Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

5 Langkah Ciptakan Prewedding yang Ramah Lingkungan

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/sandro-crepulja)

Sebelum menapaki jenjang resmi pernikahan, beberapa calon pengantin memilih untuk melaksanakan foto pranikah. Prewedding jadi momen yang tak kalah penting sebagai memori manis bersama pasangan. Sebagian pasangan melakukan prewedding dengan konsep tertentu sebagai kenangan yang tak terlupakan. 

Meskipun acara prewedding tak sebesar acara pernikahan, tapi prewedding berpotensi meninggalkan jejak karbon pada lingkungan. Untuk itu, menerapkan prewedding yang ramah lingkungan sangat berkontribusi mengurangi jejak karbon dan emisi. Berikut beberapa tips bagi calon pengantin untuk wujudkan prewedding yang lebih sustainable.

1. Pilih konsep dan lokasi prewedding

ilustrasi sepasang pengantin (pexels.com/l-u-d-c-anh)

Konsep dan lokasi prewedding adalah hal yang utama saat proses pemotretan. Jadi, pilihlah konsep prewedding sesuai dengan impianmu. Pertimbangkan juga lokasi yang punya sejarah atau kenangan bagi calon mempelai.

Lokasi dan konsep apa pun yang diterapkan saat prewedding tidak berpengaruh bagi lingkungan. Hal yang paling berpengaruh adalah jarak kamu mengambil foto dari rumah. Semakin jauh tempat pemotretan prewedding, maka semakin banyak jejak karbon yang terbuang. Mulai dari transportasi, gas emisi, hingga sampah properti.

Mengambil gambar di dalam kota, atau di sekitar tempat tinggal merupakan keputusan yang bijak untuk mengurangi gas emisi dan jejak karbon. Jadi pikirkan baik-baik lokasi dan konsep prewedding.

2. Gunakan properti ramah lingkungan

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/ku3weddinghouse)

Properti sangat mendukung dan memperkuat konsep prewedding yang kamu usung. Terkadang, beberapa properti barang bisa jadi sampah karena hanya digunakan sekali saat pemotretan berlangsung.

Properti yang paling riskan untuk prewedding adalah di luar ruangan. Karena bisa saja properti prewedding meninggalkan sampah bahkan merusak lingkungan. Maka dari itu pilihlah properti dari material biodegradable yang mampu terurai.

Gunakan barang atau properti yang bisa digunakan berkali-kali. Hindari membawa peralatan yang dapat membahayakan lingkungan dan dirimu. Misalnya tidak menyalakan kembang api di sekitar tempat kering dan bercuaca panas. 

3. Sewa gaun prewedding

ilustrasi sepasang kekasih (pexels.com/criativithy)

Menyewa gaun bisa jadi salah satu solusi menghemat anggaran prewedding. Kamu tidak perlu mengeluarkan uang berlebih untuk membeli setelan jas dan gaun. 

Menyewa pakaian juga termasuk cara ramah lingkungan, lho. Biasanya kostum prewedding hanya digunakan satu kali yaitu ketika pemotretan saja. Pakaian yang digunakan sekali saja hanya akan menumpuk di lemari, dan menjadi limbah tekstil. Dengan menyewa kostum, kamu jadi bisa menghindari kemungkinan kostum yang akan jadi sampah di kemudian hari. 

4. Sewa fotografer lokal

ilustrasi pemotretan pernikahan (pexels.com/reneasmussen)

Tak jarang, para calon penganti baru jauh-jauh untuk mengambil gambar di luar kota bahkan luar pulau yang jauh dari tempat tinggalnya. Bahkan calon pengantin tidak familiar dengan lokasi-lokasi tempat mereka akan berfoto. Kehadiran fotografer sangat membantu para calon pengantin mendapatkan angle yang tepat untuk nuansa foto prewedding.

Menyewa fotografer lokal adalah langkah tepat untuk mendukung komunitas lokal. Fotografer lokal lebih mengenal dan memahami kebudayaan dan kearifan lokal. Mereka akan membantu membimbingmu mengambil foto-foto prewedding yang unik.

5. Taati peraturan setempat

ilustrasi sepasang pengantin (pexels.com/i-gede-karsa)

Terkadang, calon pengantin cenderung memilih tempat yang unik dan langka untuk pengambilan foto prewedding. Misalnya di tempat ibadah, tempat bersejarah, seperti candi, hingga tempat-tempat sakral lainnya.

Beberapa lokasi dan tempat tersebut punya peraturan yang harus ditaati. Bangunan yang punya nilai sejarah dan artistik sangat dilindungi keeksklusifannya, karena merupakan bagian dari local wisdom

Pastikan kamu sudah meminta izin sebelum datang ke lokasi pemotretan prewedding. Patuhi juga aturan-aturan selama kamu berada di sekitar lokasi pemotretan. Ini akan menjauhkanmu dari risiko-risiko pelanggaran hukum terkait pengambilan gambar.

Prewedding tidak begitu rumit seperti hari pernikahan. Namun, kamu harus merencanakan persiapan dengan tetap mempertimbangkan aspek lingkungan. Sehingga kamu bisa menciptakan prewedding dengan konsep yang lebih ramah lingkungan. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Hella Pristiwa
EditorHella Pristiwa
Follow Us