permintaan maaf harus diiringi dengan aksi nyata

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Kampus Production)

3. Jangan mengulang permintaan maaf jika memang tidak diperlukan. Apalagi hanya sebatas mengisi kekosongan saat kamu merasa gugup

ilustrasi seorang pembicara (pexels.com/cottonbro)

4. Segera bertanggung jawab atas apa yang kamu lakukan daripada mengulangi permintaan maaf tanpa menghasilkan perubahan apa pun

ilustrasi memecahkan barang (pexels.com/Thirdman)

5. Percaya diri bahwa kamu bisa mengatasi semuanya. Fokus pada solusi, jangan hanya berputar di satu kata itu saja

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/RODNAE Productions)

6. Buat satu kata "maaf" yang punya nilai tulus dibanding seribu penyesalan. Ini lebih efektif dan mencegah pengulangan kata gak penting

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/SHVETS production)

7. Hindari meminta maaf saat situasi kurang kondusif. Rasa cemas dan ketakutan akan membuatmu mengatakannya secara berulang

ilustrasi orang berbincang (pexels.com/Karolina Grabowska)

8. Fokus pada apa yang menjadi reaksi lawan bicaramu. Pengulangan kata "maaf" kadang malah mengganggu poin penting yang disampaikan

ilustrasi orang berbincang (pexels.com/SHVETS production)

9. Tahu dengan pasti apa kesalahan yang kamu lakukan. Permintaan maaf jauh lebih mudah dikontrol jika kamu tahu apa inti permasalahnya

ilustrasi meminta maaf (pexels.com/Yan Krukov)

10. Lebih banyak berdiskusi untuk bergerak maju, mencegah terjadinya pengulangan kata, dan kesalahan yang sama

ilustrasi pria berdiskusi (pexels.com/cottonbro)

Kata maaf menjadi bagian paling penting dalam sebuah penyesalan. Suatu kesalahan memang harus diakui dan juga dipertanggungjawabkan. Namun, penggunaan kata "maaf" secara berulang bukan berarti bisa menjadi solusi terbaik.

Kamu harus menyadari seberapa efektif permintaan maaf yang diucapkan. Jangan biarkan pengulangan kata secara berlebih bikin penyesalan kamu tidak tersampaikan dengan baik atau bahkan memicu keresahan baru.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Kidung Swara Mardika
EditorKidung Swara Mardika
Follow Us