Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Tanda Kamu Belum Miliki Personal Boundaries, Patuh Melulu

ilustrasi perempuan melamun (pexels.com/RODNAE Productions)

Personal boundary atau batas diri adalah batas yang harus kita tetapkan yang memungkinkan kamu mendapatkan apa pun yang meningkatkan hidupmu, tetapi tidak mengizinkan apa pun yang menguranginya.

Ini bisa berupa tempat, orang, aktivitas, pengalaman, dan keyakinan internal. Memiliki batasan ini dapat melindungi kamu dari kemungkinan dikendalikan, dimanipulasi, dirugikan, atau disalahgunakan oleh orang lain dan juga oleh diri sendiri. Personal boundaries melindungi waktu dan energi, sehingga kamu dapat fokus pada tujuan dan impianmu sendiri.

Bisa dibilang, personal boundaries sangat penting untuk kehidupan yang bahagia, sehat, dan bermakna. Karena itu, penting bagi kita semua untuk memiliki personal boundaries. Sayangnya, banyak orang yang tanpa sadar belum menetapkan personal boundaries sehingga hak-hak mereka sering terabaikan oleh diri sendiri maupun orang lain.

Lalu, seperti apa ciri orang yang belum memiliki personal boundaries? Di bawah ini adalah beberapa ciri jika kamu belum memiliki personal boundaries dan harus segera menetapkan batasan.

1. Sering terjebak dalam hubungan yang sulit dan dramatis

ilustrasi pasangan bertengkar (pexels.com/RODNAE Productions)

Semakin sedikit batasan yang kamu tetapkan, semakin kamu memberi sinyal kepada orang lain bahwa kamu tidak tahu bagaimana menjaga diri sendiri. Ini membuat kamu menarik orang-orang yang ingin mengendalikan atau memanfaatkanmu.

Tidak memiliki batasan atau personal boundaries juga membuat kamu tidak terbiasa membela diri sendiri. Ini berarti kamu rentan berada dalam hubungan yang saling bergantung yang tidak memiliki pertukaran yang sama antara memberi dan menerima.

2. Kamu merasa kesal dan mengeluh setelah menyetujui permintaan orang lain

ilustrasi membantu orang lain (pexels.com/Christina Morillo)

Kamu selalu mengiyakan permintaan, undangan, dan harapan, tetapi kemudian hatimu merasa kesal. Diam-diam kamu mengeluhkan momen-momen saat kamu memenuhi tuntutan mereka.

Kebencian sering kali merupakan tanda bahwa kamu tidak menghormati batasanmu. Ini juga merupakan indikasi kamu terbiasa membiarkan seseorang memaksakan nilai, pendapat, atau harapan mereka kepadamu.

3. Kamu merasa harus patuh kepada orangtua, pasangan, atau siapa pun

ilustrasi orangtua dan anak sedang berbicara (pexels.com/Zen Chung)

Kamu tidak tahu siapa dirimu atau apa yang kamu inginkan dalam hidup. Kamu bahkan hampir selalu berusaha memenuhi harapan orang-orang di sekitarmu. Kamu mungkin bersekolah atau kuliah di tempat yang dipilih oleh orangtua atau mengejar karir yang dipilihkan orang-orang untukmu.

Dalam hubungan cinta, kamu menjadi pihak yang selalu menuruti pasanganmu. Kamu juga mengikuti mentor, guru, senior di tempat kerja terlalu ketat sehingga kamu sulit berpikir mandiri.

4. Kamu merasa bertanggung jawab atas apa yang terjadi pada orang lain

ilustrasi dua perempuan sedang berbicara (pexels.com/Liza Summer)

Kamu merasa bersalah atas emosi negatif yang dirasakan orang lain. Kamu merasa bertanggung jawab jika mereka mengalami hari yang buruk. Kamu juga sering bertanya-tanya, apakah kamu mengatakan atau melakukan hal yang salah. Jika seseorang kehilangan barang-barangnya, kamu merasa perlu membantu menemukannya.

Sebaliknya, kamu tidak mengerti mengapa orang-orang tidak dapat membaca pikiranmu. Atau, kamu merasa marah saat mereka tidak memenuhi kebutuhan yang kamu sendiri tidak pernah ungkapkan.

5. Memiliki manajemen finansial yang buruk

ilustrasi tabungan (pexels.com/Joslyn Pickens)

Tidak memiliki personal boundaries juga bisa membuat kamu sulit mengatur finansial. Misalnya, kamu bersedia meminjamkan uang kepada seseorang, bahkan meskipun kamu tahu mereka tidak akan mengembalikannya. Kamu membeli barang yang dijual temanmu meskipun kamu tidak memiliki cukup uang di tabungan hanya karena mereka merayu kamu.

Akibatnya, kamu mungkin terlilit utang yang kamu sendiri tidak yakin apakah dapat melunasinya. Uang di rekening juga sering habis sebelum akhir bulan. Ini semua terjadi karena kamu belum meluangkan waktu untuk menyiapkan anggaran pribadi dan mematuhinya, sehingga pengeluaranmu tidak mengenal batas.

Luangkan waktu sejenak untuk menengok kembali apakah indikator personal boundaries yang lemah ini ada pada dirimu. Jujurlah pada dirimu sendiri. Jika indikator ini ada pada dirimu, artinya kamu perlu segera menetapkan personal boundaries sebagai langkah pertama menuju perubahan positif.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Debby Utomo
EditorDebby Utomo
Follow Us